Sakit Tenggorokan, Salah Satu Gejala HMPV: Apa yang Harus Dilakukan?
Dipublikasikan: Sabtu, 11 Januari 2025
Waktu membaca: 3 menit
Klinik MyKidz – Kasus human metapneumovirus (HMPV) pada anak telah ditemukan di Indonesia. Meski HMPV tak membahayakan, tetap saja mengundang kekhawatiran orangtua. Apalagi belum ada obat antivirus untuk mengatasi HMPV, sehingga pengobatan lebih berfokus pada upaya meredakan gejalanya. Nah, sakit tenggorokan merupakan salah satu gejala HMPV.
Mengutip Harvard Health, sakit tenggorokan sering terjadi pada masa kanak-kanak dan sebagian besar tidak perlu dikhawatirkan. Ini karena sakit tenggorokan hanyalah bagian dari flu biasa, tidak menimbulkan masalah apa pun dan dapat membaik tanpa pengobatan apa pun.
Umumnya, sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, seperti virus yang menyebabkan pilek atau flu, menurut CDC. Sakit tenggorokan juga bisa disebabkan oleh alergi dan paparan asap rokok—untuk orangtua yang merokok, hati-hati, ya. Jangan sampai si kecil menjadi perokok pasif lantaran sering dibagi asap rokok dari Mama-Papa yang merokok di dekatnya.
Virus flu, dijelaskan oleh HealthyChildren.org, selain menyebabkan sakit dan gatal tenggorokan, juga dapat membuat si kecil mengalami demam, pilek, dan batuk. Infeksi virus ini biasanya membaik tanpa obat dalam 7—10 hari. Mama-Papa cukup menjaga si kecil tetap nyaman dan memastikannya mendapatkan banyak cairan serta istirahat.
Sakit Tenggorokan Bisa Merupakan Gejala Suatu Penyakit
Meski sebagian besar sakit tenggorokan akan membaik dengan sendirinya, terkadang sakit tenggorokan bisa menjadi tanda masalah yang mungkin memerlukan perawatan medis. Salah satunya adalah infeksi Human metapneumovirus (HMPV).
Masalah lain, di antaranya:
# Radang tenggorokan.
Sakit tenggorokan (sore throat) dapat menjadi gejala radang tenggorokan (strep throat), infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes.
Radang tenggorokan paling sering terlihat pada anak-anak usia 5—15 tahun. Mengutip CDC, hanya sekitar 1 dari 10 orang dewasa dan 3 dari 10 anak yang sakit tenggorokan mengalami radang tenggorokan atau disebut juga faringitis streptokokus.
Gejalanya meliputi:
-
- sakit tenggorokan,
- nanah pada amandel,
- kesulitan menelan,
- demam, dan
- pembengkakan kelenjar.
Anak-anak mungkin juga mengeluh sakit kepala, sakit perut, dan mungkin timbul ruam merah pada tubuh mereka. Sementara, batuk dan pilek BUKAN gejala umum radang tenggorokan pada anak-anak yang lebih besar.
Radang tenggorokan sangat jarang terjadi pada bayi dan balita. Namun, ketika mereka terkena radang tenggorokan, gejalanya mungkin berbeda. Dokter anak akan meresepkan obat antibiotik untuk radang tenggorokan.
# Abses peritonsil atau retrofaring.
Abses ini merupakan kumpulan nanah di belakang amandel (peritonsil) atau di bagian belakang tenggorokan (retropharyngeal) dan dapat berbahaya.
Tanda-tandanya adalah:
-
- kemerahan dan pembengkakan di satu sisi tenggorokan, atau
- sakit tenggorokan parah disertai demam dan leher kaku.
# Stomatitis
Infeksi virus yang menyebabkan luka di mulut dan tenggorokan ini, dapat membuat makan dan minum menjadi sangat tidak nyaman. Hal ini bisa menyebabkan anak (terutama yang masih sangat kecil) mengalami dehidrasi.
Stomatitis akan membaik dengan sendirinya. Pengobatan hanya untuk membantu melapisi luka agar minum jadi lebih mudah, sehingga dapat membantu mencegah dehidrasi.
# Penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD)
Disebut juga Flu Singapura, HFMD disebabkan oleh keluarga virus yang disebut enterovirus. HMFD paling sering menyebar di antara anak-anak kecil.
Gejala HMFD:
Awalnya demam dan sakit tenggorokan atau nyeri mulut, diikuti munculnya ruam berupa campuran benjolan merah kecil dan lepuh, terutama pada tangan, kaki, bokong, dan sekitar mulut. Lepuh dan luka juga dapat terbentuk di mulut dan tenggorokan, sehingga terasa sakit saat menelan.
Seperti infeksi virus lainnya, antibiotik tidak akan membantu jenis sakit tenggorokan ini. Dokter anak mungkin merekomendasikan asetaminofem atau ibuprofen untuk meredakan demam dan nyeri, bersama dengan cairan dan istirahat di rumah sampai lepuh sembuh.
Apa yang Harus Dilakukan Terhadap Sakit Tenggorokan?
Sakit tenggorokan pada anak-anak biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan akan hilang dengan sendirinya. Sakit tenggorokan tidak membutuhkan antibiotik karena bukan disebabkan oleh bakteri.
Bahkan, radang tenggorokan yang merupakan infeksi bakteri, sebenarnya juga dapat membaik tanpa antibiotik. Pemberian antibiotik dilakukan untuk mencegah komplikasi, yang—meskipun jarang terjadi—dapat mencakup masalah jantung, ginjal, dan radang sendi.
Lantas, apa yang harus dilakukan terhadap sakit tenggorokan?
Berikut ini perawatan untuk buah hati yang mengalami sakit tenggorokan.
-
- Berikan cairan dingin atau makanan dingin, seperti es loli, es krim, atau Jell-0 yang didinginkan. Jika si kecil tidak mau makan, tidak apa-apa, tetapi si kecil harus minum. Berikan sedikit demi sedikit jika perlu.
- Untuk meredakan demam dan nyeri dapat diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Selalu konsultasikan dengan dokter anak untuk jenis obat serta dosis yang tepat sesuai usia dan berat badan buah hati.
- Jika si kecil mengalami sariawan, hindari makanan yang asin, pedas, asam (seperti jus jeruk), atau tajam (seperti keripik kentang). Pilihlah makanan yang hambar dan lembut.
- Berkumur dengan air garam.
- Mengisap permen pelega tenggorokan—jangan berikan kepada anak usia di bawah 4 tahun.
- Dapat menggunakan madu untuk meredakan batuk—jangan berikan madu kepada anak usia di bawah 1 tahun atau bayi.
- Gunakan pelembap udara untuk membantu menjaga kelembapan tenggorokan.
Hubungi dokter jika si kecil menunjukkan tanda-tanda berikut:
-
- kesulitan bernapas atau pernapasannya tampak berbeda;
- kesulitan menelan, terutama jika si kecil mengeluarkan air liur;
- leher kaku;
- demam tinggi (39 derajat Celsius atau lebih tinggi) yang tidak turun dengan asetaminofen atau ibuprofen, atau terus kambuh setelah turun sebentar;
- menolak minum atau minum jauh lebih sedikit dari biasanya;
- rasa sakitnya parah;
- sangat mengantuk sehingga sulit dibangunkan atau tetap terjaga;
- ruam, sakit kepala, sakit perut, atau muntah;
Begitu pula jika si kecil berada di sekitar seseorang yang menderita radang tenggorokan, maka sakit tenggorokan apa pun perlu diperiksakan ke dokter.
Jika tidak ada satu pun tanda-tanda di atas pada si kecil, bisa berarti sakit tenggorokan yang dialaminya disebabkan virus. Kemungkinan besar si kecil akan baik-baik saja dalam 1—2 hari.
Sakit Tenggorokan Dapat Dicegah
Virus yang menyebabkan sakit tenggorokan ditularkan dari orang ke orang melalui percikan liur yang keluar dari hidung/mulut saat orang yang terinfeksi virus sedang batuk/bersin/berbicara.
Berikut ini cara mencegah sakit tenggorokan:
-
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit tenggorokan, pilek, atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya.
- Dorong anak untuk mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20 detik.
- Ajari si kecil untuk menutup batuk dan bersin dengan tisu atau lengan atas (bukan tangan).
- Beri tahu si kecil untuk tidak berbagi gelas/botol minum kepada orang lain atau temannya.
- Rutin membersihkan mainan anak—libatkan si kecil sesuai dengan kemampuannya.
- Bagi Mama-Papa yang merokok, sebaiknya berhenti atau hindari merokok di depan anak dan di tempat umum.
Jika Mama-Papa masih memiliki kekhawatiran, jangan ragu untuk menghubungi Klinik MyKidz. Dokter spesialis anak berpengalaman di Klinik MyKidz selalu siap membantu Mama-Papa untuk mengatasi segala permasalahan kesehatan pada buah hati tercinta. (*)
Konsultan Ahli: Konsultan Ahli: dr. Ernie Yantho, Sp.A, CBS