Hewan Peliharaan, Selain Lucu, Juga Bisa Ngajarin Anak, lho

Dipublikasikan: Kamis, 4 September 2025

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Candra Widanarko

Editor: Candra Widanarko

MyKidz - Bayangkan anak kecil memeluk kucing kesayangannya sepulang sekolah, atau tertawa lepas saat anjing peliharaan mengejar bola di halaman. Pemandangan ini bikin hati hangat. Banyak orang tua merasa anak jadi lebih bahagia ketika tumbuh bersama hewan peliharaan. Tapi, apakah benar hewan selalu membawa manfaat? Atau ada sisi lain yang perlu dipikirkan sebelum mengajak hewan ke dalam rumah?

Hewan Peliharaan Bisa Jadi "Guru"

Penelitian menunjukkan bahwa interaksi anak dengan hewan bisa memberikan banyak keuntungan. Salah satunya adalah perkembangan empati. Saat anak belajar memberi makan, mengganti air minum, atau sekadar mengelus hewan, ia sedang belajar peduli terhadap makhluk hidup lain. Ini membentuk dasar sikap sosial yang penting ketika ia tumbuh besar. Aktivitas memberi makan-mengganti minum ini juga proses anak mengenal tanggung jawab. 

Selain itu, hewan bisa jadi teman emosional yang setia. Anak-anak yang pemalu atau cenderung cemas sering merasa lebih aman saat bersama hewan. Mengelus kucing atau memeluk anjing terbukti bisa menurunkan kadar hormon stres kortisol, sekaligus meningkatkan hormon kebahagiaan oksitosin. Jadi, hewan peliharaan bukan hanya “teman main”, tapi juga bisa jadi “terapis kecil” di rumah.

Tak kalah penting, bermain dengan hewan mendorong anak lebih aktif secara fisik. Lempar-tangkap bola dengan anjing, atau berlari mengejar kelinci di halaman, bisa jadi stimulasi motorik yang menyenangkan. Bahkan, ada studi yang menyebut anak yang tumbuh dengan hewan peliharaan cenderung punya sistem imun lebih kuat karena terbiasa terpapar mikroba sejak dini.

Risiko yang Perlu Diwaspadai

Namun, di balik semua kebaikan itu, ada risiko yang perlu diperhitungkan. Hewan bisa memicu alergi atau asma, terutama pada anak dengan riwayat sensitif terhadap bulu atau debu. Gejalanya bisa berupa bersin, batuk, mata berair, atau sesak napas.

Ada juga potensi cedera. Anjing atau kucing yang belum terbiasa dengan anak kecil bisa merasa terancam dan bereaksi dengan mencakar atau menggigit. Anak usia balita, yang belum tahu cara memperlakukan hewan dengan lembut, bisa memicu reaksi tak terduga dari hewan.

Selain itu, masalah kebersihan tidak bisa diabaikan. Hewan bisa membawa penyakit zoonosis, misalnya toksoplasma dari kucing atau cacing gelang dari anjing. Karena itu, kebersihan kandang, vaksinasi, dan pemeriksaan rutin hewan harus jadi prioritas.

Jadi, Haruskah Anak Punya Hewan Peliharaan?

Jawabannya bergantung pada kesiapan keluarga. Hewan peliharaan bisa jadi sarana luar biasa untuk mengajarkan empati, tanggung jawab, dan memberi dukungan emosional bagi anak. Tetapi, orang tua tetap memegang kendali utama dalam perawatan, kebersihan, dan keamanan.

Kalau keluarga belum siap secara waktu, tenaga, atau finansial, lebih baik menunda. Ada banyak alternatif lain untuk mengenalkan anak pada hewan, misalnya mengajak ke taman hewan, kebun binatang mini, atau program terapi hewan yang diawasi.

Menemukan Keseimbangan

Kuncinya ada pada keseimbangan. Biarkan anak belajar mencintai hewan, tapi dengan batasan yang aman. Ajari ia cara memegang kucing tanpa menyakitinya, kenalkan aturan mencuci tangan setelah bermain dengan hewan, dan pastikan hewan rutin dicek kesehatannya. Dengan cara ini, manfaat positif bisa dinikmati tanpa mengabaikan risiko.

Interaksi anak dan hewan peliharaan memang bukan sekadar hiburan. Di dalamnya ada pelajaran hidup, dukungan emosional, dan peluang untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih peduli.

Dan kalau Mom/Dad masih ragu, ngobrol dengan tenaga profesional di Klinik Tumbuh Kembang MyKidz bisa jadi langkah awal. Karena setiap anak unik, begitu juga kebutuhannya. Termasuk dalam hal punya teman berbulu di rumah.

Foto: Tatiana Syrikova/Pexels.com

Referensi:

• Purewal, R., Christley, R., Kordas, K., Joinson, C., Meints, K., Gee, N., & Westgarth, C. (2017). Companion Animals and Child/Adolescent Development: A Systematic Review of the Evidence. International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(3), 234. https://doi.org/10.3390/ijerph14030234

• American Academy of Pediatrics. (2020). Pets and Children. HealthyChildren.org.

• Hesselmar, B., et al. (2018). Pet-keeping in early childhood and asthma, allergic rhinitis, and eczema at 7 years of age. Pediatrics, 142(6), e20181413.


 

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?