Anak Sulit Konsentrasi? Sebabnya Ada di Otak, Perut, dan Lingkungan!

Dipublikasikan: Jumat, 7 November 2025

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Candra Widanarko

Editor: Candra Widanarko

MyKidz - Seringkali kita frustrasi melihat si Kecil seolah tidak bisa duduk diam atau mendengarkan instruksi selama lebih dari dua menit. Pertanyaan yang sering muncul: "Kenapa anak lain bisa fokus, tapi anakku tidak?"

Konsentrasi atau fokus adalah kemampuan otak untuk mengarahkan dan mempertahankan perhatian pada satu tugas atau stimulus. Ini adalah skill yang berkembang seiring waktu, bukan bawaan lahir. Kesulitan konsentrasi bukan hanya masalah perilaku, tetapi seringkali merupakan alarm bahwa ada ketidakseimbangan di otak, perut, atau lingkungan anak.

Kapan Anak Bisa Diajak Konsentrasi?

Penting bagi kita untuk menetapkan ekspektasi yang realistis. Durasi fokus anak sangat pendek dan bertambah seiring usia. Patokannya adalah usia anak dikalikan 2–5 menit.

  • Usia 2 Tahun: Fokus hanya sekitar 4–10 menit.
  • Usia 5 Tahun: Fokus sekitar 10–25 menit.

Jika Mom/Dad meminta anak 4 tahun untuk duduk diam membaca buku selama 30 menit, itu bukanlah masalah konsentrasi, tapi ekspektasi yang terlalu tinggi!

Penyebab Sulit Konsentrasi: Psikologis vs. Asupan

Kesulitan fokus hampir selalu multifaktorial. Penyebabnya bisa dibagi menjadi dua kategori besar:

1. Penyebab Psikologis & Perkembangan

         Kemungkinan Penyebab                                       Penjelasan Singkat
Kebutuhan Stimulasi Sensorik Belum Terpenuhi Anak terus bergerak (melompat, memutar) karena otak mereka kekurangan vestibular input (keseimbangan). Gerakan adalah cara mereka menenangkan sistem saraf agar bisa fokus sejenak.
Gangguan Tidur Kronis Anak kurang tidur nyenyak (misalnya karena Amandel bengkak/OSA). Otak yang kelelahan tidak mampu memproses dan mempertahankan informasi.
Kecemasan atau Stres Pikiran anak dipenuhi kekhawatiran (misalnya masalah di sekolah atau rumah), sehingga energi mentalnya habis untuk mengkhawatirkan hal lain, bukan untuk fokus pada tugas.
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Ini adalah kondisi neurologis di mana anak mengalami kesulitan ekstrem dalam mempertahankan perhatian, mengontrol impuls, dan/atau hiperaktivitas. Ini membutuhkan diagnosis klinis.

2. Penyebab Asupan & Gizi

         Kemungkinan Penyebab                                       Penjelasan Singkat
Defisiensi Zat Besi (Anemia) Kekurangan 'bensin' di otak! Zat besi membawa oksigen. Kekurangan zat besi menyebabkan kelelahan kronis dan sulit mempertahankan fokus.
Kekurangan Omega-3 (DHA) DHA adalah "baut dan mur" membran sel saraf. Kekurangan DHA dapat mengganggu komunikasi antar sel otak yang penting untuk fungsi kognitif.
Lonjakan Gula Darah (Sugar Rush & Crash) Terlalu banyak gula olahan membuat energi melonjak (hiperaktif sejenak), lalu jatuh drastis, meninggalkan anak lesu dan tidak fokus.

Tanda Konsentrasi Terganggu (Kapan Harus Waspada)

Tanda bahaya muncul ketika kesulitan fokus mengganggu fungsi harian anak secara signifikan dan konsisten:

  • Tidak Mampu Menyelesaikan Tugas Sederhana: Anak 5 tahun sulit menyelesaikan tugas yang seharusnya hanya memakan waktu 5–10 menit (seperti menggambar atau merapikan satu jenis mainan).
  • Menghindari Tugas Mental: Anak selalu menolak tugas yang membutuhkan usaha mental (membaca, mengerjakan puzzle, atau mendengarkan cerita panjang).
  • Sering Pindah Kegiatan: Anak tidak bisa bertahan pada satu permainan/tugas; selalu berpindah dari satu hal ke hal lain dalam hitungan menit.
  • Sulit Mendengarkan Instruksi Berantai: Tidak mampu mengikuti instruksi yang terdiri dari dua langkah atau lebih.

Solusi Berdasarkan Akar Masalah

Intervensi harus disesuaikan dengan penyebab yang teridentifikasi:

         Jika Penyebabnya Adalah...                      Yang Harus Dilakukan Orang Tua
Kebutuhan Gerak (Sensorik) Beri Brain Break! Izinkan anak melompat di trampolin, berayun, atau push-up dinding sebelum memulai tugas. Penuhi kebutuhan geraknya sebelum menuntut fokus.
Asupan Gizi Buruk Gantikan snack tinggi gula dengan protein dan lemak sehat (telur, alpukat, chia seed). Konsultasi Gizi untuk cek apakah ada defisiensi Zat Besi atau vitamin lain.
Kecemasan/Stres Berikan validasi emosi dan waktu one-on-one yang berkualitas. Ajarkan teknik pernapasan sederhana untuk menenangkan sistem saraf sebelum sesi belajar.
Dicurigai ADHD atau Gangguan Perkembangan Segera lakukan asesmen komprehensif dengan Dokter Spesialis Anak dan Psikolog Anak. Ini membutuhkan penanganan perilaku dan terapi yang terstruktur.

Mom/Dad, kesulitan konsentrasi adalah sebuah clue yang diberikan anak kepada kita. Dengan mencari tahu akar masalahnya—apakah itu di piring makannya, di kebutuhan geraknya, atau di pikirannya—kita bisa memberikan intervensi yang tepat dan memastikan otak anak dapat berkembang optimal.

MyKidz, Sahabat Tumbuh Kembang Anak.

Foto: Karola G/Pexels.com

Referensi:

• American Academy of Pediatrics (AAP). (2020). A Developmental Approach to Addressing Learning and Attention Problems. AAP.

• Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2023). Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH/ADHD). IDAI.

• Simonds, J., et al. (2018). The Role of Sleep in Children's Cognitive Function. Pediatrics, 142(6), e20174070. https://doi.org/10.1542/peds.2017-4070

• Giedd, J. N. (2015). The Amazing Teen Brain. Scientific American. 

 

 

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?