Gejalanya sih BatPil, Eh Virusnya Beda!
Dipublikasikan: Senin, 21 Juli 2025
Waktu membaca: 3 menit
MyKidz - Akhir-akhir ini, kasus infeksi saluran pernapasan pada anak-anak kembali meningkat. Salah satu biang keladinya adalah Human Metapneumovirus (HMPV), virus yang sering “menyamar” seperti flu biasa, tapi bisa berdampak serius pada bayi, balita, dan anak dengan daya tahan tubuh lemah. Secara global HMPV menyumbang sekitar 10 persen dari seluruh etiologi infeksi saluran napas bawah, dengan kelompok usia terbanyak yang terinfeksi adalah anak-anak antara 1 hingga 12 tahun.
Apa Itu HMPV?
Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang menyerang saluran pernapasan atas dan bawah, pertama kali diidentifikasi pada 2001. Virus ini masih termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae, sama seperti virus Respiratory Syncytial Virus (RSV). HMPV menyebar lewat droplet melalui batuk, bersin, atau permukaan yang terkontaminasi.
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), semua anak hampir pasti pernah terinfeksi HMPV pada usia 5–10 tahun, walau tidak selalu menunjukkan gejala berat.
Gejala HMPV pada Anak
Gejala HMPV mirip flu atau pilek biasa, seperti:
- Hidung tersumbat atau meler
- Batuk
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Nafas cepat atau sesak (pada infeksi berat)
Pada sebagian anak, terutama yang masih sangat kecil atau memiliki komorbid, HMPV bisa menyebabkan bronkiolitis atau pneumonia. Hati-hati jika anak tampak kesulitan bernapas, tidak mau makan, atau tampak sangat lemas. Ini adalah tanda anak perlu penanganan segera.
Apa Bedanya dengan Virus Lain?
- Flu (Influenza): Biasanya datang tiba-tiba dengan demam tinggi, nyeri otot, dan kelelahan ekstrem.
- RSV: Gejalanya bisa sangat mirip dengan HMPV, tapi biasanya menyerang lebih dini (usia bayi), dan lebih sering memicu bronkiolitis.
- COVID-19: Kini juga menyerang anak, namun sering disertai anosmia (hilang penciuman) atau gangguan pencernaan.
Tes laboratorium (seperti RT-PCR) diperlukan untuk membedakan HMPV dari virus-virus lain karena gejalanya serupa.
Bagaimana Penularannya?
HMPV sangat menular dan paling sering menyebar di musim hujan atau saat perubahan cuaca. Anak-anak di tempat penitipan anak, sekolah, atau yang memiliki saudara kandung kecil di rumah lebih berisiko tertular.
Menurut laporan dari jurnal The Lancet Microbe tahun 2023, HMPV menyumbang hingga 4–6% kasus rawat inap akibat infeksi pernapasan pada anak-anak di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, sejumlah rumah sakit melaporkan lonjakan kasus infeksi pernapasan pada anak, dengan dugaan dominasi HMPV dan RSV. 2
Belum Ada Vaksin HMPV
Meski belum ada vaksin HMPV, orang tua bisa melakukan langkah pencegahan berikut:
- Ajarkan anak rajin cuci tangan pakai sabun
- Jangan berbagi gelas, sendok, atau makanan
- Hindari kontak dengan orang yang sedang batuk/pilek
- Jaga daya tahan tubuh anak lewat makanan bergizi dan istirahat cukup
- Rutin membersihkan mainan dan permukaan rumah
- Jika anak sedang sakit, biarkan ia istirahat di rumah agar tidak menulari teman-temannya.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Tertular?
Tak semua anak yang terinfeksi HMPV butuh dirawat di rumah sakit. Bila gejalanya ringan, perawatan di rumah dengan cukup cairan, makan bergizi, dan pemantauan ketat biasanya cukup.
Namun, segera ke dokter jika:
- Anak tampak kesulitan bernapas (napas cepat, cuping hidung kembang-kempis)
- Tidak mau makan atau minum
- Demam tinggi lebih dari 3 hari
- Anak tampak sangat lemas atau tidak responsif
Perlengkapan yang Perlu Disiapkan di Rumah
Sebagai pertolongan pertama, orang tua bisa menyiapkan:
- Termometer
- Obat demam seperti parasetamol
- Humidifier untuk menjaga kelembapan udara
- Cairan oralit atau air putih
- Tisu bersih dan masker anak
- Nomor dokter anak/klinik terdekat
- Saatnya Tanggap, Bukan Panik
Banyak orang tua menyepelekan batuk-pilek ringan pada anak. Padahal, bisa jadi itu gejala awal infeksi serius seperti HMPV. Penanganan cepat bisa mencegah komplikasi dan mempersingkat masa sakit.
Di Klinik Tumbuh Kembang MyKidz, kami tak hanya fokus pada tumbuh kembang optimal anak, tapi juga kesehatan menyeluruhnya, termasuk sistem imun dan pernapasannya. Tim dokter dan psikolog kami siap membantu memantau perkembangan anak dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Foto: Minan/Pexels.com
Referensi:
• Centers for Disease Control and Prevention (CDC). About Human Metapneumovirus
• Shi, T., et al. (2023). The burden of viral respiratory infections in children: a global review, The Lancet Microbe. https://doi.org/10.1016/S2666-5247(23)00075-9
• https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/infeksi-hmpv/epidemiologi
• https://www.kompas.id/artikel/jakarta-temukan-79-kasus-hmpv-pada-awal-tahun-2025
• https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29437754/
• https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/respiratory-disorders-in-young-children/respiratory-syncytial-virus-rsv-and-human-metapneumovirus-infection
• https://www.healthshots.com/preventive-care/self-care/hmpv-vs-other-respiratory-viruses/