Campak Tidak Ada Obatnya, Ketahui Gejala Campak dan Penanganannya
Dipublikasikan: Kamis, 6 Maret 2025
Waktu membaca: 3 menit
Klinik MyKidz – Campak masih menjadi sorotan dunia. Wabah campak yang berkembang di Texas Barat telah merenggut nyawa seorang anak usia sekolah. Dalam satu dekade, ini adalah kematian pertama akibat campak di AS. (CNN, 27/2/2025).
Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) telah mengeluarkan peringatan epidemiologi karena adanya peningkatan kasus campak di beberapa negara di Amerika.
Campak bukan hanya terdeteksi di Amerika Serikat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, pada dua bulan pertama tahun 2025 ini telah muncul 3.098 kasus campak di seluruh dunia.
Campak merupakan penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyebar dengan mudah saat orang yang terinfeksi bernapas, batuk, atau bersin. Penyakit ini juga dapat menyebabkan penyakit yang parah, komplikasi, dan bahkan kematian.
Karena campak sangat menular, penyakit ini dapat dengan mudah melintasi batas negara. Hal ini dapat menyebabkan wabah di komunitas mana pun yang penduduknya tidak/kurang mendapatkan vaksinasi.
Ya, mendapatkan vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah tertular campak atau menularkannya ke orang lain. Vaksin ini aman dan membantu tubuh melawan virus. Jikapun terkena, gejalanya tidak akan menjadi parah.
Apa yang harus dilakukan jika buah hati terkena campak?
Mencermati Gejala Campak
Campak menyebabkan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu. Gejala biasanya muncul mulai 7 hingga 14 hari setelah kontak dengan virus.
# 7—14 hari setelah infeksi, campak biasanya dimulai dengan:
- Demam tinggi yang bisa mencapai lebih dari 40° C.
- Batuk
- Hidung berair (coryza).
- Mata merah dan berair (konjungtivitis).
# 2—3 hari setelah gejala dimulai:
Bintik-bintik putih kecil (bintik Koplik) mungkin muncul di dalam mulut.
# 3—5 hari setelah gejala pertama:
Ruam campak muncul, biasanya dimulai sebagai bintik-bintik merah datar yang muncul di dahi. Ruam menyebar ke seluruh wajah, lalu ke leher dan badan hingga lengan, tungkai, dan telapak kaki.
- Benjolan kecil yang menonjol juga mungkin muncul di atas bintik merah datar.
- Bintik-bintik tersebut mungkin saling menyatu saat menyebar dari kepala ke seluruh tubuh.
- Saat ruam muncul, demam mungkin melonjak hingga lebih dari 40° C.
Setelah beberapa hari, demam dan ruam perlahan menghilang.
Tidak Ada Pengobatan Medis untuk Campak
Karena penyebab campak adalah virus, maka tidak ada pengobatan medis khusus untuk penyakit yang sangat menular ini. Kendati demikian, kita dapat langkah-langkah berikut untuk membantu si kecil yang merasa lebih nyaman.
* Dorong si kecil untuk banyak istirahat.
* Berikan banyak cairan untuk mencegah dehidrasi—air putih dan Pedialyte baik untuk anak-anak.
* Berikan obat penurun panas, seperti ibuprofen atau asetaminofen. Jangan pernah memberikan aspirin kepada anak-anak, terutama yang terkena infeksi virus, karena dapat meningkatkan risiko sindrom Reye—penyakit langka yang berpotensi merusak otak dan hati serta dapat mengancam jiwa.
* Hindari obat flu. American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan obat flu yang dijual bebas untuk anak-anak berusia 4 tahun ke bawah (obat ini juga diragukan untuk anak-anak yang lebih besar).
* Bicarakan dengan dokter tentang vitamin A. Penelitian menunjukkan, orang yang kekurangan vitamin A lebih berisiko mengalami komplikasi akibat campak, termasuk pneumonia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan suplemen vitamin A untuk mengurangi gejala dan mengurangi komplikasi akibat campak, terutama di negara berkembang atau di mana pun diduga terjadi kekurangan vitamin A.

Untuk melindungi orang lain dari penularan, maka:
* Orang/anak yang terinfeksi virus campak harus tetap terisolasi selama masa penularan, yang berlangsung empat hari setelah ruam muncul.
(Sebenarnya orang/anak juga dapat menularkan penyakit empat hari sebelum ruam muncul. Akan tetapi, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka terkena campak sampai ruam muncul.)
* Jika ada anggota keluarga di rumah yang belum mendapatkan vaksinasi campak, hubungi dokter untuk mengetahui apakah masih ada waktu bagi mereka untuk mendapatkan vaksin.
* Bayi yang belum divaksinasi dan terpapar virus berusia 12 bulan ke bawah, ibu hamil yang belum divaksinasi, dan anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu dapat menjalani terapi imunoglobulin (IG). Bicarakan dengan dokter tentang kemungkinan terapi jenis ini.
* Sebelum membawa si kecil ke dokter, Mama-Papa perlu menelepon terlebih dahulu. Biasanya pihak klinik anak atau rumah sakit akan memberitahu yang perlu dilakukan agar tidak menularkan pasien atau orang lain.
Sebagian besar anak akan pulih dari campak tanpa mengalami komplikasi serius. Namun, seperti halnya penyakit apa pun, sebaiknya hubungi dokter kapan pun jika Mama-Papa khawatir tentang kesehatan buah hati.
Klinik MyKidz siap membantu Mama-Papa dalam mengatasi masalah kesehatan buah hati terkasih. (*)
Sumber: