Mengenali Lupus pada Bayi Baru Lahir: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya
Dipublikasikan: Sabtu, 10 Mei 2025
Waktu membaca: 3 menit
Klinik MyKidz – Tanggal 10 Mei diperingati sebagai Hari Lupus Sedunia. Pertama kali dicetuskan pada tahun 2004 oleh Lupus Kanada, Hari Lupus Sedunia bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang jenis penyakit autoimun ini.
Peringatan Hari Lupus Sedunia terus meluas ke banyak negara di dunia, menjadikannya platform global untuk mengadvokasi kebutuhan pasien lupus dan menyebarkan informasi tentang penyakit ini.
Hari Lupus Sedunia tahun ini mengusung tema "Making Lupus Visible" (Membuat Lupus Terlihat). Tujuannya adalah terus meningkatkan kesadaran tentang dampak lupus yang kerap tak terlihat secara fisik maupun emosional, serta mendorong pemahaman dan dukungan yang lebih besar bagi para pengidapnya.
Lupus merupakan salah satu penyakit yang diturunkan secara genetik. Bila orangtua adalah penderita Lupus, sangat mungkin kondisi tersebut diwarisi buah hati.
Berbagai kondisi kesehatan mungkin saja dialami bayi, salah satunya adalah Lupus Neonatal yang merupakan kondisi langka. Bayi baru lahir menunjukkan gejala lupus akibat antibodi dari ibunya yang memiliki lupus atau kondisi autoimun lainnya.
Penting bagi orangtua untuk mengenali potensi risiko dan gejala Lupus Neonatal agar penanganan yang tepat dapat segera diberikan.
Apa Faktor Penyebab Lupus Neonatal?
Lupus Neonatal berbeda dari lupus yang berkembang pada orang dewasa. Kondisi ini terjadi ketika antibodi autoimun dari ibu (biasanya anti-Ro/SSA dan anti-La/SSB) melewati plasenta dan memengaruhi bayi dalam kandungan.
Penting untuk dipahami, bayi dengan Lupus Neonatal tidak berarti akan menderita lupus seumur hidup. Seiring waktu, antibodi ibu akan hilang dari sistem bayi dan sebagian besar gejala akan mereda dalam beberapa bulan.
Faktor utama penyebab Lupus Neonatal adalah keberadaan antibodi spesifik pada ibu.
Ibu yang memiliki lupus eritematosus sistemik (SLE), sindrom Sjögren, atau kondisi autoimun lainnya memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan Lupus Neonatal.
Kendati demikian, tidak semua ibu dengan antibodi tersebut akan melahirkan bayi dengan Lupus Neonatal.
Bagaimana Mengidentifikasi Gejala Lupus Neonatal?
Gejala Lupus Neonatal dapat bervariasi antar bayi. Beberapa bayi mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Berikut ini beberapa gejala yang paling umum:
- Ruam kulit: Ruam berbentuk cincin atau bercak merah bersisik, terutama di wajah, kulit kepala, dan sekitar mata. Ruam ini biasanya sensitif terhadap sinar matahari.
- Blok jantung: Ini adalah kondisi serius di mana impuls listrik yang mengatur detak jantung terganggu. Blok jantung dapat dideteksi melalui pemeriksaan EKG dan mungkin memerlukan pemantauan atau bahkan pemasangan alat pacu jantung (pada kasus yang parah).
- Jumlah sel darah rendah: Bayi mungkin menunjukkan penurunan jumlah sel darah merah (anemia), sel darah putih (leukopenia), atau trombosit (trombositopenia). Kondisi ini biasanya bersifat sementara.
- Pembesaran hati dan limpa: Meskipun jarang, beberapa bayi mungkin mengalami pembesaran organ-organ ini.
Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Mama-Papa melihat adanya gejala-gejala tersebut pada si kecil yang baru lahir, terutama jika memiliki riwayat penyakit autoimun di dalam keluarga.
Tentu saja sangat dimengerti bila Mama-Papa merasa cemas ketika buah hati mendapatkan diagnosis Lupus Neonatal. Namun, usahakan untuk tetap tenang dan membekali diri dengan informasi akurat dari dokter dan sumber terpercaya.
Memahami kondisi ini akan membantu Mama-Papa mengambil keputusan yang tepat. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari pasangan, keluarga, teman, atau kelompok lainnya.
Amati dengan saksama kondisi bayi dan catat setiap perubahan gejala yang muncul. Informasi ini akan sangat berguna bagi dokter dalam memantau perkembangan bayi.
Sebisa mungkin lindungi bayi dari paparan sinar matahari. Jika bayi memiliki ruam yang sensitif terhadap matahari, lindungi kulitnya dengan pakaian tertutup, topi, dan hindari paparan sinar matahari langsung terutama pada jam-jam terik.
Tindakan atau Treatment yang Diperlukan
Penanganan Lupus Neonatal akan disesuaikan dengan gejala yang dialami bayi. Beberapa tindakan atau treatment yang mungkin diperlukan meliputi:
* Pemantauan
Bayi dengan Lupus Neonatal akan dipantau secara ketat oleh dokter, terutama untuk fungsi jantung dan perkembangan gejala lainnya.
* Perawatan kulit.
Ruam kulit biasanya akan membaik dengan sendirinya. Dokter mungkin merekomendasikan krim topikal yang lembut jika diperlukan.
* Penanganan blok jantung.
Jika bayi mengalami blok jantung, penanganannya akan bergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa kasus mungkin hanya memerlukan pemantauan, sementara kasus yang lebih parah mungkin memerlukan pemasangan alat pacu jantung.
* Pengobatan untuk masalah darah.
Jika bayi mengalami penurunan jumlah sel darah yang signifikan, dokter mungkin akan memberikan pengobatan yang sesuai.
Penting diingat, sebagian besar bayi dengan Lupus Neonatal akan pulih sepenuhnya dalam beberapa bulan seiring dengan hilangnya antibodi ibu dari tubuh mereka. Namun, pemantauan jangka panjang mungkin diperlukan untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan di kemudian hari.
Sebagai orangtua, kewaspadaan dan pengetahuan adalah kunci. Jika Mama-Papa memiliki kekhawatiran mengenai kesehatan buah hati terkasih, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini dan penanganan yang tepat akan memberikan hasil yang terbaik bagi buah hati Mama-Papa. (*)
Sumber:
- NORD (National Organization for Rare Disorders)
- Lupus Foundation of America