Panduan Lengkap Imunisasi Anak: Jenis, Jadwal, dan Manfaat Kesehatan

Dipublikasikan: Kamis, 30 Mei 2024

Waktu membaca: 4 menit

Penulis: Rien

Editor: Hadi

MyKidz, Jakarta - Imunisasi pada bayi dan anak bermanfaat untuk membangun kekebalan tubuh yang kuat sehingga melindungi tubuhnya dari berbagai penyakit.

Imunisasi memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan anak, baik secara individu maupun secara populasi. Berikut beberapa manfaat utama imunisasi bagi anak:

1. Mencegah Penyakit Serius: Imunisasi melindungi anak dari penyakit serius yang disebabkan bakteri atau virus, seperti campak, gondongan, rubella, polio, hepatitis, dan lain-lain. Vaksinasi memicu respons imun tubuh anak untuk membentuk kekebalan terhadap patogen-patogen ini, sehingga mencegah infeksi dan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian.

2. Mengurangi Penyebaran Penyakit: Selain melindungi individu yang divaksinasi, imunisasi juga membantu melindungi masyarakat secara keseluruhan dengan menciptakan kekebalan komunitas.

3. Mengurangi Angka Kesakitan dan Kematian: Program imunisasi yang efektif dapat membantu mengurangi angka kesakitan dan kematian. Misalnya, vaksinasi campak telah menyebabkan penurunan yang signifikan dalam jumlah kasus campak dan komplikasi yang berhubungan dengan penyakit tersebut.

4. Biaya Perawatan Kesehatan: Mencegah melalui imunisasi lebih murah daripada mengobati penyakit. Imunisasi dapat mengurangi biaya perawatan kesehatan secara keseluruhan dengan mengurangi jumlah kunjungan ke dokter, rawat inap, dan pengobatan jangka panjang yang diperlukan untuk penyakit yang dapat dicegah.

5. Memberikan Perlindungan Jangka Panjang: Beberapa vaksin memberikan perlindungan jangka panjang atau seumur hidup terhadap penyakit tertentu.

foto dari jaringan internet bayi
foto dari jaringan internet bayi (internet bayi)

Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI 2023

Penting bagi orang tua untuk mengetahui jadwal imunisasi anak agar tidak ada imunisasi yang terlewat. Di bawah ini jenis vaksin dan jadwal yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):

1. Hepatitis B: 0 - 18 bulan

Vaksin hepatitis dirancang khusus untuk melindungi anak-anak dari infeksi hepatitis, yaitu peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Vaksin Hepatitis B pertama kali dilakukan 24 jam setelah bayi lahir. Sedangkan, dosis kedua diberikan setalah bayi berusia 18 bulan.

2. Bacillus Calmette Guerin (BCG): 0 - 1 bulan

Vaksinasi BCG diberikan untuk melindungi anak dari tuberkulosis (TB). Jenis vaksin ini bermanfaat untuk mencegah paparan virus Mycobacterium tuberculosis. Patogen ini berperan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC) kurang lebih selama 15 tahun. BCG diberikan sesaat setelah bayi lahir atau sebelum si kecil menginjak 1 bulan.

3. Difteri Pertusis Tetanus (DPT): 2, 3, dan 4 bulan

Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi yang melindungi terhadap tiga penyakit serius pada anak-anak: difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Pemberiannya dilakukan sebanyak 3 dosis, yaitu saat berusia 2, 3, dan 4 bulan. Selanjutnya, imunisasi booster diberikan saat anak menginjak 5 tahun. Setelah itu, vaksin diberikan beberapa kali sebagai imunisasi lanjutan, yakni saat usia 5 - 7 tahun dan 10 - 18 tahun.

4. Hemophilus influenza type B (Hib): 2, 3, 4 bulan

Mencegah Penyakit Serius: Imunisasi melindungi anak dari penyakit serius yang disebabkan bakteri atau virus, seperti campak, gondongan, rubella, polio, hepatitis, dan lain-lain. Vaksinasi memicu respons imun tubuh anak untuk membentuk kekebalan terhadap patogen-patogen ini, sehingga mencegah infeksi dan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian.

5. Polio: 1, 2, 3, 4 bulan

Vaksin polio digunakan untuk melindungi seseorang dari infeksi polio, juga dikenal sebagai poliomielitis. Polio adalah penyakit yang terjadi akibat paparan virus pada sistem saraf pusat. Dampaknya, menyebabkan otot lumpuh, cacat permanen, bahkan kematian pada kasus yang parah.

Pemberian vaksin anak dapat dilakukan sebanyak 4 kali. Dosis pemberiannya saat bayi berusia 0 - 1 bulan, kemudian lanjut saat usia 2, 3, dan 4 bulan berturut-turut. Sementara booster polio diberikan saat bayi berusia 18 bulan.

6. Rotavirus: mulai dari usia 6 minggu

Vaksin rotavirus digunakan untuk melindungi anak-anak dari infeksi rotavirus. Rotavirus adalah virus yang menyebar melalui tinja orang yang terinfeksi dan dapat bertahan hidup di lingkungan selama beberapa minggu, sehingga mudah menular melalui kontak dengan tinja atau melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Infeksi rotavirus menyebabkan diare parah, muntah, demam, dan dehidrasi. Diare yang parah dapat menyebabkan dehidrasi yang serius dan bahkan dapat mengancam jiwa, terutama pada anak di bawah lima tahun.

Pemberian vaksin rotavirus sesuai pada jadwal imunisasi IDAI 2023:

Monovalen: saat anak berusia 6 minggu dan 24 minggu.
Pentavalen: dosis pertama saat usia 6 - 12 minggu, dosis kedua 4 - 10 minggu, dan dosis ketiga saat bayi berusia 32 minggu.

7. Pneumococcus (PCV): mulai dari 7 - 12 bulan

Vaksin Pneumococcus (pneumokokus) pada anak direkomendasikan untuk melindungi anak-anak dari infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia. Imunisasi PCV ini berguna untuk mencegah infeksi pneumonia, otitis media (infeksi telinga tengah), sinusitis, dan infeksi saluran pernapasan lainnya.

Vaksin pneumokokus yang paling umum digunakan pada anak-anak adalah vaksin pneumokokus konjugat (PCV13). Pemberian vaksin ini bisa diberikan dalam rentang usia 7 bulan hingga 5 tahun:

Usia 7 - 12 bulan: 2 dosis, dengan jarak minimal 1 bulan. Pemberian booster saat bayi berusia 12 bulan.
Usia 1 - 2 tahun: 2 dosis, dengan jarak 2 bulan dari pemberian vaksin pertama.
Usia 2 - 5 tahun: 2 dosis, dengan jarak 2 bulan, lalu dengan tambahan PCV13 satu kali.

8. Influenza (flu): mulai dari 6 bulan

Vaksin influenza biasanya direkomendasikan untuk anak-anak sebagai bagian dari program imunisasi tahunan karena virus influenza dapat bermutasi secara cepat.

Imunisasi ini diberikan 2 dosis untuk di bawah 9 tahun. Vaksin dosis kedua diberikan sebulan setelah vaksin pertama. Vaksin ini tersedia dalam dua pilihan: melalui suntikan atau semprotan hidung.

9. Vaksin Mumps, Measles, Rubella (MMR): mulai dari 6 bulan

Vaksin MMR adalah vaksin gabungan yang melindungi terhadap tiga penyakit infeksi virus: campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella (German measles).

Vaksin MMR biasanya diberikan kepada anak usia 12 hingga 15 bulan. Kemudian dosis kedua diberikan pada usia sekitar 4 hingga 6 tahun.

10. Vaksin Japanese encephalitis (JE): mulai umur 9 bulan

Vaksin Japanese Encephalitis (JE) digunakan untuk mencegah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis (JE). Virus ini ditularkan oleh nyamuk dan dapat menyebabkan radang otak yang parah, yang seringkali berujung pada kerusakan otak permanen atau kematian.

Vaksin JE diberikan pada bayi berusia 9 bulan. Jadwal pemberian berikutnya 1-2 tahun setelah dosis pertama diberikan.

11. Vaksin Varisela: 1 tahun

Vaksin varisela digunakan untuk mencegah infeksi virus varisela-zoster, yang menyebabkan penyakit cacar air (varisela). Varisela adalah penyakit yang sangat menular yang ditandai dengan ruam kulit merah berbintik-bintik, gatal, demam, dan gejala flu ringan. Vaksin varisela terbukti efektif dalam mencegah penyakit varisela dan mengurangi keparahannya jika terjadi infeksi.

Vaksin varisela biasanya diberikan dalam dua dosis. Dosis pertama diberikan pada usia antara 12 hingga 15 bulan. Selanjutnya dosis kedua diberikan pada usia antara 4 hingga 6 tahun.

12. Vaksin Hepatitis A: mulai umur 1 tahun

Hepatitis A adalah penyakit hati yang biasanya disebarkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Imunisasi hepatitis A dapat diberikan saat bayi berusia 1 tahun. Pemberian dosis berikutnya, 6 sampai 12 bulan setelah vaksin pertama.

13. Vaksin Tifoid Polisakarida: mulai umur 2 tahun

Vaksin tifoid digunakan untuk mencegah infeksi bakteri Salmonella typhi, yang menyebabkan penyakit tifoid. Jadwal imunisasi ini direkomendasikan pada anak berusia di atas 2 tahun dengan pengulangan setiap 3 tahun.

14. Vaksin Human Papilloma Virus (HPV): 9-14 tahun

Vaksin HPV digunakan untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV), yang dapat menyebabkan sejumlah jenis kanker dan penyakit lainnya. Jadwal imunisasi HPV bisa diberikan saat anak berusia 9 - 14 tahun. Dosisnya sebanyak 2 kali dengan jarak 6 - 15 bulan setelah vaksin pertama.

15 . Vaksin Dengue: 6 - 16 tahun

Vaksin dengue digunakan untuk mencegah infeksi virus dengue, yang menyebabkan penyakit demam dengue. Demam dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, ruam kulit. Pada kasus yang parah dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa atau sindrom syok dengue. Vaksin ini dapat diberikan saat anak berusia 6 tahun.

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?