10 Oktober Hari Kesehatan Mental Sedunia: Pentingnya Perkembangan Sosial-Emosional pada Usia Dini

Dipublikasikan: Kamis, 10 Oktober 2024

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Julie

Editor: Julie

KlinikMyKidz – Tanggal 10 Oktober merupakan peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Kesehatan mental mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial. Kesehatan mental memengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan bertindak. Kesehatan mental juga membantu menentukan cara kita menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan yang sehat. Kesehatan mental penting di setiap tahap kehidupan, dari masa kanak-kanak dan remaja hingga dewasa. Anak-anak dengan kesehatan mental yang baik memiliki kualitas hidup yang positif dan mampu berfungsi dengan baik di rumah, sekolah, dan masyarakat.

Kesehatan mental anak usia dini terkait dengan perkembangan sosial dan emosional. Perkembangan sosial mengacu pada kemampuan anak untuk menjalin dan mempertahankan hubungan yang berarti dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya. Perkembangan emosional berkaitan dengan kemampuan anak untuk mengekspresikan, mengenali, dan mengelola emosinya, serta merespons emosi orang lain dengan tepat. Perkembangan sosial dan emosional yang positif di tahun-tahun awal sangat penting untuk membangun dasar bagi perkembangan dan pembelajaran sepanjang hidup. Keduanya sangat penting untuk kesehatan mental anak usia dini. Bahkan, kesehatan mental pada usia dini identik dengan perkembangan sosial dan emosional!

Berikut ini perkembangan sosial dan emosional pada usia dini.

 

# Bayi (0—12 Bulan)

Perkembangan sosial dan emosional pada bayi.
Perkembangan sosial dan emosional pada bayi. (Freepik)

Usia 2 bulan:

  • Tenang saat diangkat atau diajak bicara.
  • Melihat langsung ke wajah Mama.
  • Tampak senang ketika melihat Mama bergerak menghampirinya.
  • Tersenyum saat Mama berbicara dengannya atau tersenyum kepadanya.

Usia 4 bulan:

  • Tersenyum sendiri untuk menarik perhatian Mama.
  • Tertawa kecil ketika Mama mencoba membuatnya tertawa, tetapi belum tertawa sepenuhnya.
  • Ketika melihat Mama, si kecil bergerak atau membuat suara untuk mendapatkan atau mempertahankan perhatian Mama.

Usia 6 bulan:

  • Mengenali orang-orang yang dikenalnya.
  • Menikmati melihat dirinya sendiri di cermin.
  • Tertawa sepenuhnya.

Usia 9 bulan:

  • Bereaksi terhadap orang dengan ekspresi malu atau takut.
  • Menunjukkan berbagai ekspresi wajah, seperti senang, sedih, marah, dan terkejut.
  • Mengenali namanya sendiri—melihat kepada Mama saat namanya dipanggil.
  • Bereaksi saat Mama meninggalkannya, seperti meraih Mama atau menangis.
  • Tersenyum atau tertawa saat bermain cilukba.

Usia 12 bulan (1 tahun):

  • Bermain permainan sederhana dengan Mama atau orang lain.
  • Bereaksi malu atau cemas terhadap orang asing.
  • Menangis ketika orangtua pergi.
  • Senang meniru orang dalam permainan.
  • Menunjukkan preferensi tertentu untuk orang dan mainan tertentu.
  • Menguji respons orangtua terhadap tindakannya selama menyusu ASI atau ketika mengonsumsi makanan padat—apa yang Mama lakukan ketika dia menolak makanan?
  • Menguji respons orangtua terhadap perilakunya—apa yang Mama lakukan jika si kecil menangis setelah Mama meninggalkan ruangan?
  • Mungkin merasa takut dalam beberapa situasi.
  • Lebih memilih Mama dan/atau pengasuh tetap dibandingkan orang lain.
  • Meniru suara atau gerakan untuk mendapatkan perhatian orangtua.
  • Menyuapkan makanan ke dalam mulutnya dengan menggunakan jari.
  • Menjulurkan lengan atau kaki untuk membantu saat berpakaian.

 

# Batita (1—2 Tahun)

Perkembangan sosial dan emosional anak usia 1-2 tahun.
Perkembangan sosial dan emosional anak usia 1-2 tahun. (Freepik)

Usia 15 bulan:

  • Meniru anak lain saat bermain, seperti mengambil mainan dari wadah saat anak lain melakukannya.
  • Menunjukkan objek yang disukainya.
  • Bertepuk tangan saat bersemangat.
  • Menunjukkan kasih sayang, seperti memeluk atau mencium Mama.

Usia 18 bulan:

  • Menjauh dari Mama atau Papa, tapi berusaha memastikan Mama/Papa dekat.
  • Menunjukkan minat pada anak-anak lain.
  • Memainkan permainan pura-pura sederhana, seperti memberi makan boneka bayi.
  • Meniru perilaku orangtua.
  • Mencoba hal-hal baru dengan orang dewasa yang dikenalnya di dekatnya.
  • Memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai bagian dari permainan.
  • Menunjukkan perasaan, misalnya, amarah yang meluap, takut pada orang asing, rasa sayang terhadap orang yang dikenal, bergantung pada orang dewasa yang dikenalnya dalam situasi baru.
  • Menunjuk sesuatu untuk memberitahukannya kepada orang lain.

Usia 2 tahun:

  • Bermain sebentar di samping anak-anak lain dan terkadang bermain dengan mereka.
  • Meniru orang lain, terutama orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua.
  • Menunjukkan semakin banyak kemandirian.
  • Menunjukkan pembangkangan, seperti melakukan apa yang dilarang.
  • Menyadari ketika orang lain terluka atau kesal, seperti berhenti sejenak atau tampak sedih ketika seseorang menangis.
  • Melihat wajah Mama untuk mengetahui bagaimana Mama bereaksi dalam situasi baru.

Usia 30 bulan:

  • Mulai bermain dengan anak-anak lain, seperti saling kejar-kejaran.
  • Menunjukkan apa yang dapat dilakukannya dengan mengatakan, “Lihat aku!”
  • Mengikuti rutinitas sederhana saat disuruh, seperti membantu membereskan mainan ketika Mama berkata, “Saatnya bersih-bersih.”

 

# Prasekolah (3—5 Tahun)

Perkembangan sosial dan emosional anak usia 3-5 tahun.
Perkembangan sosial dan emosional anak usia 3-5 tahun. (Freepik)

Usia 3 tahun:

  • Tenang dalam waktu 10 menit setelah Mama meninggalkannya, seperti saat Mama mengantarnya ke tempat penitipan anak.
  • Memperhatikan anak-anak lain dan bergabung dengan mereka untuk bermain.
  • Menunjukkan kepedulian dan kasih sayang terhadap orang lain tanpa diminta.
  • Meniru orang dewasa dan teman (misalnya, berlari ketika anak-anak lain berlari).
  • Bergantian dalam permainan.
  • Mudah terpisah dari Mama.
  • Menunjukkan berbagai macam perasaan.
  • Senang dengan rutinitas dan mungkin kesal dengan perubahan besar.
  • Mengenakan dan menanggalkan pakaiannya sendiri.
  • Senang membantu tugas-tugas rumah tangga sederhana.
  • Mengungkapkan kebutuhan toilet dan mungkin sudah terlatih toilet pada siang hari.

4 tahun:

  • Bermain secara kooperatif dengan anak-anak lain.
  • Lebih suka bermain dengan anak-anak lain daripada bermain sendiri.
  • Berpura-pura menjadi sesuatu yang lain saat bermain (guru, pahlawan super, anjing).
  • Meminta untuk bermain dengan anak-anak jika tidak ada di sekitar, seperti “Bolehkah aku bermain dengan Alex?”
  • Menghibur orang lain yang terluka atau sedih, seperti memeluk teman yang sedang menangis.
  • Menghindari bahaya, seperti tidak melompat dari ketinggian di taman bermain.
  • Mengubah perilaku berdasarkan tempat dia berada (tempat ibadah, perpustakaan, taman bermain).
  • Menegosiasikan solusi untuk konflik.
  • Senang melakukan hal-hal baru.
  • Bingung antara mana yang nyata dan mana yang khayalan.
  • Mengekspresikan suka dan tidak suka.

Usia 5 tahun:

  • Ingin menyenangkan teman.
  • Ingin menjadi seperti teman.
  • Menyetujui aturan dengan lebih mudah.
  • Mengikuti aturan atau bergiliran saat bermain dengan anak lain.
  • Suka bernyanyi, menari, atau berakting.
  • Mengetahui perbedaan antara fantasi dan kenyataan.
  • Mengetahui perbedaan jenis kelamin.
  • Mengekspresikan rasa suka dan tidak suka.
  • Menunjukkan peningkatan kemandirian.
  • Melakukan pekerjaan rumah tangga sederhana, seperti mencocokkan kaus kaki atau membersihkan meja setelah makan. (*)

 

Sumber:

  1. CDC
  2. HHS.gov
  3. HealthyChildren.org
  4. Help Me Grow

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?