Langkah Penanganan Tepat Saat Anak Terserang Asma

Dipublikasikan: Kamis, 8 Mei 2025

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Emma Aliudin

Editor: Emma Aliudin

 

Klinik MyKidz – Asma adalah kondisi peradangan kronis pada saluran pernapasan (bronkus) yang menyebabkan penyempitan dan peningkatan produksi lendir. Hal ini membuat anak sulit bernapas, terutama saat terjadi serangan atau ketika asmanya kambuh.

Anak-anak tergolong kelompok yang rentan terkena serangan asma. Gejala dan tingkat keparahannya bervariasi, dari gejala ringan hingga serangan berat yang mengancam jiwa.

Lalu, bagaimana cara mengidentifikasi gejala asma pada anak?

 

Ketahui gejala umum asma pada anak.

Berikut ini 7 gejala umum asma yang perlu Mama-Papa waspadai:

1. Mengi (Wheezing)

Ini adalah gejala khas asma yang terdengar seperti suara siulan bernada tinggi saat anak bernapas.

2. Batuk

Bisa berupa batuk kering atau berdahak yang berlangsung terus-menerus, terutama pada malam hari, saat anak berolahraga, atau terpapar udara dingin.

3. Sesak napas.

Anak sulit bernapas. Napasnya pendek dan cepat atau merasa seolah ada sesuatu yang menghalangi jalannya udara.

4. Napas cepat.

Frekuensi napasnya lebih cepat dari biasanya.

5. Nyeri atau dada terasa berat.

Anak sering mengeluh nyeri, tidak nyaman, atau merasa ada tekanan di dada.

6. Mudah lelah.

Aktivitasnya terganggu karena sesak napas, contohnya saat bermain atau berolahraga.

7. Retraksi

Ketika bernapas, anak merasakan tarikan otot-otot di antara tulang rusuk atau di leher.

 

Penting diingat, tak semua anak yang mengalami gejala tadi pasti menderita asma. Namun, jika buah hati Mama-Papa mengalami beberapa gejala di atas secara berulang, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

 

 

Faktor Pemicu Asma pada Anak

Serangan asma bisa dipicu oleh sejumlah faktor. Penting mengenali pemicu spesifik agar Mama-Papa bisa mengantisipasi penanganan saat terjadinya serangan serta untuk mencegah asma kumat. 

Beberapa pemicu asma yang biasa dijumpai pada anak-anak:

  • Alergen udara: Debu tungau, serbuk sari tanaman, bulu hewan peliharaan, dan spora jamur.
  • Iritan udara: Asap rokok, polusi udara, parfum, bahan kimia rumah tangga, bau  menyengat.
  • Infeksi saluran pernapasan: Pilek, flu, atau infeksi virus lainnya.
  • Aktivitas fisik: Olahraga atau aktivitas berat, terutama saat udara dingin dan kering.
  • Perubahan cuaca: Udara dingin, kering, atau perubahan tekanan udara.
  • Faktor emosi: Stres, cemas, gelisah atau terlalu bersemangat.
  • Alergi makanan tertentu, seperti susu, telur, kacang, atau makanan laut dapat memicu asma.

Untuk membantu mengidentifikasi faktor pemicu, lakukan pencatatan kapan dan dalam kondisi apa gejala asma muncul. Biasanya, dokter menyarankan untuk melakukan tes alergi sehingga bisa diketahui alergen spesifik yang berpotensi memicu asma pada anak. 

 

Langkah penanganan tepat saat anak terserang asma.

 

Usahakan anak dalam posisi tegak, segera berikan obat pelega yang diresepkan dokter sesuai dosis dan cara pemakaian yang benar.
Usahakan anak dalam posisi tegak, segera berikan obat pelega yang diresepkan dokter sesuai dosis dan cara pemakaian yang benar. (Freepik)

 

Penting diingat, bila terjadi serangan asma pada anak, usahakan Mama-Papa tetap tenang dan tidak panik. Kemudian, lakukan tindakan penanganan sebagai berikut:

1. Posisi duduk.

Usahakan anak dalam posisi duduk tegak. Boleh bersandar pada sesuatu yang nyaman, tetapi jangan dibaringkan.

2. Berikan obat pelega (bronkodilator).

Jika anak memiliki obat pelega (inhaler dengan spacer atau nebulizer) yang diresepkan dokter, segera berikan sesuai dosis dan cara pemakaian yang benar. Obat ini akan membantu membuka saluran pernapasan.

3. Gerakan meniup lilin.

Bimbing anak untuk menarik napas perlahan melalui hidung dan mengeluarkan napas perlahan melalui mulut seperti gerakan meniup lilin.

4. Hindari pemicu.

Jauhkan anak dari faktor pemicu serangan.

5. Pantau Kondisi.

Perhatikan gejala dengan saksama. Jika tidak tampak membaik dalam beberapa menit setelah pemberian obat pelega atau kondisi anak memburuk (ditandai napas makin cepat, bibir atau ujung jari membiru, sulit berbicara), segera cari bantuan medis ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

 

Selain penanganan saat serangan, lakukan kontrol rutin ke dokter dan pengobatan jangka panjang sangat penting untuk mengelola asma pada anak. Dokter akan membantu menyusun rencana pengobatan sesuai kondisi asma, yang mungkin meliputi pemberian obat pengontrol untuk mencegah peradangan dan serangan, serta obat pelega yang disarankan.

Mama-Papa dapat menghubungi Klinik MyKidz untuk mengonsultasikan permasalahan kesehatan buah hati terkasih. Dengan tenaga profesional berpengalaman yang suportif, Klinik MyKidz siap membantu buah hati bernapas lega dan hidup lebih aktif untuk tumbuh dan berkembang optimal. (*)

 

Sumber:

  1. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  3. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat
  4. National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI)

 

 

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?