Kasus Gondongan Masih Meningkat: Apa Itu Penyakit Gondongan, Bagaimana Penularan dan Pencegahannya?
Dipublikasikan: Senin, 23 Desember 2024
Waktu membaca: 3 menit
Klinik MyKidz – Melansir Kompas.com (10/12/2024), penyakit gondongan atau mumps masih meningkat di sejumlah daerah di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), total terdapat 6.593 kasus gondongan yang tercatat selama 2024.
Gondongan termasuk penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi MMR. Vaksin MMR mencegah tiga penyakit sekaligus, yaitu campak (Measles), gondongan (Mumps), dan campak Jerman (Rubella).
Gondongan ditandai dengan pembengkakan pada pipi dan rahang, bisa pada satu sisi atau keduanya. Penyebabnya adalah virus dari golongan paramyxovirus. Virus ini menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada kelenjar ludah parotis (daerah pipi dan rahang).
Gondongan merupakan penyakit menular. Penularan dapat terjadi bahkan beberapa hari sebelum kelenjar ludah orang yang terinfeksi mulai membengkak hingga 5—9 hari setelah pembengkakan dimulai.
Gondongan menyebar melalui kontak langsung dengan air liur atau percikan pernapasan dari mulut, hidung, atau tenggorokan penderitanya.
Virus gondongan mudah menyebar dengan cara:
- Menghirup percikan lendir saat penderita batuk, bersin, dan berbicara.
- Menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
- Berbagi barang yang terkontaminasi air liur penderita, seperti peralatan makan dan minum.
- Berpartisipasi dalam aktivitas kontak dekat dengan orang lain, seperti berolahraga, menari, atau berciuman.
Faktor Risiko
Siapa pun yang tidak terlindungi dari gondongan berisiko tertular penyakit ini.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gondongan, yaitu:
- Belum mendapatkan vaksin MMR.
- Berusia 2—12 tahun.
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya akibat menderita HIV/AIDS, menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka panjang, atau sedang dalam pengobatan kemoterapi.
- Tinggal atau bepergian ke daerah yang memiliki banyak kasus gondongan.
Gejala Gondongan
Gejala biasanya mulai muncul 12—25 hari (atau 2—4 minggu) setelah terinfeksi virus gondongan.
Banyak anak yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali, sementara yang lainnya memiliki gejala yang sangat ringan (seperti pilek). Namun, pada anak yang terinfeksi setelah pubertas sering kali menunjukkan gejala lebih parah.
# Gejala Awal
Gejala awal dapat muncul beberapa hari sebelum terjadi pembengkakan, meliputi:
- Demam
- Sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Kelelahan
- Kehilangan selera makan.
# Gejala Umum
Gejala-gejala di atas kemudian diikuti oleh pembengkakan kelenjar ludah parotis di bawah telinga pada satu atau kedua sisi, disebut parotitis.
Pembengkakan dimulai di depan telinga dan menyebar di bawah rahang. Pembengkakan ini dapat terasa nyeri saat anak mengunyah atau menelan.
Komplikasi Gondongan
Pada kebanyakan kasus, gondongan tergolong ringan, umumnya akan pulih sepenuhnya dalam waktu dua minggu.
Meski jarang terjadi, gondongan dapat berakibat fatal dan menyebabkan komplikasi parah. Beberapa komplikasi diketahui lebih sering terjadi pada orang dewasa.
Komplikasi gondongan mencakup:
- Peradangan pada testis (orkitis)—dapat menyebabkan penurunan ukuran testis (atrofi testis) dan masalah kesuburan pada pria.
- Peradangan ovarium (ooforitis) dan/atau jaringan payudara (mastitis).
- Peradangan pada pankreas (pankreatitis).
- Peradangan otak (ensefalitis)—dapat menyebabkan kematian atau cacat permanen.
- Peradangan pada jaringan yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis).
- Kehilangan pendengaran (sementara atau permanen).
Saat Tepat ke Dokter
Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda atau gejala gondongan, Mama-Papa harus membawanya ke dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan pada pipi/leher si kecil yang membengkak, serta melihat kondisi tenggorokan dan tonsil (amandel) si kecil.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter mungkin akan mengambil sampel darah atau usap hidung si kecil.
Segera bawa ke UGD (unit gawat darurat) rumah sakit terdekat jika si kecil menderita gondongan dan mengalami gejala berikut:
- sakit kepala hebat;
- menjadi mengantuk;
- mulai muntah;
- tidak tahan cahaya terang;
- kejang;
- kesadaran menurun atau pingsan.
Pengobatan Gondongan
Tidak ada pengobatan khusus untuk gondongan. Kebanyakan anak akan pulih sepenuhnya dari gondongan tanpa masalah.
Untuk meringankan gejalanya, Mama-Papa dapat melakukan berikut ini:
- Berikan parasetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan untuk membantu meredakan demam serta mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanannya.
- Dorong si kecil untuk minum banyak air dan cukup istirahat.
- Berikan makanan lunak agar si kecil tidak perlu mengunyah terlalu banyak.
- Mengompres area yang bengkak dengan air hangat atau air dingin guna meredakan rasa sakit.
Di sisi lain, Mama-Papa TIDAK dianjurkan melakukan berikut ini:
- Memberikan makanan asam karena makanan ini dapat merangsang air liur.
- Memberikan aspirin kepada anak usia di bawah 12 tahun—kecuali jika diresepkan oleh dokter—karena aspirin dapat meningkatkan risiko sindrom Reye, kondisi langka yang berpotensi mematikan.
Pencegahan Gondongan
Agar si kecil terhindar dari gondongan, cara terbaik adalah dengan mendapatkan dua dosis vaksin gondongan. Biasanya diberikan sebagai vaksin kombinasi MMR, yaitu campak (Measles), gondongan (Mumps), dan campak jerman (Rubella) untuk melindungi dari ketiga penyakit tersebut.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin MMR dosis pertama pada umur 15—18 bulan dan dosis kedua umur 5—7 tahun.
Ada pula vaksin kombinasi MMR dan Varicella (cacar air). Jika sampai usia 2 tahun atau lebih, si kecil belum mendapatkan vaksin MMR dan vaksin Varisela, maka dapat diberikan vaksin MMRV sebagai dosis primer.
Untuk anak usia kurang dari 2 tahun yang sebelumnya sudah mendapatkan MMR atau varisela, maka vaksin MMRV dapat diberikan sebagai booster.
Meski vaksin MMR tidak menjamin 100 persen dapat terhindar dari gondongan, gejala yang dialami biasanya lebih ringan dan komplikasinya pun lebih jarang terjadi. Itulah mengapa, mendapatkan vaksin MMR tetaplah sangat penting bagi buah hati.
Selain itu, pencegahan gondongan juga perlu dilakukan dengan cara-cara berikut:
- Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita gondongan.
- Menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin.
- Si kecil yang menderita gondongan tidak pergi ke tempat penitipan anak, prasekolah atau sekolah sampai setidaknya 9 hari setelah pembengkakannya dimulai.
Mama-Papa, berikan perlindungan terbaik untuk buah hati tercinta dari penyakit gondongan. Klinik Anak & Tumbuh Kembang MyKidz memberikan pelayanan imunisasi untuk buah hati. Mumpung masih “Bulan Promo Vaksin” sampai 31 Desember 2024, Klinik MyKidz memberikan diskon sebesar 10%.
Ayo, Mama-Papa, ajak si kecil ke Klinik MyKidz untuk melengkapi imunisasinya sesuai jadwal dan mengonsultasikan kesehatannya. Info lebih detail, hubungi Klinik MyKidz di nomor 085282704990. (*)
Konsultan Ahli: dr. Ernie Yantho, Sp.A, CBS
Sumber: