Kasus Pneumonia Meningkat, Apakah Si Kecil Sudah Mendapatkan Vaksinasi untuk Melindunginya?

Dipublikasikan: Rabu, 19 Februari 2025

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Julie

Editor: Julie

Klinik MyKidz – Mama-Papa, coba cek kartu imunisasi buah hati. Apakah imunisasinya sudah lengkap dan sesuai jadwal? Ada beberapa imunisasi yang dapat membantu mengurangi risiko terhadap pneumonia.

Ya, pneumonia masih menjadi sorotan setelah kematian Barbie Hsu, aktris Taiwan yang membintangi drama TV populer “Meteor Garden”. Barbie Hsu awalnya tertular influenza, tapi lalu kondisinya memburuk hingga mengalami pneumonia dan meninggal dunia.

Menurut UNICEF, pneumonia membunuh lebih banyak anak daripada penyakit menular lainnya. Setiap tahun, pneumonia merenggut nyawa lebih dari 725 ribu anak usia di bawah 5 tahun, termasuk sekitar 190 ribu bayi baru lahir yang sangat rentan terhadap infeksi. 

Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan akut pada paru-paru. Ketika seorang anak terinfeksi, paru-parunya akan meradang, dapat terisi cairan atau nanah, dan menjadi sulit bernapas.

Anak-anak yang sistem kekebalannya belum matang (misalnya, bayi baru lahir atau bayi prematur) bersama dengan mereka yang memiliki kekebalan buruk (misalnya, karena kekurangan gizi atau penyakit seperti HIV) lebih rentan terhadap pneumonia.

Kasus pneumonia di Indonesia mengalami peningkatan hingga melampui tiga kali lipat. Dari 330 kasus dengan 53 kematian pada 2023 meningkat jadi 1.278 kasus dengan 188 kematian pada 2024. Bahkan, pada Januari 2025 saja sudah ada 105 kasus dengan 12 kematian akibat pneumonia. 

Setiap 43 detik setidaknya satu anak meninggal karena pneumonia, yang sesungguhnya dapat dicegah.” (UNICEF)

Kabar baiknya, beberapa vaksinasi dapat membantu mengurangi risiko terkena pneumonia.

 

Vaksinasi Flu

Mendapatkan vaksin flu adalah cara terbaik untuk mencegah flu dan mengurangi risiko komplikasi serius, seperti pneumonia.

Penelitian membuktikan, vaksin flu dapat menyelamatkan nyawa anak-anak.

  • Sebuah studi pada 2017 menunjukkan, vaksinasi flu dapat secara signifikan mengurangi risiko kematian anak akibat flu. 
  • Studi berikutnya (2020) menemukan, vaksinasi flu mengurangi rawat inap terkait flu hingga 41 persen dan kunjungan unit gawat darurat terkait flu hingga setengahnya di antara anak-anak usia 6 bulan hingga 17 tahun. 
  • Studi lainnya (2022) menunjukkan, vaksinasi flu mengurangi risiko anak-anak terkena influenza parah yang mengancam jiwa hingga 75%.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin flu tahunan pada anak mulai usia 6 bulan.

Untuk bayi usia di bawah 6 bulan, perlindungan terhadap flu diperoleh dari Mama (mendapatkan vaksinasi flu saat hamil si kecil) dan orang-orang lain di sekitar bayi yang telah mendapatkan vaksinasi flu.

 

Vaksinasi Pneumokokus

Pneumonia juga disebabkan bakteri. Salah satunya, mycoplasma pneumonia (pneumonia mikoplasma) yang dikenal juga sebagai “walking pneumonia” atau pneumonia berjalan

Namun, jenis pneumonia bakteri yang paling umum adalah pneumonia pneumokokus. Pneumonia bakteri jenis ini disebabkan oleh kuman Streptococcus pneumoniae yang biasanya hidup di saluran pernapasan atas.

Mereka yang berisiko tinggi terkena pneumonia bakteri adalah anak-anak usia di bawah 5 tahun, selain juga lansia dan orang-orang dengan penyakit pernapasan kronis atau infeksi virus atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Vaksin pneumokokus atau pneumokokus konyugasi (PCV = pneumococcal conjugate vaccine) memberikan perlindungan terhadap pneumonia. Kementerian Kesehatan telah memaksukkan PCV ke dalam program imunisasi rutin. 

Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI (2024)

Pemberian imunisasi PCV pada usia 2, 4 dan 6 bulan dengan booster (penguat) pada usia 12—15 bulan.

# Jika belum diberikan pada usia 7—12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan dan booster pada usia 12—15 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.

# Jika belum diberikan pada usia 1—2 tahun, PCV diberikan 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan.

# Jika belum diberikan pada usia 2—5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCV13 atau PCV15 diberikan 1 kali.

# Untuk anak >5 tahun dengan risiko tinggi dan belum pernah mendapat vaksin PCV, direkomendasikan mendapat 1 dosis PCV13 atau PCV15.

Program Imunisasi Nasional (PIN) menggunakan PCV13 dengan jadwal usia 2, 3 dan 12 bulan.

 

Vaksin Lainnya

Selain vaksin flu dan vaksin pneumokokus (PCV), masih ada lagi vaksin lainnya yang juga dapat membantu melindungi anak-anak dari pneumonia, seperti vaksin Difteri-Tetanus-Pertusis (DTP), vaksin yang mengandung campak (MMR = Mumps-Measles-Rubella atau MR saja = Measles-Rubella), dan vaksin Hemophilus influenza b (Hib).

# Bayi usia di bawah setahun yang menderita pertusis dan memerlukan perawatan di rumah sakit dapat mengalami, salah satunya pneumonia—sebanyak 1 dari 5 bayi atau 22%. (CDC, 2/4/2024) 

# Sebanyak 1 dari 20 anak yang terkena campak juga terinfeksi pneumonia, penyebab kematian paling umum akibat campak pada anak kecil. (CDC, 9/5/2024) 

# Haemophilus influenzae dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi serius, termasuk radang paru-paru atau pneumonia. (CDC, 1/3/2024) 

Jadwal imunisasi 2024 rekomendasi IDAI.

# Vaksin DTP

Vaksin DTPw atau DTPa dapat diberikan mulai usia 6 minggu. DTPa dapat diberikan pada usia 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan.

Booster pertama usia 18 bulan. Booster berikutnya usia 5—7 tahun dan 10—18 tahun.

Mulai usia 7 tahun menggunakan Td/TdaP. Pada BIAS murid SD kelas 1 menggunakan DT, kelas 2 Td, dan kelas 5 Td.

# Vaksin Campak (MR/MMR)

Vaksin MR (Measles-Rubella) diberikan mulai umur 9 bulan, dosis kedua umur 15—18 bulan, dosis ketiga umur 5—7 tahun.

Bila sampai usia 12 bulan belum mendapatkan vaksin MR, maka dapat diberikan vaksin MR/MMR (Measles-Mumps-Rubella) dengan dosis kedua berjarak 6 bulan dan dosis ketiga pada usia 5–7 tahun.

Vaksin MMR trivalen dapat diberikan tanpa atau dengan vaksin Varisela (vaksin MMRV quadrivalen).

# Vaksin Hib

Vaksin Hib disuntikkan dalam bentuk kombinasi sesuai jadwal vaksin pentavalen atau heksavalen DTPw atau DTPa pada usia 2, 4, 6 bulan atau 2, 3, 4 bulan, dan booster usia 18 bulan.

Jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI.
Jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI. (IDAI)

Bagaimana, Ma-Pa, sudah mengecek jadwal imunisasi buah hati? Jika ada keraguan, Mama-Papa dapat menghubungi Klinik MyKidz untuk mendapatkan kejelasan. Segera daftarkan buah hati Mama-Papa di Klinik MyKidz untuk melengkapi munisasinya. (*)

 

 

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?