Merayakan The Good Enough Mother
Dipublikasikan: Senin, 22 Desember 2025
Waktu membaca: 3 menit
MyKidz - Mom, mari kita tarik napas dalam-dalam sejenak. Hari ini Hari Ibu!
Di era media sosial saat ini, sangat mudah bagi kita untuk terjebak dalam "perangkap kesempurnaan". Kita melihat ibu-ibu lain dengan rumah yang selalu rapi, anak-anak yang selalu tenang, dan menu makan siang yang estetik. Lalu, kita melihat ke diri sendiri: rumah yang berantakan, suara yang terkadang meninggi karena lelah, atau rasa bersalah karena membiarkan anak menonton TV lebih lama agar kita bisa mandi dengan tenang.
Padahal, tahu nggak, Si Kecil nggak butuh ibu yang sempurna. Mereka butuh ibu yang "cukup baik" (The Good Enough Mother).
Apa Itu The Good Enough Mother?
Konsep ini dipopulerkan oleh seorang psikolog dan dokter anak bernama Donald Winnicott. Ia menemukan bahwa seorang ibu tidak perlu selalu siaga 100 persen setiap detik untuk membesarkan anak yang sehat secara mental.
- Ibu Sempurna: Selalu ada, tidak pernah salah, dan langsung memenuhi setiap keinginan anak sebelum anak sempat merasakannya.
- Ibu yang Cukup Baik (Good Enough): Mencintai anaknya dengan tulus, berusaha memenuhi kebutuhan anak, tetapi terkadang gagal. Dan kegagalan inilah yang justru membantu anak tumbuh.
Kenapa Ketidaksempurnaan Kita Justru Baik untuk Anak?
Mungkin terdengar aneh, tapi "kegagalan kecil" kita sebagai ibu adalah guru terbaik bagi si Kecil. Inilah alasannya:
- Membangun Resiliensi (Ketangguhan): Saat kita tidak bisa langsung memberikan apa yang anak minta (karena sedang memasak atau ke kamar mandi), anak belajar untuk menunggu dan mengelola rasa kecewa. Ini adalah latihan awal mereka menghadapi dunia nyata yang tidak selalu instan.
- Mengajarkan Bahwa Kesalahan Itu Manusiawi: Saat anak melihat kita melakukan kesalahan (misal: menjatuhkan gelas atau lupa membawa mainan) dan melihat kita memaafkan diri sendiri, mereka belajar bahwa melakukan kesalahan itu tidak apa-apa. Mereka tidak akan tumbuh menjadi pribadi yang takut gagal atau terobsesi pada kesempurnaan.
- Koneksi Lebih Penting dari Kesempurnaan: Anak tidak akan mengingat seberapa bersih lantai rumah hari ini. Yang mereka ingat adalah perasaan aman saat kita memeluk setelah mereka tantrum, atau cara kita tertawa bersama saat membaca dongeng sebelum tidur.
Anak Hanya Melihat "Cinta"
Percayalah, kriteria "Ibu Hebat" versi kita dan versi anak sangatlah berbeda. Apa yang kita anggap sebagai kegagalan, sering kali bagi anak adalah momen penuh kasih sayang.
| Sudut Pandang Ibu (Perasaan Bersalah) | Sudut Pandang Anak (Rasa Cinta) |
| Makan malam yang gosong atau menu yang sederhana karena tidak sempat masak. | Horeee.... Ibu menyediakan makanan... perutku kenyang! |
| Ibu yang kecapekan, pakai daster atau tshirt sobek, dan tidak sempat berdandan. | Ibu tempat ndusel ternyaman di dunia! |
| Rumah yang berantakan seperti "kapal pecah" karena mainan berserakan. | Asyik sekali seharian bisa main apaaaa aja! |
| Merasa bersalah karena membiarkan anak main sendiri saat Ibu butuh istirahat sejenak. | Selama Ibu ada di situ, semua baik-baik saja dan... asyik! |
Anak-anak adalah makhluk paling pemaaf di dunia. Mereka tidak mencintai kita karena kita sempurna; mereka mencintai kita karena kita adalah dunianya.
Tip Mengapresiasi Diri Sendiri Hari Ini
- Berhenti Membandingkan: Matikan ponsel jika melihat unggahan orang lain membuat kita merasa rendah diri. Setiap keluarga punya perjuangannya masing-masing di balik layar.
- Rayakan Kemenangan Kecil: Berhasil membuat anak tertawa hari ini? Itu kemenangan. Berhasil sabar saat anak menumpahkan susu? Itu kemenangan luar biasa.
- Memaafkan Diri Sendiri: Jika hari ini merasa "gagal", ingatlah bahwa besok adalah halaman baru. Kita sedang belajar bersama anak.
Mom, lepaskan beban berat itu dari pundak. Kita sudah melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan segala ketidaksempurnaan yang ada. Di mata si Kecil, kita adalah pahlawan yang paling sempurna.
Selamat Hari Ibu untuk semua Ibu Hebat di MyKidz.
Foto: Ron Lach/Pexels.com
Referensi:
• Winnicott, D. W. (1953). Transitional objects and transitional phenomena. The International Journal of Psychoanalysis, 34, 89-97.
• Winnicott, D. W. (1971). Playing and Reality. Routledge.
• Hoffman, J., et al. (2017). The Good-Enough Mother: A Comprehensive Review. Psychology of Parenthood.