20 November, Hari Anak Sedunia: Pentingnya Mendengarkan Anak, Tips Mendengarkan Secara Aktif
Dipublikasikan: Rabu, 20 November 2024
Waktu membaca: 3 menit
Klinik MyKidz – Jika pada 23 Juli anak-anak kita merayakan Hari Anak Nasional, maka pada 20 November, anak-anak kita bersama anak-anak lain di seluruh dunia merayakan Hari Anak Sedunia.
Ya, tanggal 20 November merupakan World Children's Day atau Hari Anak Sedunia. Pertama kali ditetapkan pada 1954 sebagai Hari Anak Universal, peringatan Hari Anak Sedunia setiap tahun bertujuan meningkatkan kesejahteraan anak-anak.
Tanggal 20 November juga merupakan tanggal diadopsinya Deklarasi Hak-Hak Anak (pada 1959) dan Konveksi Hak-Hak Anak (pada 1989) oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selanjutnya, sejak 1990, Hari Anak Sedunia juga menandai peringatan tanggal diadopsinya Deklarasi dan Konvensi tentang hak-hak anak oleh Majelis Umum PBB.
Hari Anak Sedunia 2024 mengangkat tema “Dengarkan Masa Depan”. Tema ini mengajak kita semua untuk secara aktif mendengarkan anak-anak dan mempromosikan hak anak untuk berpartisipasi. Adalah tanggung jawab kita semua untuk mendengarkan dan mendukung ide, harapan, impian, dan visi mereka.
Pentingnya Mendengarkan Anak
Orangtua berperan penting dalam mengembangkan kemampuan anak untuk mengungkapkan pendapat dan perasaannya. Orangtua menjadi pendukung pertama bagi anak dan anak membutuhkan bimbingan serta dorongan dari orangtuanya.
Beberapa manfaat pentingnya orangtua mendengarkan anak.
- Meningkatkan rasa percaya diri anak karena anak merasa pikiran dan pendapatnya dihargai oleh orangtua.
- Membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Anak terdorong untuk berpikir lebih dalam tentang dunia sekitarnya.
- Mengembangkan kreativitas anak, karena anak mendapatkan kebebasan untuk mengekspresikan ide-idenya. Hal ini membantu anak untuk berpikir kreatif dalam menyikapi tantangan dan peluang yang mungkin dihadapinya guna mewujudkan impiannya.
- Memperkuat ikatan orangtua dan anak, karena anak merasa nyaman dan percaya untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada orangtua.
Intinya, mendengarkan anak sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri anak, mendorong perkembangan kognitif dan kreatif anak, serta membangun hubungan saling percaya antara orangtua dan anak.
Tips Mendengarkan Secara Aktif
Ketika Mama-Papa mendengarkan secara aktif, si kecil merasa bahwa orangtuanya peduli kepadanya dan menaruh minat pada apa yang dikatakannya. Mendengarkan secara aktif juga dapat membantu Mama-Papa mempelajari dan memahami lebih banyak tentang apa yang sedang terjadi dalam kehidupan si kecil—apa yang ia rasakan, pikirkan, atau butuhkan.
Berikut tips mendengarkan secara aktif:
* Menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan si kecil. Tinggalkan gadget Mama-Papa dan fokuslah pada apa yang dibicarakan si kecil.
* Gunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan bahwa Mama-Papa mendengarkannya. Dekatkan diri Mama-Papa dengan cara membungkuk atau menurunkan badan agar sejajar dengan si kecil, menghadap langsung ke arah si kecil dan menjaga kontak mata. Berikan senyuman yang menyemangati dan anggukan yang menegaskan terhadap apa yang dikatakannya.
* Perhatikan juga ekspresi wajah dan bahasa tubuh si kecil. Mendengarkan bukan hanya tentang mendengar kata-kata, tetapi juga berusaha memahami apa yang ada di balik kata-kata tersebut melalui ekspresi wajah dan bahasa tubuh.
* Berikan respons yang mendorong si kecil untuk berbicara lebih lanjut, seperti “Ceritakan lebih banyak tentang….”, “Bagaimana kelanjutannya?”, dan “Mengapa?” Jadi, Mama-Papa juga aktif berpartisipasi dalam percakapan dan memperlihatkan bahwa Mama-Papa tertarik pada apa yang si kecil ingin bagikan.
* Dorong si kecil untuk memberi tahu Mama-Papa tentang apa yang ia rasakan dengan menjelaskan apa yang—menurut Mama-Papa—ia rasakan. Misalnya, "Sepertinya Kakak merasa diabaikan saat Felix ingin bermain dengan anak-anak lain saat jam istirahat." Bersiaplah untuk salah dan mintalah si kecil untuk membantu Mama-Papa memahaminya dengan menjelaskan perasaannya.
* Bersikaplah seperti cermin. Maksudnya, ulangi atau ungkapkan kembali apa yang dikatakan si kecil dengan menggunakan kata-kata yang sedikit berbeda. Misalnya, si kecil mengatakan, “Aku tidak bermain dengan Felix lagi.” Mama-Papa dapat meresponsnya dengan, “Jadi, kamu tidak bermain dengan temanmu lagi?”
Dengan cara ini, Mama-Papa memberi sinyal kepada si kecil bahwa Mama-Papa memperhatikan dan peduli dengan apa yang si kecil sampaikan. Selain itu, cara ini juga membantu memastikan bahwa Mama-Papa benar-benar memahami apa yang si kecil maksud dengan perkataannya sehingga menghindari kesalahpahaman.
Yang juga penting, cara ini memberikan kesempatan pada si kecil untuk mengekspresikan emosinya lebih lanjut tanpa merasa dikritik atau dihakimi.
* Hindari menyela atau menyelesaikan kalimat si kecil, bahkan ketika si kecil mengatakan sesuatu yang aneh atau kesulitan menemukan kata-kata.
* Jangan tergesa-gesa untuk memecahkan masalah. Si kecil mungkin hanya ingin orangtuanya mendengarkan dan menunjukkan bahwa Mama-Papa menghargai perasaan dan sudut pandangnya.
Dengan menjadi pendengar yang aktif, Mama-Papa sekaligus membantu si kecil mengembangkan keterampilannya untuk mendengarkan secara aktif juga. (*)
Sumber: