15 Februari – Hari Kanker Anak Internasional: 8 Jenis Kanker Anak Paling Umum & Tips Mencegah Kanker
Dipublikasikan: Sabtu, 15 Februari 2025
Waktu membaca: 3 menit
Klinik Mykidz – Setiap tahun pada 15 Februari, masyarakat global memperingati International Childhood Cancer Day (ICCD) atau Hari Kanker Anak Internasional.
ICCD merupakan kampanye kolaboratif global untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker anak dan tantangan uniknya, sekaligus menunjukkan dukungan bagi anak-anak dan remaja penderita kanker, penyintas, serta keluarga mereka di seluruh dunia.
Didirikan oleh CCI pada 2002, ICCD menekankan perlunya keterlibatan dan bantuan masyarakat dalam menangani masalah yang terkait dengan kanker anak. Utamanya menyediakan akses ke fasilitas perawatan kesehatan bagi setiap anak, terlepas dari lokasi dan status sosial ekonomi mereka.
8 Jenis Kanker Anak Paling Umum
Kanker anak mengacu pada kelompok kanker yang berkembang sejak bayi hingga usia 14 tahun dan remaja usia 15—19 tahun. Kanker anak lebih jarang terjadi dibandingkan kanker dewasa, tetapi penyakit ini sangat memengaruhi kehidupan pasien dan keluarganya.
Kanker anak merupakan penyebab utama kematian pada anak usia 5–19 dan menyerang lebih dari 400 ribu anak setiap tahunnya. Terdapat 8 kanker anak yang paling umum.
1. Leukemia
Leukemia atau kanker darah merupakan jenis kanker paling umum pada anak-anak. Pertumbuhan kanker yang tidak terkendali terjadi di sumsum tulang, tempat darah tubuh diproduksi secara maksimal.
Sebagian besar leukemia pada anak bersifat akut (tumbuh cepat dan perlu segera diobati. Leukemia kronis (tumbuh lambat) jarang terjadi pada anak-anak—leukemia ini lebih sulit disembuhkan.
Ada pula leukemia mielomonositik juvenil (JMML)—jenis yang langka, tidak kronis maupun akut, paling sering terjadi pada anak kecil (usia rata-rata 2 tahun).
2. Tumor Otak
Tumor otak merupakan jenis kanker kedua yang paling umum pada anak-anak. Jenis kanker ini menyerang bagian bawah otak, seperti otak kecil.
Gejala tumor otak yang teridentifikasi pada anak-anak meliputi penglihatan kabur, kejang, sakit kepala, dan pusing.
3. Limfoma
Kanker sistem limfatik ini meliputi kelenjar getah bening, limpa, dan jaringan imun lainnya. Limfoma merupakan kanker ketiga yang paling umum pada anak-anak.
Limfoma dibagi ke dalam dua kelompok utama, yaitu limfoma Hodgkin dan limfona non-Hodgkin. Gejalanya berbeda-beda pada setiap anak, meskipun mereka memiliki jenis limfoma yang sama.
Gejala paling umum adalah benjolan yang merupakan pembengkakan kelenjar getah bening. Benjolan ini biasanya tidak terasa nyeri dan tidak mengecil kembali, berbeda dari benjolan akibat infeksi yang biasanya terasa nyeri saat disentuh dan akan mengecil dalam waktu 2—3 minggu.
Meski sering kali terjadi di leher, ketiak, atau selangkangan, pembengkakan kelenjar getah bening juga mungkin terjadi di bagian dalam tubuh, seperti perut atau dada, yang tidak dapat dirasakan.
4. Neuroblastoma
Kanker ini berkembang dari sel saraf belum matang yang ditemukan di berbagai bagian tubuh. Neuroblastoma biasanya muncul dari kelenjar adrenal dan terutama menyerang anak-anak usia 5 tahun atau lebih muda.
Anak-anak dengan kanker ini biasanya menunjukkan gejala, seperti nyeri perut, perubahan kebiasaan buang air besar, demam, dan penurunan berat badan.
4. Tumor Wilms
Dikenal juga sebagai nefroblastoma merupakan jenis kanker ginjal yang umum pada anak-anak. Biasanya menyerang anak-anak usia 3—4 tahun, jarang ditemukan pada anak-anak yang lebih tua.
Gejala biasanya meliputi pembengkakan, nyeri perut, hematuria, hipertensi, dan demam.
6. Rhabdomyosarcoma
Jenis kanker langka yang berkembang di jaringan rangka otot, salah satu kanker yang sebagian besar terjadi pada anak-anak usia di bawah 10 tahun.
Jenis kanker ini dapat muncul di mana saja di tubuh, termasuk kepala dan leher, organ kemih dan reproduksi, anggota badan, dan bahkan di perut.
Tanda-tandanya bergantung pada lokasi tumor. Tumor dapat muncul dengan pembengkakan atau benjolan, di antara gejala-gejala lokal lainnya.
7. Retinoblastoma
Kanker mata yang jarang terjadi ini bermula di retina. Retinoblastoma adalah jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang mata. Kanker ini dapat terlihat pada satu atau kedua mata.
Sebagian besar penderitanya berusia di bawah 4 tahun. Beberapa gejala umum termasuk pupil berwarna putih atau merah, mata tidak sejajar, nyeri mata, dan kesulitan melihat.
8. Kanker Tulang
Dua jenis kanker tulang yang paling umum pada anak-anak adalah osteosarkoma dan sarkoma Ewing.
Osteosarkoma biasanya terjadi pada tulang panjang, seperti tulang paha atau tulang kering, dan paling umum terjadi selama masa pertumbuhan pada remaja.
Sarkoma Ewing dapat berkembang di tulang mana pun, tetapi sering ditemukan di panggul, paha, dan dinding dada.
Gejalanya meliputi nyeri tulang, pembengkakan, dan patah tulang.
Bagaimana Mencegah Kanker Anak?
Banyak kanker anak tidak dapat dicegah. Ini karena penyebabnya yang bersifat genetik atau tidak diketahui. Kendati demikian, langkah-langkah tertentu dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
* Menjaga pola hidup sehat selama kehamilan.
Termasuk menghindari tembakau, alkohol, dan zat berbahaya. Selain itu, jaga pola makan seimbang yang kaya buah, sayur, dan nutrisi penting.
* Meminimalkan paparan lingkungan.
Membatasi paparan radiasi, bahan kimia berbahaya, dan polutan. Pastikan lingkungan yang bersih dan higienis untuk anak-anak, seperti air minum yang aman, bebas dari paparan asap rokok, serta tidak mengonsumsi makanan cepat saji dan junk food.
* Vaksinasi
Pemberian vaksin tepat waktu seperti, hepatitis B atau HPV, memastikan perlindungan terhadap infeksi virus.
* Skrining dini.
Pemeriksaan rutin dan perhatian segera terhadap gejala yang tidak biasa dapat membantu mendeteksi kondisi sejak dini.
* Mempromosikan aktivitas fisik dan nutrisi.
Mendorong olahraga teratur dan pola makan yang kaya antioksidan serta nutrisi untuk meningkatkan kekebalan dan kesehatan secara keseluruhan.
Meskipun strategi pencegahan dapat menurunkan beberapa risiko, fokusnya tetap pada deteksi dini. Ini berarti, tidak mengabaikan pemeriksaan kesehatan rutin, sekalipun anak sedang dalam kondisi sehat. Tak kalah penting adalah kepekaan orangtua terhadap munculnya gejala yang tidak biasa pada anak.
Sebagai orangtua, kita memang harus lebih cerdas dan peka dalam merawat buah hati. Jangan ragu untuk memeriksakan kesehatan buah hati ke Klinik MyKidz, sekalipun si kecil tampak baik-baik saja. (*)