Otitis Media atau Infeksi Telinga Tengah pada Anak, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Dipublikasikan: Selasa, 11 Maret 2025
Waktu membaca: 3 menit
Klinik MyKidz – Otitis media atau infeksi telinga tengah paling sering terjadi pada anak-anak usia antara 6 bulan dan dua tahun. Kendati demikian, otitis media dapat terjadi sepanjang masa kanak-kanak.
Otitis media atau infeksi telinga tengah adalah peradangan atau infeksi pada telinga bagian tengah—ruang di belakang gendang telinga.
Telinga tengah dapat terinfeksi oleh bakteri atau virus yang menyebabkan pilek, sakit tenggorokan, atau infeksi saluran pernapasan.
Sebagian besar anak akan mengalami setidaknya satu infeksi telinga. Beberapa anak akan mengalami banyak infeksi.
Sekitar 3 dari 4 anak mengalami setidaknya satu episode otitis media saat mereka berusia 3 tahun.
Faktor Risiko Otitis Media
Otitis media terutama menyerang anak-anak, meskipun kondisi ini juga dapat menyerang orang dewasa.
Anak-anak berisiko lebih tinggi terkena infeksi telinga tengah karena tuba Eustachius mereka lebih pendek sehingga lebih mungkin tersumbat oleh adenoid yang membesar.
Namun, seiring bertambahnya usia anak, struktur telinga mereka berubah dan mereka tidak lagi rentan mengalami infeksi telinga.
Tuba Eustachius adalah saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan daerah tenggorokan.
Adenoid adalah benjolan jaringan pada dinding belakang rongga hidung. Benjolan ini akan membesar ketika anak mengalami infeksi virus.
Meskipun setiap anak dapat mengalami infeksi telinga atau otitis media, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko buah hati terkena infeksi telinga.
7 faktor yang dapat meningkatkan risiko anak terkena otitis media:
- Berada di sekitar orang yang merokok.
- Menghabiskan waktu di tempat penitipan anak.
- Tidak mendapatkan ASI.
- Sedang flu.
- Minum susu botol sambil berbaring telentang.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Riwayat keluarga dengan infeksi telinga.
Penyebab dan Jenis Otitis Media
Infeksi telinga tengah atau otitis media biasanya disebabkan oleh malfungsi tuba Eustachius.
Saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan daerah tenggorokan ini berfungsi membantu menyeimbangkan tekanan antara telinga luar dan telinga tengah.
Jika tidak berfungsi dengan baik, cairan dari telinga tengah tidak dapat keluar sehingga menyebabkan penumpukan cairan di belakang gendang telinga.
Jika cairan ini tidak dapat keluar, maka memungkinkan bakteri dan virus tumbuh di telinga sehingga dapat menyebabkan otitis media akut.
Selain pilek atau alergi, adanya malformasi tuba Eustachius juga menyebabkan tuba Eustachius tidak dapat berfungsi dengan baik.
Jenis-jenis otitis media.
* Otitis media akut.
Infeksi telinga tengah ini terjadi secara tiba-tiba, menyebabkan pembengkakan dan kemerahan.
Cairan dan lendir terperangkap di dalam telinga, menyebabkan anak mengalami demam dan nyeri telinga.
* Otitis media dengan efusi.
Cairan (efusi) dan lendir terus terkumpul di telinga tengah setelah infeksi awal mereda.
Anak mungkin merasakan telinganya penuh sehingga memengaruhi pendengarannya, tetapi juga bisa tidak menunjukkan gejala apa pun.
* Otitis media kronis dengan efusi.
Cairan tetap berada di telinga tengah dalam waktu lama atau muncul lagi dan lagi, meskipun tidak ada infeksi.
Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan melawan infeksi baru dan memengaruhi pendengaran anak.
Tips Mencegah Infeksi Telinga
Infeksi telinga yang tidak diobati dapat menyebabkan salah satu atau semua hal berikut: infeksi di bagian kepala lainnya, masalah dengan perkembangan bicara dan bahasa, serta kehilangan pendengaran secara permanen.
Seperti kata pepatah, mencegah tentunya lebih baik daripada mengobati. Nah, agar buah hati dapat terhindar dari otitis media atau infeksi telinga, ada beberapa hal yang dapat orangtua lakukan.
# Pastikan anak mendapatkan vaksinasi terkini sesuai jadwal. Vaksin flu dan vaksin pneumokokus yang merupakan bagian dari jadwal vaksinasi rutin memberikan perlindungan terhadap otitis media akut.
# Jika memungkinkan, jauhi anak dari orang-orang yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas akibat virus, termasuk pilek.
Hal ini dapat membantu mengurangi jumlah infeksi virus yang dapat dialami oleh anak.
# Sedapat mungkin berikan ASI eksklusif—hanya ASI saja tanpa tambahan cairan lain—selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
Antibodi dalam ASI dapat mengurangi risiko infeksi telinga dan mengurangi risiko otitis media akut pada bayi selama 6—12 bulan pertama kehidupannya.
# Jika memberikan susu botol, gendong bayi dalam posisi tegak, bukan sambil berbaring telentang.
# Lindungi buah hati dari paparan asap rokok. Paparan asap rokok dapat meningkatkan jumlah infeksi.
# Menjaga kebersihan tangan, ini cara terbaik untuk mencegah penularan penyakit, seperti flu, yang dapat menyebabkan terjadinya otitis media.
Biasakan anak sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah bermain.
Yang juga penting, bersihkan/cuci mainan anak sesering mungkin.
# Hindari penggunaan empeng. Jika anak menderita otitis media, cobalah untuk menghentikan penggunaan empeng. Penggunaan empeng dapat meningkatkan risiko infeksi telinga berulang.
# Pertimbangkan untuk menemui dokter jika buah hati mendengkur atau bernapas melalui mulut. Ini bisa jadi pertanda adanya adenoid yang besar, yang meningkatkan risiko infeksi telinga. (*)
Sumber: