4 Maret – Hari Obesitas Sedunia: Tips Mencegah Obesitas pada Anak
Dipublikasikan: Selasa, 4 Maret 2025
Waktu membaca: 3 menit
Hampir 40 juta anak usia di bawah 5 tahun di seluruh dunia mengalami kelebihan berat badan. (UNICEF)
Klinik MyKidz – Obesitas bukan sekadar kelebihan berat badan yang banyak. Obesitas merupakan kondisi medis yang sangat merugikan anak-anak dan dapat menyebabkan penyakit seumur hidup. Itulah mengapa, sangat penting untuk mencegah obesitas pada anak.
Mengutip UNICEF, kelebihan berat badan dan obesitas merupakan ancaman yang terus meningkat terhadap kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia.
Hampir 40 juta anak usia di bawah 5 tahun di seluruh dunia mengalami kelebihan berat badan. Jumlah ini setara dengan hampir enam persen dari kelompok anak usia ini.
Angkanya jauh lebih tinggi pada anak-anak usia 5—19 tahun. Perkiraannya lebih dari 340 juta anak kelompok usia ini mengalami kelebihan berat badan, hampir 18 persen.
Anak-anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena asma, sleep apnea, masalah tulang dan sendi, diabetes tipe 2, dan faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi.
World Obesity Day atau Hari Obesitas Sedunia yang dicetuskan oleh Federasi Obesitas Dunia bertujuan meningkatkan kesadaran akan krisis obesitas global dan bahaya kesehatan akibat kelebihan berat badan yang parah ini.
Hari Obesitas Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 4 Maret sejak tahun 2020. Sebelumnya, Hari Obesitas Sedunia ditetapkan tanggal 11 Oktober dan diperingati pertama kali pada tahun 2015.
Obesitas paling sering dimulai antara usia 5 dan 6 tahun atau selama masa remaja. (AACAP)
Penyebab Obesitas pada Anak
Menurut American Academy of Child & Adolescent Psychiatry (AACAP), obesitas paling sering dimulai antara usia 5 dan 6 tahun atau selama masa remaja. Penyebabnya kompleks, meliputi faktor genetik, biologis, perilaku, dan budaya.
Obesitas terjadi ketika seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar tubuh. Sebagian besar disebabkan oleh perangkap makanan tidak sehat yang dikombinasikan dengan kurangnya aktivitas fisik dan perilaku tidak banyak bergerak.
Jika salah satu orangtua mengalami obesitas, kemungkinan 50 persen anaknya akan mengalami obesitas juga. Kemungkinannya meningkat jadi 80 persen jika kedua orangtua mengalami obesitas.
Obesitas pada masa kanak-kanak dan remaja juga dapat dikaitkan dengan:
- Tidak cukup tidur.
- Penyakit medis (endokrin, masalah neurologis).
- Obat-obatan (seperti steroid, beberapa obat psikiatris).
- Masalah keluarga dan teman sebaya.
- Depresi atau masalah emosional lainnya.
- Peristiwa atau perubahan hidup yang penuh tekanan (perpisahan, perceraian, pindah, kematian, kekerasan).
- Kondisi tempat tinggal (tidak memiliki pilihan makanan sehat, tidak memiliki tempat bermain secara aktif).
Penelitian menunjukkan, seorang anak yang mengalami obesitas antara usia 10 dan 13 tahun memiliki peluang 80 persen untuk menjadi orang dewasa yang mengalami obesitas. (AACAP)
Tips Mencegah Obesitas pada Anak
Orangtua sangat berperan dalam membantu anak-anak memiliki berat badan yang sehat dan membangun kebiasaan sehat seumur hidup.
1. Menerapkan pola makan sehat bagi keluarga.
Makanan sehat dan bergizi meliputi berbagai sayuran dan buah, biji-bijian utuh, makanan berprotein rendah lemak, serta produk susu rendah lemak dan bebas lemak.
Jika produk segar tidak tersedia atau harganya terlalu mahal, yang beku pun tak masalah. Buah dan sayuran beku tetap baik dikonsumsi. Carilah sayur dan buah rendah sodium atau tanpa tambahan garam yang dikemas dalam jus buah 100 persen.
Hindari minuman manis, seperti soda, minuman buah, dan susu perasa. Ganti dengan air putih, jus 100%, atau susu rendah lemak biasa.
Jangan lupa, perhatikan ukuran porsinya.
Menerapkan pola makan sehat membantu anak-anak mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat seiring bertambahnya usia.
2. Lebih banyak bergerak.
Anak-anak usia 3—5 tahun harus aktif secara fisik sepanjang hari. Anak-anak usia 6—17 tahun membutuhkan setidaknya 60 menit aktivitas fisik setiap hari.
Jadikan aktivitas fisik sebagai kegiatan keluarga. Misalnya, mengajak jalan-jalan hewan peliharaan keluarga sebelum dan sesudah sekolah atau mengendarai sepeda.
Begitu pun dengan pekerjaan yang bersifat aktif, seperti mencuci mobil, menyedot debu ruangan, atau menyapu halaman.
Artikel Terkait
3. Menetapkan rutinitas tidur yang konsisten.
Anak-anak yang tidak cukup tidur berisiko mengalami kenaikan berat badan yang tidak sehat. Ini karena kurang tidur dapat membuat anak makan lebih banyak atau kurang aktif secara fisik lantaran kekurangan energi.
Kebutuhan tidur anak:
- Usia prasekolah memerlukan 10—13 jam tidur per hari, termasuk tidur siang.
- Usia 6—12 tahun memerlukan 9—12 jam tidur tanpa gangguan setiap malam.
- Usia 13—17 tahun memerlukan 8—10 jam tidur.
Artikel Terkait:
- Manfaat Tidur Cukup untuk Pertumbuhan Anak
- Sleep Hygiene, Panduan Lengkap Persiapan dan Rutinitas Tidur Sehat
4. Membatasi waktu layar.
Terlalu banyak waktu di depan layar dapat menyebabkan berat badan bertambah karena anak menjadi kurang aktif secara fisik dan kurang tidur. Belum lagi biasanya disertai dengan mengonsumsi camilan tak sehat.
Mengurangi waktu di depan layar dapat memberikan waktu luang untuk kegiatan keluarga. Hal ini juga dapat menghilangkan keinginan untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
Artikel Terkait:
- Penggunaan Tablet pada Anak Usia Dini Mengurangi Kemampuan Anak Mengelola Amarah
- Bahaya Kecanduan Gawai pada Anak: Potensi Demensia Usia Dini yang Harus Diwaspadai
Jika Mama-Papa khawatir tentang berat badan buah hati, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan. Mereka dapat menilai risiko kesehatan yang terkait dengan kelebihan berat badan. Klinik MyKidz dengan tenaga medisnya yang ahli dan suportif siap membantu Mama-Papa dalam memastikan buah hati tumbuh dan berkembang optimal. (*)