ASI: Kunci Bayi Lebih Cerdas dan Kuat
Dipublikasikan: Rabu, 31 Juli 2024
Waktu membaca: 4 menit
Klinik MyKidz - ASI adalah makanan sekaligus minuman pertama dan utama bagi bayi. ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Itulah mengapa, ASI sangat penting bagi bayi.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Bahkan setelah makanan padat diperkenalkan, pemberian ASI agar terus berlanjut, setidaknya hingga si kecil usia 1 tahun atau hingga Mama dan si kecil sepakat untuk berhenti.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI hingga usia 2 tahun atau lebih karena manfaatnya akan terus berlanjut hingga usia tersebut.
ASI dapat memenuhi setengah atau lebih kebutuhan energi anak 6—12 bulan dan sepertiga kebutuhan energi anak 12—24 bulan. ASI juga merupakan sumber energi dan nutrisi yang penting selama anak sakit, serta mengurangi angka kematian pada anak-anak yang kekurangan gizi.
Berikut ini manfaat ASI bagi bayi:
-
ASI menyediakan nutrisi yang ideal bagi bayi.
ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya, dalam proporsi yang tepat.
Satu-satunya yang mungkin kurang dari ASI adalah vitamin D, kecuali jika Mama memiliki asupan vitamin D yang sangat tinggi.
Sayangnya, kebanyakan dari ibu menyusui tidak memiliki asupan vitamin D yang sangat tinggi, sehingga ASI tidak dapat menyediakan cukup vitamin D bagi bayi. Itu sebab, direkomendasikan pemberian vitamin D tetes pada bayi.
KOMPONEN ASI
Ada banyak komponen ASI yang memenuhi kebutuhan bayi, meliputi:
- Karbohidrat, seperti laktosa, yang mendukung keseimbangan bakteri sehat di perut bayi.
- Lemak yang membantu perkembangan otak dan sistem saraf bayi.
- Protein, seperti laktoferin dan IgA sekretori, yang melindungi bayi dari infeksi.
- Vitamin yang mendukung pertumbuhan bayi.
- Sel darah putih yang membantu melawan infeksi.
- ASI mengandung antibodi penting.
ASI mengandung banyak antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri, terutama pada bulan-bulan awal kehidupan.Kolostrum, yaitu ASI pertama, mengandung antibodi dalam jumlah tinggi. Antibodi ini melindungi bayi agar tidak sakit dengan membentuk lapisan pelindung pada hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan bayi.
Susu formula tidak memberikan perlindungan antibodi untuk bayi. Sejumlah penelitian menunjukkan, bayi yang tidak menyusu ASI lebih rentan terhadap masalah kesehatan, seperti pneumonia, diare, dan infeksi.
- ASI dapat mengurangi risiko penyakit.
Selain membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat, penelitian menunjukkan, menyusui—terlebih menyusui eksklusif (bayi hanya menerima ASI selama 6 bulan pertama)—menurunkan risiko bayi terhadap penyakit tertentu, seperti:- Infeksi telinga tengah.
- Infeksi pernapasan, seperti pneumonia, virus sinsitial pernapasan (RSV), dan batuk rejan.
- Meningitis bakteri
- Pilek serius dan infeksi telinga atau tenggorokan.
- Infeksi usus.
-
Diare, muntah, dan enterokolitis nekrotikans prematur (NEC).
-
Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dan kematian bayi.
-
Penyakit alergi, seperti asma, dermatitis atopik, dan eksim.
-
Penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
-
Penyakit celiac dan radang usus (IBD).
-
Diabetes tipe 2 di kemudian hari.
-
Obesitas pada anak.
-
Leukemia (pada masa kanak-kanak).
-
Gigi berlubang dan masalah ortodontik di masa mendatang untuk bayi berusia kurang dari satu tahun.
Penelitian juga menunjukkan, bayi ASI memiliki tingkat rawat inap lebih rendah dan cenderung memiliki kesehatan yang lebih baik, sehingga lebih sedikit kunjungan ke dokter anak karena sakit.
- ASI meningkatkan berat badan yang sehat dan mencegah obesitas.
Satu penelitian menunjukkan, menyusui selama lebih dari 4 bulan memiliki penurunan yang signifikan dalam kemungkinan bayi mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
Ini karena bayi ASI memiliki jumlah bakteri usus lebih tinggi, yang dapat memengaruhi penyimpanan lemak. Bayi ASI juga memiliki lebih banyak leptin, yaitu hormon utama untuk mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.
Selain itu, bayi ASI mengatur sendiri asupan susunya. Bayi ASI makan hanya sampai merasa kenyang. Ini membantu bayi ASI mengembangkan pola makan yang sehat.
- ASI dapat membuat anak-anak lebih cerdas.
Beberapa penelitian menunjukkan ada perbedaan dalam perkembangan otak antara bayi ASI dan bayi sufor.
Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh keintiman fisik, sentuhan, dan kontak mata yang terkait dengan menyusui serta kandungan nutrisi ASI.
Penelitian menunjukkan, bayi ASI memiliki skor kecerdasan yang lebih tinggi serta lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami masalah perilaku dan kesulitan belajar seiring bertambahnya usia.
Namun, efek yang paling menonjol terlihat pada bayi prematur yang berisiko lebih tinggi untuk mengalami masalah perkembangan.
Penelitian tersebut dengan jelas menunjukkan, menyusui memiliki efek positif yang signifikan terhadap perkembangan otak bayi dalam jangka panjang. (*)
MANFAAT BERDASARKAN LAMANYA MENYUSUI
ASI menyediakan nutrisi dan perlindungan kekebalan yang berharga bagi bayi hingga ulang tahun kedua, bahkan lebih lama lagi. Itu sebab, Mama dianjurkan terus menyusui meski si kecil telah mengonsumsi makanan padat setelah usia 6 bulan. ASI dan makanan padat saling melengkapi untuk memberikan nutrisi pada bayi.
Ternyata, masing-masing tonggak pemberian ASI memberikan manfaat berbeda bagi bayi, meliputi:
- Menyusui setidaknya selama tiga bulan menurunkan risiko bayi terkena flu perut, diare, dan infeksi telinga pada tahun pertamanya. Bayi juga memiliki risiko lebih rendah terkena asma atau eksim.
- Menyusui setidaknya selama empat bulan menurunkan risiko bayi dirawat di rumah sakit karena RSV atau infeksi saluran pernapasan bawah lainnya.
- Menyusui setidaknya selama enam bulan menurunkan risiko bayi terkena kanker pada masa kanak-kanak.
- Menyusui lebih dari satu tahun dan hingga dua tahun lebih bermanfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi. Selain itu, menyusui lebih lama dapat membantu menenangkan bayi dan memberikan kenyamanan saat ia kesal. (*)
Sumber
- Healthline — Updated on January 19, 2024 | https://www.healthline.com/health/breastfeeding/11-benefits-of-breastfeeding
- Cleveland Clinic – Last reviewed on 07/17/2023 | https://my.clevelandclinic.org/health/articles/15274-benefits-of-breastfeeding
- WHO — 20 Desember 2023 | https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infant-and-young-child-feeding