Penggunaan Tablet Pada Anak Usia Dini Mengurangi Kemampuan Anak Mengelola Amarah, Menurut Studi

Dipublikasikan: Sabtu, 1 Maret 2025

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Julie

Editor: Julie

Klinik MyKidz – Si kecil mengamuk minta tablet, bagaimana reaksi Mama-Papa? Apakah Mama-Papa termasuk orangtua yang mengalah saat si kecil yang berusia balita mengamuk meminta tablet?

Para peneliti mengingatkan, hal ini dapat menciptakan lingkaran setan karena dapat merusak kemampuan anak untuk mengendalikan amarah dan meningkatkan ledakan amarah.

Studi menunjukkan, waktu layar bagi anak kecil meningkat pesat dari hanya 5 menit sehari pada tahun 2020 menjadi 55 menit sehari pada tahun 2022.

Tablet sangat menarik bagi anak-anak karena layar sentuhnya yang interaktif, konten yang dipersonalisasi, dan portabilitasnya, sehingga menjadikannya bagian dari rutinitas harian mereka.

Para peneliti dalam studi terbaru menemukan, penggunaan tablet pada usia dini dapat menyebabkan siklus yang merusak regulasi emosi.

"Kami menemukan, penggunaan tablet oleh anak-anak berkontribusi terhadap peningkatan ekspresi kemarahan dan frustrasi. Ekspresi emosi kemarahan atau frustrasi yang lebih besar, kemudian mengarah pada penggunaan tablet yang lebih besar. Dengan demikian, mungkin mengarah pada suatu siklus dari waktu ke waktu," tulis para peneliti yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Pediatrics (12/8/2024). 

Para peneliti menggunakan kuesioner untuk menganalisis penggunaan layar harian dan pengaturan emosi setiap anak. Sebanyak 315 orangtua dari provinsi Nova Scotia, Kanada, terlibat dalam penelitian ini.

Semua peserta memiliki anak usia prasekolah. Anak-anak tersebut dipantau sejak usia 3,5 tahun hingga 5,5 tahun untuk memperkirakan ekspresi kemarahan atau frustrasi mereka.

Para peneliti menemukan, hanya satu jam waktu layar tambahan per hari pada usia 3,5 tahun berkaitan dengan peningkatan nyata dalam tingkat kemarahan dan frustrasi anak setahun kemudian.

"Penggunaan tablet pada anak usia 3,5 tahun dikaitkan dengan lebih banyak ekspresi kemarahan dan frustrasi pada usia 4,5 tahun. Kecenderungan anak terhadap kemarahan dan frustrasi pada usia 4,5 tahun, kemudian dikaitkan dengan lebih banyak penggunaan tablet pada usia 5,5 tahun," tulis para peneliti.

Akademi Dokter Anak Amerika (AAP) merekomendasikan “Pedoman Penggunaan Media untuk Keluarga” bagi anak usia 2—5 tahun, yaitu: 

  • Batasi penggunaan layar tidak lebih dari satu jam per hari.
  • Temukan kegiatan lain yang yang menyehatkan tubuh dan pikiran anak.
  • Pilih media yang interaktif, tanpa kekerasan, edukatif, dan pro-sosial.
  • Orangtua menonton atau bermain bersama anak-anak.
     

Waktu Menonton Layar Cukup Tiga Jam per Minggu

Studi menemukan, mengurangi waktu menonton layar dapat meningkatkan kesehatan mental dan perilaku anak .
Studi menemukan, mengurangi waktu menonton layar dapat meningkatkan kesehatan mental dan perilaku anak . (Freepik)

 

Studi lain menemukan, mengurangi waktu menonton layar secara drastis menjadi hanya tiga jam per minggu dapat meningkatkan kesehatan mental dan perilaku anak hanya dalam waktu dua minggu.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Jesper Schmidt-Persson dari University of Southern Denmark ini dipublikasikan dalam JAMA Network Open (12/7/2024).

Penelitian ini melibatkan 181 anak dan remaja berusia 4—17 tahun dari 89 keluarga. Setengah dari peserta diminta membatasi waktu luang mereka di depan layar hingga maksimal tiga jam per minggu. Ini penurunan drastis dari rata-rata 7—8 jam per hari yang biasanya dihabiskan banyak anak di depan layar untuk hiburan.

Hasilnya sungguh luar biasa! Setelah hanya dua minggu (14 hari) menjalani program pengurangan waktu menonton layar ini, anak-anak tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam perilaku dan kesejahteraan emosional mereka secara keseluruhan.

Peningkatan yang cepat dan signifikan ini sangat mencolok mengingat durasi penelitian yang singkat. Namun, hal ini justru menunjukkan, pengurangan waktu menonton layar dalam waktu singkat sekalipun dapat memberikan manfaat yang terukur bagi kesehatan mental anak-anak.

Peningkatan yang paling menonjol adalah membantu anak-anak memproses emosi mereka dengan lebih baik dan meningkatkan interaksi sosial mereka.

Dr. Schmidt-Persson menekankan, batasan tiga jam diterapkan khusus untuk waktu luang, tidak termasuk penggunaan layar yang diperlukan untuk sekolah atau pekerjaan rumah. Jadi, fokusnya pada pengurangan penggunaan layar untuk rekreasi.

Bagi Mama-Papa yang mencari cara praktis untuk mendukung kesehatan mental buah hati, penelitian ini sungguh menginspirasi. Targetkan tidak lebih dari tiga jam per minggu waktu luang di depan layar. (*)

 

Baca Juga:

Bahaya Kecanduan Gawai pada Anak: Potensi Demensia Usia Dini yang Harus Diwaspadai 

 

Sumber:

  1. Medical Daily (13/8/2024)
  2. Study Finds (14/7/2024)

 

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?