Musim Hujan Datang, Penyakit Menyerang: Waspadai 10 Penyakit Ini, Jaga Kesehatan Anak
Dipublikasikan: Sabtu, 30 November 2024
Waktu membaca: 3 menit
Klinik MyKidz – Musim hujan datang, penyakit pun menyerang. Pasalnya, perubahan suhu lingkungan dari panas ke hujan menciptakan kondisi yang ideal bagi kuman, virus, dan bakteri untuk berkembang biak. Anak-anak biasanya yang paling rentan, karena daya tahan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa, sehingga mereka dapat saja terkena penyakit di musim hujan.
Waspadai 10 Penyakit di Musim Hujan
Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), ada 10 penyakit yang dapat menyerang anak-anak selama musim hujan, yaitu:
1. DBD (demam berdarah dengue).
Disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti.
2. Demam tifoid (tifus).
Disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan Salmonella Paratyphi yang menyebar melalui makanan dan minuman/air yang terkontaminasi.
3. Hepatitis A
Ditularkan melalui konsumsi makanan dan minuman/air yang terkontaminasi virus hepatitis A.
4. Influenza
Penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza.
5. Infeksi Jamur
Kulit yang lembap dan basah sepanjang waktu di musim hujan meningkatkan risiko infeksi jamur.
6. Infeksi Saluran Cerna
Sanitasi yang buruk dan konsumsi air yang tidak sehat saat banjir turut menyebabkan infeksi saluran cerna.
7. Leptospirosis
Ditularkan melalui kontak kulit atau selaput lendir dengan tanah, lumpur, ataupun air yang terkontaminasi urine hewan pengerat yang terinfeksi bakteri Leptospira.
8. Kolera
Kita mengenalnya sebagai muntaber, yaitu diare akut akibat mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae.
9. Konjungtivitis
Peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam, sehingga menyebabkan mata merah; dapat menular melalui kontak dengan sekresi mata dari orang yang terinfeksi.
10. Selesma
Penyakit yang disebabkan oleh berbagai virus ini paling sering dijumpai pada musim penghujan dengan gejala batuk-pilek.
Tips Menjaga Kesehatan Anak
Karena daya tahan tubuh anak belum sekuat orang dewasa, maka meningkatkan daya tahan tubuh anak merupakan cara terbaik untuk menjaga kesehatan buah hati. Seiring dengan itu, Mama-Papa juga perlu melakukan hal-hal berikut:
* Pola hidup bersih.
Mencuci tangan harus menjadi kebiasaan harian, terutama sebelum makan, setelah bermain, dan setelah BAK/BAB. Ajari anak mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Selain itu, potong kuku jemari si kecil agar tetap pendek untuk meminimalkan penumpukan kotoran dan bakteri.
* Hindari genangan.
Hujan memunculkan banyak genangan dan ini menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan bakteri. Kosongkan tempat penampungan air hujan di sekitar rumah untuk mencegah nyamuk berkembang biak dan mengurangi risiko penyakit, seperti demam berdarah. Jangan biarkan anak-anak bermain di genangan air, karena air tersebut bisa jadi telah terkontaminasi urine hewan pengerat yang terinfeksi bakteri Leptospira.
* Pastikan kebersihan makanan dan air yang dikonsumsi.
Hindari mengonsumsi makanan jajanan yang tidak dibuat dengan standar kebersihan, karena makanan ini rentan terkontaminasi bakteri dari bahan maupun cara pengolahannya. Pastikan pula keamanan air minum—konsumsi air bersih yang matang atau air minum dalam kemasan dari merek yang telah terjamin kualitasnya.
* Meningkatkan kadar vitamin D.
Vitamin D berperan penting untuk fungsi kekebalan tubuh dan membantu melindungi dari infeksi pernapasan. Jadwalkan aktivitas luar ruangan selama periode sinar matahari, tetapi berhati-hatilah untuk menghindari paparan sinar UV yang terlalu lama selama jam-jam puncak.
* Tetap terhidrasi.
Hidrasi yang cukup sangat penting, terutama selama musim hujan ketika tingkat kelembapan tinggi. Air putih pilihan terbaik untuk anak tetap terhidrasi. Dorong si kecil untuk minum banyak air sepanjang hari guna mencegah dehidrasi. Pastikan air minumnya aman—air matang atau air minum kemasan.
Mama juga dapat menawarkan makanan yang menghidrasi, seperti buah semangka dan mentimun. Hindari konsumsi minuman manis yang berlebihan.
* Mengenakan pakaian yang tepat.
Pakaian yang longgar, berbahan ringan, mudah menyerap keringat, dan cepat kering dapat membantu mencegah terserang flu dan infeksi kulit. Sediakan jas hujan, payung, dan alas kaki anti-air untuk melindungi si kecil dari hujan. Setelah beraktivitas di luar ruangan, pastikan si kecil segera berganti pakaian kering untuk menghindari kedinginan.
* Menjaga jarak sosial.
Selama musim hujan, infeksi virus, seperti flu dan pilek, cenderung lebih mudah menyebar di tempat-tempat ramai. Minta anak untuk menjaga jarak aman dari orang-orang yang batuk atau bersin dan sebisa mungkin menghindari tempat-tempat ramai. Tekankan pentingnya menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku saat batuk atau bersin untuk mencegah penyebaran kuman.
* Mendapatkan vaksinasi.
Ini salah satu cara paling efektif untuk melindungi si kecil dari penyakit musim hujan yang dapat dicegah, seperti DBD, demam tifoid, hepatitis A, dan influenza. Pastikan imunisasinya sudah sesuai jadwal yang dianjurkan dokter.
Jika Si Kecil Menunjukkan Gejala Sakit
Meskipun Mama-Papa telah berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi buah hati dari potensi bahaya kesehatan di musim hujan, si kecil mungkin masih bisa jatuh sakit. Pantaulah dengan saksama untuk mengetahui gejala-gejala, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, atau diare.
Jika Mama-Papa melihat tanda-tanda yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Intervensi dini dapat mencegah perkembangan penyakit dan mempercepat pemulihan.
Klinik MyKidz memiliki tenaga profesional berpengalaman yang siap membantu Mama-Papa dalam mengatasi masalah kesehatan buah hati. (*)
Sumber:
- Continental Hospitals (05/06/2024)
- The Health Site (27/07/2024)