Hujan-hujanan Tidak Membuat Anak Sakit, Justru Banyak Manfaatnya: Tips Aman dan Sehat Bermain Hujan
Dipublikasikan: Minggu, 15 Desember 2024
Waktu membaca: 3 menit
Klinik MyKidz – “Jangan hujan-hujanan, nanti sakit!” Hmm… apakah Mama-Papa juga mengeluarkan larangan ini ketika mendapati si kecil sedang riang-gembira di bawah curahan air hujan?
Ternyata, hujan-hujanan tidak membuat si kecil jadi sakit, lo. Hal ini dikatakan oleh praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama kepada Antara (03/12/2024). “Yang membuat anak sakit itu jika imunitasnya turun, ya,” ucap dr. Ngabila yang menjabat Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari.
Selain menurunnya imunitas tubuh, menurut dr. Ngabila, faktor lain yang berpotensi menyebabkan anak sakit adalah masuknya kuman, bakteri, jamur, atau virus ke dalam tubuh. Akibatnya, anak dapat terkena batuk-pilek, pneumonia, demam berdarah, diare, hepatitis A, leptospirosis, penyakit kulit, termasuk flu Singapura.
Dokter Ngabila juga menekankan, hujan-hujanan mendatangkan risiko lain, yaitu kemungkinan tertusuk benda tajam, seperti paku dan pecahan kaca, atau terpapar hewan berbahaya, seperti tergigit ular dan tikus.
Jadi, hujan itu sendiri tidak menyebabkan sakit, ya, Ma-Pa. Sebaliknya, bermain hujan atau hujan-hujanan justru memiliki banyak manfaat untuk anak. Kok, bisa?
Sederet Manfaat Hujan-hujanan
Betul, Ma-Pa, ada banyak manfaat yang akan diperoleh si kecil dengan bermain hujan, antara lain:
* Keterampilan fisik.
Bergerak di permukaan basah dan licin membutuhkan lebih banyak konsentrasi, kekuatan, dan kelincahan. Si kecil harus berusaha lebih keras untuk menjaga keseimbangannya dan ini akan meningkatkan koordinasi serta keterampilan motorik kasarnya.
* Berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif.
Kondisi yang licin dan basah akibat hujan juga membuat si kecil harus berpikir kritis ketika hendak melakukan suatu aktivitas. Misalnya, apakah rangka panjat akan terlalu licin untuk dinaiki saat hujan? Bagaimana cara melewati genangan agar tidak kecipratan?
Saat melompat di kubangan lumpur seperti tokoh kartun favoritnya, imajinasi dan kreativitasnya pun berkembang. Atau, ia membayangkan genangan sebagai sebuah danau besar dan ia harus berpikir keras untuk dapat melaluinya tanpa menjadi terlalu basah.
* Pengalaman sensorik.
Hari yang basah dan hari yang kering memiliki suara, bau, sentuhan, dan pemandangan yang sangat berbeda. Mendengarkan suara gemericik hujan di tanah, melihat aspal berubah menjadi hitam pekat saat basah, merasakan permukaan yang basah dan licin akibat hujan, dan mencium aroma tanah yang dihasilkan saat hujan jatuh ke tanah kering—ini semua memberikan pengalaman sensorik yang fantatis bagi anak.
* Kepekaan terhadap ritme dan rima.
Dengan mendengarkan rintik hujan yang jatuh pada berbagai permukaan, seperti genangan air atau atap genting, si kecil juga bisa belajar mengenal tangga nada.
Suara dan bau hujan dapat memberikan efek menenangkan pada pikiran, yang dapat meningkatkan suasana hati, mendorong relaksasi, dan mengurangi tingkat stres. Jadi, saat mendengarkan suara gemericik hujan yang jatuh ke tanah, si kecil dapat merasa lebih rileks dan tenang, sementara aroma hujan membuatnya merasa segar dan berenergi.
* Belajar konsep ilmiah.
Menjelajahi alam terbuka saat hujan memberikan pengalaman baru tentang air, bukan hanya air yang keluar dari keran dan air mancur—si kecil belajar tentang dari mana air berasal dan mengapa hujan.
Si kecil juga dapat belajar tentang alam dengan cara yang lebih mendalam saat ia mempertanyakan dan mengeksplorasi konsep-konsep ilmiah, seperti siklus air, awan, dan cuaca, melalui permainan.
Ketika melihat hewan-hewan kecil yang muncul hanya saat hujan, si kecil mungkin terdorong untuk bertanyan tentang kerajaan hewan dan belajar tentang habitat dan lingkungan.
Pendek kata, banyak hal yang dapat dipelajari si kecil dari bermain hujan. Jadi, lain kali hujan turun, biarkan si kecil menikmati keajaiban tetesan air hujan, ya, Ma-Pa.
Tips Aman dan Tetap Sehat Bermain Hujan
Di sini pentingnya peran Mama-Papa dalam menjaga kesehatan buah hati agar dapat tetap aman selama hujan-hujanan dan tetap sehat meski hujan-hujanan.
# Pastikan si kecil memiliki daya tahan tubuh yang bagus, sehingga dapat terlindung dari masuk angin. Cara-cara meningkatkan imunitas buah hati, Mama-Papa dapat membacanya di sini.
# Si kecil harus mengenakan jas hujan dan sepatu bot hujan yang nyaman dan tidak licin. Jas hujan membuatnya tetap hangat dan kering, sementara sepatu bot dapat melindunginya dari risiko kemungkinan tertusuk benda tajam atau tergigit hewan berbahaya. Jangan lupa membawa payung juga.
# Sebelum mengizinkan si kecil bermain hujan, pastikan cuacanya mendukung untuk bermain. Hujan deras, apalagi disertai petir dan angin kencang atau badai, sangat tidak mendukung untuk anak hujan-hujanan.
# Minta si kecil untuk menghindari genangan, terutama yang keruh/kotor. Takutnya, di genangan keruh itu terdapat benda-benda tajam, semisal paku dan pecahan kaca. Bukan tak mungkin pula genangan itu telah terkontaminasi urine hewan pengerat yang terinfeksi bakteri Leptospira, sehingga bisa menyebabkan si kecil terkena leptospirosis—salah satu penyakit di musim hujan
# Batasi waktu bermain hujan. Terlalu lama terpapar air hujan dapat menyebabkan kedinginan dan kedinginan dalam jangka waktu lama dapat menurunkan suhu tubuh hingga cukup parah. Hal ini dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh yang membuat si kecil berisiko lebih tinggi untuk masuk angin atau terserang virus flu atau pilek.
# Usai bermain hujan, segera lepaskan jas hujan dan pakaian yang dikenakan si kecil, lalu segera mandi air hangat. Bersihkan seluruh tubuh si kecil dengan sabun dan keramasi rambutnya.
# Setelah mandi, segera keringkan tumbuh dan rambut si kecil, dan kenakan pakaian yang hangat. Selanjutnya, berikan makanan atau minuman hangat, seperti sup ayam atau susu.
# Berikutnya, biarkan si kecil beristirahat. Ia pasti lelah setelah bermain hujan. Istirahat yang cukup dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya sehingga si kecil tak mudah sakit sehabis hujan-hujanan. (*)
Baca juga:
Musim Hujan Datang, Penyakit Menyerang: Waspadai 10 Penyakit Ini, Jaga Kesehatan Anak