Cacar Air Bukan Penyakit Wajib Anak, Kok
Dipublikasikan: Minggu, 6 Juli 2025
Waktu membaca: 3 menit
MyKidz - Begitu ada satu anak di sekolah atau lingkungan yang kena cacar air, langsung deh orang tua mulai waspada. “Wah, si kecil belum pernah nih. Gimana kalau ketularan?”
Memang, cacar air adalah salah satu penyakit yang sangat umum di masa kanak-kanak. Tapi apakah semua anak pasti kena? Apa bahaya dan pengelolaannya?
Apa Itu Cacar Air?
Cacar air (dalam istilah medis disebut varicella) adalah infeksi akibat virus varicella-zoster, yang sangat menular. Biasanya menyerang anak-anak usia 1–10 tahun, tapi bisa juga terjadi pada remaja dan orang dewasa.
Gejalanya umumnya ringan pada anak-anak, tapi bisa lebih berat jika dialami saat dewasa atau oleh anak-anak dengan kondisi medis tertentu.
Apakah Cacar Air “Wajib” Dialami Anak?
Jawabannya: tidak wajib, tapi sangat umum. Cacar air bukan bagian wajib dari tumbuh kembang seperti tumbuh gigi atau belajar jalan. Tapi karena penularannya sangat mudah, maka sebagian besar anak yang belum divaksin akan tertular di usia dini.
Sehingga, dengan vaksin varicella, anak bisa tidak mengalami cacar air sama sekali. Atau jika terkena, gejalanya jauh lebih ringan.
Anak Bisa Kena Cacar Air Kalau...
Cacar air menyebar lewat:
- Udara: percikan batuk atau bersin dari penderita
- Kontak langsung: dengan cairan dari lenting (ruam berisi air)
- Kontak dengan barang terkontaminasi: seperti handuk, baju, mainan
Anak yang belum pernah terkena cacar air dan belum divaksin lebih rentan tertular, terutama kalau ada kasus di lingkungan sekitar (rumah, sekolah, daycare).
Tanda-Tanda Anak Terkena Cacar Air
Gejala awal biasanya mirip flu:
- Demam ringan
- Tidak enak badan, lemas
- Nafsu makan turun
Setelah 1–2 hari, muncul ruam khas:
- Bintik merah lalu menjadi lenting berisi cairan, kemudian kering, dan akhirnya rontok sendiri.
- Muncul bertahap: pertama di wajah dan badan, lalu menyebar
- Sangat gatal!
Siklus bintik ini bisa berlangsung 7–10 hari. Anak tetap bisa menular hingga semua lentingnya kering dan mengeras.
Penanganan Awal Saat Anak Terkena Cacar Air
Meski sering kali bisa sembuh sendiri, anak tetap butuh perawatan yang nyaman di rumah:
- Jaga agar anak tidak menggaruk lenting
• Potong kuku pendek
• Bisa beri sarung tangan/kaos kaki di tangan saat tidur - Mandikan dengan air hangat dan sabun lembut
Bisa ditambahkan oatmeal mandi untuk mengurangi gatal - Berikan obat penurun demam jika perlu
Paracetamol bisa digunakan, hindari aspirin (risiko sindrom Reye) - Kompres dingin dan gunakan lotion kalamin
Untuk meredakan rasa gatal - Pantau tanda infeksi sekunder
Seperti nanah di lenting, demam tinggi berkepanjangan, atau anak terlihat sangat lemah—ini butuh konsultasi ke dokter.
Kalau Anak Tidak Kena Saat Kecil, Bisa Kena Saat Dewasa?
Ya, bisa. Dan risikonya bisa lebih berat. Cacar air pada orang dewasa cenderung menyebabkan:
• Demam tinggi
• Lenting lebih banyak dan dalam
• Risiko komplikasi seperti pneumonia, infeksi otak, atau infeksi kulit serius
Itulah kenapa vaksinasi varicella tetap disarankan, terutama jika anak sudah usia sekolah dan belum pernah kena cacar.
Cacar Air Bisa Dicegah
Jangan anggap cacar air sebagai “ritual wajib” masa kecil. Karena meskipun umumnya ringan, cacar air tetap penyakit yang mengganggu, menular, dan bisa berkomplikasi.
Vaksinasi adalah langkah pencegahan terbaik. Kalau anak belum pernah kena cacar dan belum divaksin, konsultasikan ke dokter anak apakah sudah saatnya diberikan vaksin varicella. Klinik Tumbuh Kembang MyKidz akan membantu Mom/Dad mengatasinya.
Dan kalau anak Mom/Dan terkena sekarang, jangan panik. Dengan perawatan nyaman di rumah dan pemantauan gejala, anak akan pulih dalam beberapa hari, dan tubuhnya akan membentuk kekebalan seumur hidup.
Referensi:
CDC. (2022). Varicella (Chickenpox): Clinical Overview
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Pedoman Penatalaksanaan Cacar Air pada Anak
WHO. (2021). Varicella and Herpes Zoster Vaccines: Position Paper