Yang Perlu Diketahui Orangtua Tentang Vaksin MMRV untuk Mencegah Penyakit Gondongan dan Cacar Air

Dipublikasikan: Selasa, 31 Desember 2024

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Julie

Editor: Julie

Klinik MyKidz – Oktober lalu, sebuah sekolah di Tangerang Selatan harus lockdwon lantaran banyaknya peserta didik yang terjangkit gondongan dan cacar air. (Kompas.com, 22/10/2024). Sejak beberapa bulan lalu, kedua penyakit yang dapat dicegah oleh vaksinasi ini merebak di sejumlah daerah di tanah air.  

Ya, anak-anak dapat terhindar dari gondongan (mumps) dan cacar air (varicella) dengan mendapatkan vaksin gondongan dan cacar air melalui vaksin MMR trivalen (Measles, Mumps, Rubella) dan vaksin Varicella (varisela/cacar air) atau vaksin MMRV quadrivalen (Measles, Mumps, Rubella, Varicella).

Melansir ANTARA (01/11/2024), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memasifkan sosialisasi jadwal vaksinasi Measles, Mumps, Rubella (MMR), dan Varicella, sekaligus menggencarkan edukasi soal bahaya penularan penyakit gondongan dan cacar air pada anak.

 

# Vaksin MMR

Vaksin MMR disebut vaksin kombinasi karena mengandung lebih dari satu vaksin dalam satu suntikan. Vaksin MMR merupakan bagian dari program imunisasi yang diselenggarakan oleh pemerintah alias imunisasi wajib untuk anak.

Vaksin MMR trivalen melindungi anak-anak dari tiga infeksi serius yang sangat menular, yaitu campak (Measles), gondongan (Mumps), dan rubela (Rubella).

1. Campak

Campak, disebut juga rubeola, menyebar melalui udara saat penderita berbicara, batuk, atau bersin. Gejala umumnya adalah demam tinggi, batuk, hidung meler, mata merah dan berair, serta ruam. Campak dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang, dan ensefalitis.

2. Gondongan

Gondongan ditandai dengan pembengkakan pada pipi dan rahang, bisa pada satu sisi atau keduanya. Virus gondongan menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan air liur yang terinfeksi atau melalui droplet pernapasan dari hidung, mulut, atau tenggorokan orang yang terinfeksi. Sebagian besar gejalanya ringan, tetapi komplikasi serius dapat terjadi.

3. Rubela

Virus rubela menyebar dari orang ke orang saat penderitanya batuk, bersin, atau orang yang sehat menyentuh permukaan yang ada virusnya. Gejala utamanya adalah ruam yang biasanya muncul di wajah dan menjalar ke seluruh tubuh. Gejala lainnya, seperti demam ringan, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan lainnya.

Rubela, disebut juga campak Jerman (German measles), dapat menyebar dari ibu hamil—yang terinfeksi—ke janin dan menyebabkan cacat lahir, seperti gangguan pendengaran dan penglihatan, cacat jantung, dan kondisi serius lainnya.

 

Itulah mengapa, pemberian vaksin MMR trivalen pada anak sangat penting dan termasuk dalam imunisasi wajib demi melindungi terhadap ketiga infeksi virus yang sangat menular ini.

Merujuk jadwal imunisasi terbaru (2024) dari IDAI, vaksin MMR dapat diberikan jika sampai usia 12 bulan, si kecil belum mendapatkan vaksin MR (Measles, Rubella)—tanpa gondongan (Mumps).

Vaksin MR hanya melindungi anak terhadap campak (Measles) dan campak Jerman (Rubella). Dosis pertama diberikan pada usia 9 bulan, dosis kedua umur 15—18 bulan, dan dosis ketiga pada umur 5—7 tahun.

Jika sampai usia 12 bulan belum mendapatkan vaksin MR, si kecil dapat diberikan vaksin MR/MMR dengan dosis kedua berjarak 6 bulan dan dosis ketiga pada usia 5—7 tahun.

Vaksin MMR trivalen dapat diberikan tanpa atau dengan vaksin Varisela (vaksin MMRV quadrivalen).

 

# Vaksin Varisela

Vaksin Varisela juga merupakan imunisasi wajib untuk melindungi terhadap cacar air (chickenpox), penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV). Virus ini menyebar terutama melalui kontak dekat dengan seseorang yang menderita cacar air.

Cacar air ditandai oleh ruam yang berubah menjadi lepuh berisi cairan yang gatal dan akhirnya berubah menjadi koreng. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 1 minggu agar semua lepuh berubah menjadi koreng.

Cacar air biasanya ringan. Namun, penyakit ini dapat menjadi serius selama kehamilan, pada bayi usia di bawah 12 bulan, remaja, orang dewasa, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Inilah pentingnya mendapatkan vaksin Varisela untuk melindungi terhadap cacar air. IDAI merekomendasikan dua dosis vaksin Varisela untuk anak-anak sebagai cara terbaik perlindungan terhadap cacar air.

Vaksin Varisela diberikan mulai usia 12 bulan. Pada usia 1—12 tahun, vaksin Varisela diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Jika anak baru mendapatkan vaksin Varisela di usia 13 tahun atau lebih, maka intervalnya 4—6 minggu untuk dosis kedua.

Bagi anak usia 2 tahun atau lebih yang belum mendapatkan vaksin MR/MMR dan vaksin Varisela dapat diberikan vaksin MMRV sebagai dosis primer. Jika sudah mendapatkan MR/MMR atau Varisela sebelumnya, maka MMRV dapat diberikan sebagai booster.

Jika sampai usia 2 tahun belum mendapatkan vaksin MR/MMR dan vaksin Varisela, maka dapat diberikan vaksin MR/MMR dan Varisela terpisah (MR/MMR + V) secara simultan. Selanjutnya, MMRV dapat diberikan sebagai dosis booster.

 

# Vaksin MMRV

Dalam satu suntikan vaksin MMRV quadrivalen terdiri atas vaksin campak (Measles), gondongan (Mumps), campak Jerman (Rubella), dan cacar air (Varicella). Jadi, vaksin MMRV memberikan perlindungan terhadap keempat penyakit tersebut.

Merujuk IDAI, vaksin MMRV dapat diberikan sebagai dosis booster kepada anak usia kurang dari 2 tahun yang sudah mendapatkan vaksin MR/MMR atau vaksin Varisela.

Sebaliknya, untuk anak usia 2 tahun atau lebih yang belum mendapatkan vaksin MR/MMR dan vaksin Varisela, dapat diberikan vaksin MMRV sebagai dosis primer. 

Dengan demikian, ada dua pilihan imunisasi pertama untuk melindungi anak-anak usia 1—12 tahun dari penyakit campak, gondongan, rubela, dan cacar air, yaitu:

  1. vaksin MMR trivalen plus vaksin Varisela, atau
  2. vaksin MMRV quadrivalen.

Manakah yang akan dipilih bergantung pada keputusan Mama-Papa terkait kondisi buah hati.

Sangat dianjurkan untuk membicarakan dengan dokter sebelum Mama-Papa memutuskan pilihan. Beri tahu dokter tentang riwayat kesehatan si kecil, termasuk jika si kecil punya riwayat kejang. Mama-Papa juga dapat mengajukan pertanyaan jika masih ada hal-hal yang belum jelas tentang vaksin kombinasi MMRV.

 

Klinik MyKidz dapat membantu Mama-Papa yang ingin berkonsultasi tentang imunisasi untuk buah hati. Dengan tenaga profesional yang kompeten, berpengalaman, dan suportif, Klinik MyKidz memastikan pelayanan berkualitas prima untuk buah hati tercinta. (*)

 

Konsultan Ahli: Konsultan Ahli: dr. Ernie Yantho, Sp.A, CBS

 

Sumber:

  1. CDC
  2. Cleveland Clinic
  3. Sari Pediatri

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?