Mau Punya Anak Sukses? Libatkan Mereka Sejak Kecil Dalam Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga

Dipublikasikan: Selasa, 29 Oktober 2024

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Julie

Editor: Julie

Klinik MyKidz – Mama mungkin bertanya-tanya, apa hubungannya antara melakukan pekerjaan rumah tangga saat kecil dengan kesuksesan di masa depan? Sebuah studi Harvard selama 75 tahun menyimpulkan, anak-anak yang melakukan pekerjaan rumah lebih sukses saat dewasa. Menurut studi tersebut, anak yang melakukan tugas rumah tangga mempelajari etos kerja yang pada akhirnya bisa berkontribusi terhadap kesuksesan mereka kelak.

Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics menemukan, anak-anak yang secara teratur melakukan pekerjaan rumah di taman kanak-kanak berhubungan positif dengan persepsi anak terhadap kompetensi sosial, akademis, dan kepuasan hidup di kelas tiga sekolah dasar—terlepas dari jenis kelamin, pendapatan keluarga, dan pendidikan orangtua.

Sebaliknya, anak-anak yang jarang melakukan pekerjaan rumah tangga memiliki peluang lebih besar untuk mendapat skor di kuintil terbawah pada skor prososial, kemampuan akademis, hubungan dengan teman sebaya, dan kepuasan hidup yang dilaporkan sendiri.

Lalu, kapan waktu yang tepat melibatkan anak dalam tugas-tugas atau pekerjaan rumah tangga?

Jika dimulai sejak dini, melakukan pekerjaan rumah tangga akan menjadi kebiasaan. Hal ini berarti berkurangnya permintaan orangtua dan berkurangnya rengekan anak.

Sejak si kecil cukup umur untuk mengikuti instruksi sederhana, Mama dapat mulai memberikan tugas-tugas, seperti membereskan mainan setelah bermain, menaruh pakaian kotor ke dalam keranjang, memberi makan ikan atau hewan peliharaan, dan sebagainya.

Si kecil akan mulai merasa menjadi bagian dari “tim”. Awalnya, pertimbangkan untuk melakukan beberapa pekerjaan bersama, seperti menyiapkan makan malam atau membersihkan rumah.

Pada dasarnya, anak kecil secara alami suka menolong, mereka ingin menyenangkan orang lain. Oleh karena itu, jangan menunda-nunda untuk melibatkannya dalam pekerjaan rumah tangga sekalipun usianya baru 2 tahun. Percayalah, si kecil dapat melakukan banyak hal.

Tentunya cara si kecil melakukan pekerjaan rumah tidaklah sempurna—ini harus Mama terima. Seiring waktu, si kecil akan menjadi lebih baik dalam mencuci piring atau menyapu dan mengepel lantai. Namun, tetap saja Mama tak boleh menuntut kesempurnaan. Tak ada seorang pun yang sempurna, bukan?

 

Tugas Rumah Tangga yang Sesuai dengan Usia Anak

Anak-anak sering kali memiliki kemampuan yang lebih besar dari yang kita duga. Misalnya, jika seorang anak sudah bisa menguasai permainan komputer yang rumit, itu menunjukkan dia memiliki kemampuan untuk memahami dan menjalankan tugas-tugas lain, seperti mengoperasikan mesin pencuci piring.

Secara umum, anak-anak prasekolah mampu melakukan satu atau dua tugas sederhana yang terdiri dari satu atau dua langkah. Misalnya, meletakkan sepatu di tempatnya atau membereskan mainan seusai bermain. Seiring usia bertambah, anak memiliki kemampuan untuk menangani tugas yang lebih kompleks dan lebih banyak langkah.

Berikut ini beberapa tugas atau pekerjaan rumah tangga yang dapat anak lakukan berdasarkan usianya.

Pada usia 2-3 tahun, anak dapat diajarkan mengembalikan mainan ke tempatnya setelah bermain.
Pada usia 2-3 tahun, anak dapat diajarkan mengembalikan mainan ke tempatnya setelah bermain. (Freepik)

# Usia 2—3 tahun:

  • Mengembalikan mainan ke tempatnya setelah bermain.
  • Mengisi mangkuk makanan hewan peliharaan (dengan bantuan orang dewasa).
  • Menaruh pakaian kotor ke dalam keranjang yang telah ditentukan.
  • Mengusap tumpahan dengan kain atau tisu (dengan pengawasan).
  • Mengusap debu dari permukaan yang dapat dijangkau.
  • Mengatur buku dan majalah dalam tumpukan yang rapi.

# Usia 4—5 tahun:

Selain tugas-tugas pada usia sebelumnya, anak juga dapat:

  • Merapikan tempat tidurnya sendiri.
  • Mengosongkan tempat sampah.
  • Mengambil surat atau koran dari luar rumah.
  • Membersihkan meja setelah makan.
  • Mencabut rumput liar, jika ada kebun.
  • Menggunakan penyedot debu genggam untuk membersihkan remah-remah.
  • Menyiram tanaman bunga.
  • Mengeluarkan peralatan makan dari mesin pencuci piring.
  • Mencuci piring plastik di wastafel.
  • Menyiapkan semangkuk sereal.

# Usia 6—7 tahun:

Kemampuan anak semakin berkembang. Selain dapat melakukan tugas-tugas sebelumnya, anak usia ini juga dapat:

  • Mengelompokkan pakaian berdasarkan warna atau jenis sebelum dicuci.
  • Menyapu lantai.
  • Menata dan membersihkan meja sebelum dan setelah makan.
  • Membantu menyiapkan dan mengemas makan siang.
  • Menyapu daun-daun di halaman.
  • Merapikan kamar tidurnya.

# Usia 8—9 tahun:

Anak dapat melakukan lebih banyak tugas dan lebih kompleks. Selain tugas-tugas sebelumnya, anak usia ini juga dapat:

  • Memasukkan piring kotor ke dalam mesin pencuci piring.
  • Menyimpan bahan makanan yang baru dibeli ke tempat yang sesuai.
  • Menggunakan vacuum cleaner untuk membersihkan lantai.
  • Membantu menyiapkan makan malam.
  • Menyiapkan sarapan dan camilan untuk diri sendiri.
  • Menyimpan pakaiannya sendiri setelah dicuci.
  • Menjahit kancing yang lepas (dengan bimbingan).
  • Menggunakan pisau untuk memotong sayuran (dengan pengawasan).
  • Memasak makanan sederhana, seperti roti panggang.
  • Mengepel lantai.
  • Mengajak hewan peliharaan jalan-jalan.

# Usia 10 tahun ke atas:

Selain tugas-tugas sebelumnya, anak usia ini juga dapat melakukan:

  • Mengganti seprai tempat tidurnya.
  • Mencuci pakaian, mengeringkan, menyeterika, dan melipatnya.
  • Memasak makanan sederhana dengan bimbingan orang dewasa.
  • Membersihkan dapur setelah memasak
  • Membersihkan kamar mandi dan jendela rumah.
  • Membantu mencuci mobil.
  • Mengasuh adik yang lebih kecil (dengan pengawasan orang dewasa di rumah).
Usia 10 tahun ke atas, anak dapat dilibatkan dalam tugas bersih-bersih rumah.
Usia 10 tahun ke atas, anak dapat dilibatkan dalam tugas bersih-bersih rumah. (Freepik)

 

Tips Penting

⬥ Membuat bagan tugas.

Minta anak-anak memilih tugas yang paling ingin mereka lakukan, lalu buatlah bagan. Pastikan setiap orang memiliki tugas yang sesuai dengan usianya. Bagi bagan tersebut menjadi tiga kolom—satu untuk daftar tugas dan siapa yang mengerjakannya, kolom berikutnya untuk tenggat waktu, dan kolom terakhir untuk memberi tanda centang saat tugas selesai. Letakkan bagan di tempat yang dapat dilihat semua orang dan biarkan setiap orang mengerjakan tugasnya sendiri.

⬥ Berikan instruksi yang spesifik. 

Instruksi yang umum, seperti "Bersihkan kamarmu", terlalu ambigu dan bisa diartikan dengan berbagai cara oleh anak. Sebaliknya, berikan instruksi yang eksplisit—seperti "Letakkan pakaian di lemari, buku di rak, dan mainan di kotak mainan." Ini akan membantu si kecil memahami dengan tepat apa yang diharapkan darinya, sehingga memungkinkan si kecil menyelesaikan tugasnya dengan benar, sesuai harapan Mama.

⬥ Tunjukkan cara kerjanya.

Awalnya, tunjukkan kepada si kecil, cara mengerjakan tugas tersebut langkah demi langkah. Selanjutnya, biarkan si kecil membantu Mama mengerjakannya, lalu minta dia mengerjakan tugas tersebut sambil Mama mengawasinya. Setelah si kecil menguasainya, dia siap untuk mengerjakannya sendiri.

⬥ Jangan terburu-buru memberikan pengingat dan tenggat waktu. 

Mama tentu ingin si kecil dapat menyelesaikan tugasnya tanpa Mama harus mengaturnya terlalu ketat. Gunakan "kapan dan lalu". Misalnya, "Setelah merapikan tempat tidur, barulah Adek mandi.” Contoh lain, “Kakak beri makan Dogi dulu, setelah itu baru sarapan, ya.”

⬥ Berikan pujian segera.

Puji dan dorong si kecil saat mengerjakan tugasnya, tak perlu menunggu sampai ia menyelesaikan pekerjaannya.

⬥ Bersikap konsisten.

Anak diminta melakukan tugasnya secara rutin. Misalnya, setelah bangun tidur pagi langsung merapikan tempat tidur. Jika si kecil tak segera melakukannya, jangan Mama ambil alih, tetapi ingatkan dia. Jika tidak, ia akan cenderung menunda-nunda tugasnya dengan harapan Mama atau orang lain yang akan melakukannya.

⬥ Tidak memberikan uang saku untuk tugas rumah.

Melakukan pekerjaan atau tugas rumah tangga adalah tentang mempelajari tugas-tugas rumah tangga dan tanggung jawab, bukan untuk menghasilkan uang. Anak-anak memang perlu belajar cara mengelola uang, tetapi bukan dengan melakukan tugas-tugas rumah yang memang sudah seharusnya mereka lakukan. (*)

 

Sumber:

  1. Psychology Today
  2. WebMD

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?