Human Metapneumovirus: Virus Lama yang Muncul Lagi dan Tidak Berbahaya

Dipublikasikan: Rabu, 8 Januari 2025

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Julie

Editor: Julie

Klinik MyKidz – Kementerian Kesehatan menyatakan, human metapneumovirus (HMPV) yang mewabah di Cina telah ditemukan di Indonesia. Masyarakat diminta untuk tidak panik karena HMPV bukan virus baru, melainkan sudah dikenal dalam dunia medis.

“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Senin (6/1), seperti dirilis Sehat Negeriku (6/1/2025).

Menkes menjelaskan, virus HMPV berbeda dari virus COVID-19 yang merupakan virus baru. HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. HMPV sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Jadi, sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

Mengutip Kompas.id (5/1/2025), penularan HMPV pertama kali dilaporkan dalam jurnal ilmiah di Belanda pada Juni 2001 yang berjudul ”A Newly Discovered Human Pneumovirus Isolated from Young Children with Respiratory Tract Disease”.

Temuan berikutnya dilaporkan di sejumlah negara, seperti Norwegia, Romania, Jepang, dan Cina. Para peneliti bahkan memperkirakan HMPV sudah puluhan tahun bersirkulasi sebelum pertama kali dilaporkan pada 2001.

Menkes Budi menegaskan, HMPV bukanlah virus yang mematikan. Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa dan sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa perlu perawatan khusus.

Yuk, cari tahu lebih banyak tentang virus pernapasan yang satu ini!

 

Apa itu HMPV?

HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan atas dan bawah. Virus ini termasuk dalam famili Pneumoviridae—kelompok yang sama dengan respiratory syncytial virus (RSV). 

HMPV sangat umum. Penelitian menunjukkan, kebanyakan orang kemungkinan besar pernah mengalami infeksi setidaknya sekali sebelum usia 5 tahun. Seseorang dapat terinfeksi beberapa kali dalam hidupnya.

 

Siapa yang berisiko terinfeksi HMPV?

HMPV dapat menyebabkan penyakit pernapasan pada orang-orang dari segala usia. Namun, yang berisiko lebih tinggi adalah:

    • Bayi baru lahir.
    • Anak-anak usia di bawah 5 tahun.
    • Lansia lebih dari 65 tahun.
    • Orang dengan asma yang menggunakan steroid.
    • Orang dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
    • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah karena kondisi seperti kanker atau HIV atau yang telah menjalani transplantasi organ.

 

Apakah HMPV menular?

HMPV bersifat menular. Seseorang dapat tertular jika bersentuhan dengan orang yang terinfeksi.

 

Bagaimana HMPV menyebar?

HMPV menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui:

    • Sekresi dari batuk dan bersin.
    • Kontak pribadi yang dekat, seperti berjabat tangan dan bersentuhan.
    • Menyentuh benda atau permukaan yang mengandung virus, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata.

 

Berapa lama masa inkubasinya?

Masa inkubasi diperkirakan 3—6 hari. Masa inkubasi adalah waktu antara paparan hingga tanda-tanda gejala pertama.

 

Apa saja gejalanya?

Sebagian besar gejala HMPV bersifat ringan, dapat berupa:

    • Batuk
    • Hidung tersumbat.
    • Pilek
    • Demam
    • Sakit tenggorokan.
    • Mual
    • Muntah
    • Diare
       

Benarkah HMPV tidak membahayakan?

Infeksi HMPV biasanya hilang dengan sendirinya dalam 2—5 hari. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini dapat memburuk dan menyebabkan masalah kesehatan serius.

Sejumlah kecil orang mungkin mengalami gejala HMPV yang lebih serius, seperti:

    • Mengi
    • Kambuhnya asma.
    • Sulit bernapas.
    • Sesak napas.
    • Kelelahan
    • Radang paru-paru.
    • Bronkitis
    • Bronkiolitis parah—paling umum terjadi pada anak-anak, infeksi dada ini dapat berakibat fatal dalam kasus yang jarang terjadi.

Bayi usia di bawah 1 tahun mungkin mengalami kesulitan makan dengan benar. Penelitian menunjukkan, infeksi HMPV menyebabkan sekitar 5—10 persen rawat inap pada anak-anak. Data menunjukkan, hingga 16 persen dari mereka mungkin mengalami komplikasi serius, seperti pneumonia.

 

Kapan saat tepat ke dokter?

Jika gejala berlangsung lebih dari dua minggu atau menjadi parah, periksakan ke dokter. Kemungkinan perlu menjalani perawatan di rumah sakit agar dokter dapat memantau gejalanya dengan saksama.

Selain pemeriksaan fisik terperinci dan menanyakan riwayat kesehatan pribadi serta keluarga, dokter mungkin akan mengambil sampel sekret dari hidung, mulut, atau tenggorokan, untuk diperiksa keberadaan virus dengan tes antigen cepat atau PCR (polymerase chain reaction).

 

Bagaimana pengobatan HMPV?

Tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi HMPV, karena sebagian besar gejalanya ringan dan akan hilang dengan sendirinya.

Seseorang yang terinfeksi hanya memerlukan perawatan suportif untuk mengelola gejala selama dalam masa pemulihan. 

    • Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti asetaminofen dan ibuprofen, untuk meredakan gejala demam, nyeri, dan batuk.
    • Menggunakan dekongestan untuk membantu mengatasi hidung tersumbat atau pilek.
    • Menggunakan inhaler untuk membantu mengatasi masalah pernapasan, seperti mengi atau batuk.
    • Menggunakan semprotan hidung kortikosteroid untuk mengurangi tekanan di dalam hidung. 

Dokter mungkin juga meresepkan steroid, seperti prednison, untuk membantu mengatasi peradangan. 

 

Apa yang harus dilakukan untuk mencegah HMPV?

Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah HMPV. Jangan khawatir. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri dari infeksi HMPV.

    • Tidak melakukan kontak dengan orang yang sedang sakit.
    • Mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20 detik.
    • Tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci.
    • Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku saat bersin atau batuk agar droplet tidak mengenai orang lain—droplet adalah cipratan/percikan liur dari hidung/mulut saat seseorang batuk/bersin atau berbicara.
    • Membersihkan tangan dengan tisu alkohol atau cairan pembersih tangan setelah bersin atau batuk.
    • Membersihkan permukaan yang mungkin terkontaminasi atau yang sering disentuh, seperti gagang pintu dan mainan bersama.
    • Tidak berbagi cangkir dan peralatan makan dengan orang lain.
    • Tinggal di rumah pada saat sakit.
    • Memakai masker.
    • Tetap mengikuti perkembangan vaksinasi dan periksakan diri ke dokter secara rutin.

 

HMPV Bersifat Self Limiting Disease

Infeksi HMPV bersifat self limiting disease alias dapat sembuh sendiri. Seperti ditegaskan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin, HMPV bukanlah virus yang mematikan, sehingga kita tidak perlu sampai khawatir berlebihan.

Namun, sebagai orangtua, kita tentu harus berupaya melakukan pencegahan agar buah hati dan seluruh keluarga tak tertular HMPV. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli berpengalaman di Klinik MyKidz, ya, Ma-Pa. (*)

 

Konsultan Ahli: dr. Ernie Yantho, Sp.A, CBS

 

Sumber:

  1. CDC (11/4/2024)
  2. WebMD (17/12/2024)

 

 

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?