“Kenapa Harus Selalu Mama?”: Ajak Anak Mandiri Sejak Dini
Dipublikasikan: Kamis, 22 Mei 2025
Waktu membaca: 3 menit
Klinik MyKidz - Pagi hari, semua sudah siap. Baju seragam disetrika, kotak bekal penuh, sepatu di depan pintu. Tapi saat Mama lagi buru-buru cari kunci…, “Mamaaa… Pakain sepatu dooong…”. Padahal dua menit sebelumnya, anak ini lagi lompat-lompatan kayak ninja. Tapi giliran urusan kecil seperti pakai sepatu, minum air, atau ambil mainan yang jatuh… tetap, “Mamaaa…”. Familiar?
Seberapa Penting sih Kemandirian Itu?
Kemandirian bukan sekadar soal anak bisa apa-apa sendiri. Ini soal sense of self, percaya diri, dan kemampuan bertanggung jawab terhadap hal kecil dalam hidupnya. Saat anak belajar mandiri, ia sedang membangun tiga fondasi penting: kepercayaan diri, problem solving, dan rasa kompeten.
Penelitian dari Harvard Graduate School of Education menyebutkan bahwa self-efficacy (keyakinan anak pada kemampuannya sendiri) terbentuk sejak usia dini, dan ini menjadi modal penting untuk keberhasilan akademik dan emosional anak di masa depan (Harvard GSE, 2021).
Jadi, setiap kali anak berhasil menuang air sendiri atau memilih baju sendiri, itu bukan cuma soal aktivitas kecil. Itu adalah latihan menjadi manusia dewasa—dalam versi mini.
Apa yang Sebenarnya Bisa Dilakukan Anak?
Anak usia 0–6 tahun punya critical window yang luar biasa untuk belajar berbagai keterampilan. Tapi banyak dari mereka tidak berkembang optimal karena… orang tuanya keburu turun tangan duluan.
Padahal, anak usia 2 tahun sudah bisa:
• Merapikan mainan sederhana
• Membuang sampah sendiri
• Memakai sepatu (dengan velcro)
• Membantu mengambilkan barang ringan
Anak umur 4–6 tahun bahkan bisa:
• Mandi sendiri dengan pengawasan
• Menyiapkan alat makan
• Menata tas sekolah
• Memilih pakaian sendiri
Tentu butuh waktu dan banyak “keberantakan”, tapi itu bagian dari proses.
Jurus-Jurus Jitu Melatih Anak Mandiri
1. Berikan Kesempatan
Jangan buru-buru bantu. Tahan godaan untuk “biar cepet, Mama aja deh!” Anak belajar dari melakukannya, bukan dari menyaksikan.
2. Latihan Rutin
Jadikan kebiasaan. Misalnya: tiap pagi anak ambil piring sendiri, atau setiap malam pilih baju besok. Ulangi dan rayakan prosesnya.
3. Beri Instruksi Sederhana
Gunakan satu atau dua langkah saja. Contoh: “Yuk, ambil kaus kaki dan coba pakai sendiri ya.”
4. Boleh Salah Dulu
Baju kebalik? Nggak apa-apa. Tumpah dikit? Wajar. Biarkan anak belajar dari kekacauan kecil.
5. Berikan Pilihan
Anak lebih semangat ketika diberi kendali. Contoh: “Kamu mau sikat gigi dulu atau cuci muka dulu?”
Do's & Don'ts dalam Melatih Kemandirian
Do's:
• Puji usahanya, bukan hasilnya
• Sediakan alat bantu yang sesuai ukuran anak
• Jadikan proses belajar menyenangkan
Don'ts:
• Jangan membandingkan dengan anak lain
• Jangan mengkritik berlebihan saat gagal
• Jangan tergoda terus-menerus membantu
Terlihat Repot, Tapi Hasilnya Hebat
Ya, melatih anak mandiri memang lebih lama di awal. Tapi itu investasi. Suatu hari nanti, kita akan melihat dia mengikat tali sepatunya sendiri, menyiapkan botol minum tanpa diminta, dan berkata, “Mama, aku bisa sendiri, kok.”
Itu bukan cuma momen bangga, tapi tanda bahwa kita sudah memberikan mereka salah satu bekal hidup paling berharga.
Kalau Mama-Papa masih bingung mau mulai dari mana atau anak terlihat kesulitan melakukan hal-hal sederhana secara mandiri, bisa jadi ada keterlambatan perkembangan yang perlu dipantau. Di Klinik Tumbuh Kembang MyKidz, Mama-Papa berdiskusi dengan tenaga ahli secara santai tapi bermakna. Kadang, jawaban atas rasa khawatir kita ada pada percakapan kecil dengan yang mengerti tumbuh kembang anak.
Karena kemandirian bukan dicetak dalam sehari. Tapi bisa dirawat sejak hari ini.
Referensi:
• Harvard Graduate School of Education. (2021). The importance of building self-efficacy in early childhood. Diambil dari: https://www.gse.harvard.edu
• Center on the Developing Child at Harvard University. (n.d.). How children’s brains develop. Diambil dari: https://developingchild.harvard.edu
• American Academy of Pediatrics. (2019). Developmental milestones and independent living skills. Diambil dari: https://www.healthychildren.org
• Zero to Three. (2020). Encouraging independence in young children. Diambil dari: https://www.zerotothree.org