Cara Efektif Mengatasi Tantrum Anak di Tempat Umum: Panduan untuk Orang Tua
Dipublikasikan: Selasa, 25 Juni 2024
Waktu membaca: 4 menit
Klinik MyKidz - Apakah Anda pernah dibuat senewen saat anak tantrum di tempat umum dan menjadi tontonan banyak orang? Relaks, Mam. Inhale-exhale. Kalau Mama panik atau marah, alih-alih tenang, anak malah makin mengamuk.
Tantrum adalah reaksi emosional yang intens dan seringkali eksplosif. Umumnya terjadi ketika anak tidak dapat mengungkapkan perasaan atau kebutuhan mereka. Tantrum bisa diperlihatkan dengan perilaku menangis, berteriak, berguling-guling, memukul, atau meronta-ronta. Hal ini merupakan cara anak mengekspresikan rasa frustrasi, kelelahan, atau ketidakpuasan ketika tidak mendapatkan keinginannya atau mereka tidak dapat mengontrol situasi
Tantrum bisa menjadi tantangan bagi orang tua dan pengasuh, tetapi dapat diatasi dengan pendekatan yang sabar, pengertian, dan pengajaran keterampilan mengelola emosi kepada anak-anak.
Penyebab Tantrum pada Anak
- Ketidakmampuan Komunikasi
Anak-anak yang belum memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik mungkin merasa frustrasi karena tidak dapat mengungkapkan kebutuhan atau keinginan mereka dengan jelas. - Ketidakmampuan Mengontrol Emosi
Anak-anak mungkin belum belajar bagaimana mengelola emosi mereka dengan baik, sehingga cenderung meledak-ledak ketika mereka merasa kesal, marah, atau kecewa. - Kepenatan atau Kelaparan
Anak-anak yang kelelahan atau lapar lebih rentan terhadap tantrum karena mereka mungkin lebih sensitif terhadap stres atau ketidaknyamanan. - Perubahan atau Ketidakpastian
Peristiwa seperti hari pertama di sekolah baru, pindah rumah, atau kedatangan adik baru bisa menjadi pemicu tantrum karena anak merasa tidak aman atau tidak nyaman dengan perubahan tersebut. - Ketidakmampuan Memahami atau Mengatasi Keinginan
Ketika anak tidak mendapatkan apa yang diinginkan atau tidak bisa melakukan sesuatu yang mereka mau, anak bisa merasa frustrasi dan bereaksi dengan tantrum. - Pengaruh Lingkungan dan Pola Asuh
Pola asuh yang konsisten dan penuh kasih serta lingkungan yang stabil dapat membantu mencegah tantrum. Sebaliknya, lingkungan yang penuh dengan stres, konflik, atau ketegangan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya tantrum.
Setiap anak terlahir unik. Penyebab tantrum bisa sangat bervariasi pada anak. Mama-Papa perlu mengetahui penyebab tantrum agar bisa mengatasi situasi dengan efektif.
Mengatasi tantrum pada anak memerlukan kesabaran, pemahaman, dan pendekatan yang konsisten. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu mengelola tantrum:
- Tetap Tenang
Walaupun sulit, cobalah untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi ketika anak sedang tantrum. Reaksi yang tenang dari orang dewasa bisa membantu menenangkan anak lebih cepat. - Berikan Perhatian
Berikan perhatian kepada anak saat dia tantrum. Dengarkan dengan penuh perhatian dan tunjukkan bahwa Mama/Papa peduli dengan apa yang tengah dia rasakan. - Validasi Emosi
Tunjukkan empati terhadap perasaan anak dengan mengungkapkan bahwa Mama/Papa mengerti dia sedang merasa kesal atau marah. Ini dapat membantu anak merasa didengar dan dipahami. - Berikan Pilihan
Bila memungkinkan berikan anak pilihan untuk memberinya kontrol/kendali dirinya. Misalnya, Anda bisa memberi pilihan tentang apa yang dia ingin makan atau pakaian apa yang dia ingin pakai. - Beri Batasan yang Jelas
Tetaplah konsisten dengan aturan dan batasan yang telah ditetapkan. Ini membantu anak merasa aman dan mengerti apa yang diharapkan dari mereka. - Jangan Memberikan Penguatan Negatif
Hindari memberikan perhatian atau penguatan negatif kepada perilaku tantrum. Jika mungkin, alihkan perhatian anak ke aktivitas atau hal yang lebih positif. - Ajarkan Keterampilan Mengelola Emosi
Bantu anak belajar cara mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka dengan baik. Orang tua bisa mengajari anak teknik pernapasan dalam atau memberi kesempatan padanya untuk mengungkapkan perasaannya. - Jaga Konsistensi
Pastikan semua orang dewasa yang terlibat dalam merawat anak konsisten dalam memberikan batasan dan menanggapi tantrum dengan cara yang serupa - Berikan Pujian dan Penghargaan
Berikan pujian dan penghargaan ketika anak menangani emosinya dengan baik atau ketika mereka mengikuti aturan dengan baik. - Perencanaan Terlebih Dahulu
Hindari situasi yang memicu tantrum sebisa mungkin dengan merencanakan kegiatan atau perjalanan dengan baik. Pastikan anak memiliki istirahat yang cukup dan tidak kelaparan.
Orangtua perlu mencoba beberapa pendekatan berbeda untuk menemukan apa yang paling efektif untuk anak. Ada beberapa keterampilan dan konsep yang dapat diajarkan pada anak untuk membantu mereka mengelola emosi dan mengurangi kemungkinan tantrum.
- Keterampilan Komunikasi
Ajarkan anak cara menyampaikan perasaan dan kebutuhan mereka dengan kata-kata. Beri mereka contoh kalimat-kalimat sederhana yang dapat mereka gunakan ketika mereka merasa marah, kecewa, atau frustrasi. - Pengenalan Emosi
Bantu anak mengidentifikasi dan memahami emosi mereka sendiri serta emosi orang lain. Ajari mereka mengenali tanda-tanda emosi seperti perasaan marah, sedih, atau bahagia. - Keterampilan Pemecahan Masalah
Ajarkan anak cara menyelesaikan masalah atau mengatasi rintangan dengan cara yang positif. Bantu mereka melihat bahwa ada beberapa cara untuk menangani situasi yang sulit. - Keterampilan Pemahaman Diri
Bantu anak mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri, termasuk kekuatan, kelemahan, minat, dan nilai-nilai mereka. Hal ini dapat membantu mereka lebih mudah menghadapi tantangan dan frustrasi. - Keterampilan Relaksasi
Ajarkan anak teknik-teknik relaksasi seperti bernapas dalam-dalam, menghitung hingga sepuluh, atau mengalihkan perhatian ke aktivitas yang menenangkan ketika mereka mulai merasa stres atau marah. - Pengelolaan Stres
Ajari anak cara mengelola stres dengan memberikan mereka keterampilan untuk merencanakan dan mengatur waktu mereka dengan baik, belajar untuk mengenal batasan, dan mengambil istirahat ketika diperlukan. - Model Perilaku Positif
Jadilah contoh yang baik bagi anak dengan menunjukkan cara-cara yang sehat dalam mengelola emosi dan mengatasi tantangan. Hindari menunjukkan reaksi yang eksplosif atau agresif ketika orang tua menghadapi masalah. - Keterampilan Sosial
Ajarkan anak cara berinteraksi dengan orang lain secara positif, termasuk cara berbagi, bekerja sama, dan memahami perspektif orang lain. - Penghargaan dan Penguatan Positif
Berikan pujian dan penhargaan ketika anak menunjukkan keterampilan mengelola emosi dengan baik atau ketika mereka berhasil mengatasi tantangan.
Dengan memberikan keterampilan dan pengetahuan ini secara bertahap, orangtua dapat membantu anak menjadi lebih terampil dalam mengelola emosi dan mengurangi kemungkinan terjadinya tantrum. Tetapi ingatlah bahwa ini adalah proses yang memerlukan waktu dan kesabaran, dan setiap anak akan belajar dengan kecepatan yang berbeda.
Menahan diri saat anak sedang tantrum bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua, tetapi ada beberapa tips yang dapat membantu orangtua mengatasi emosi dalam situasi tersebut:
- Ambil Napas Dalam
Ketika orangtua merasa emosi mulai naik, cobalah mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Bernapas secara perlahan dan dalam dapat membantu menurunkan tingkat stres dan membantu Mama-Papa tetap tenang. - Hitung Hingga Sepuluh
Sebelum orang tua bereaksi terhadap perilaku anak, hitung hingga sepuluh secara perlahan. Hal ini memberi orang tua waktu untuk merespons dengan bijaksana daripada bereaksi secara impulsif. - Ingatkan Diri Sendiri tentang Tujuan Jangka Panjang
Ingatkan diri Anda bahwa tujuan sebagai orang tua adalah membantu anak belajar mengelola emosinya dengan baik. Fokus pada pendekatan yang akan membantu mereka belajar dari situasi ini daripada hanya merespons secara emosional. - Jangan Menanggapi dengan Marah
Cobalah untuk tidak menanggapi perilaku tantrum anak dengan marah atau berteriak. Ini hanya akan meningkatkan ketegangan dan membuat situasinya lebih buruk. - Berikan Diri Anda Waktu untuk Melepaskan Emosi
Jika merasa kesulitan menahan emosi, beri diri Anda waktu untuk melepaskannya dengan cara yang sehat setelah situasi tenang. Misalnya, berbicara dengan pasangan, menulis dalam jurnal, atau berolahraga. - Tetapkan Batasan yang Jelas
Ketika anak sedang tantrum, tetapkan batasan yang jelas tentang perilaku yang dapat diterima. Misalnya, Mama bisa mengatakan, "Mama akan berbicara denganmu saat kamu tenang," dan kemudian berikan anak waktu untuk meredakan emosinya. - Temukan Dukungan
Cari dukungan dari pasangan, keluarga, atau teman yang dapat membantu Mama mengatasi stres dan emosi yang muncul saat anak sedang tantrum. - Perhatikan Kesejahteraan Anda Sendiri
Ingatlah pentingnya menjaga kesejahteraan fisik dan mental Anda sendiri. Jaga diri Anda dengan istirahat yang cukup, olahraga, dan waktu untuk menikmati kegiatan yang Anda sukai. - Kenali Tanda-tanda Kecemasan
Jika Anda merasa terus-menerus tertekan atau cemas karena perilaku tantrum anak, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional seperti psikolog atau konselor.
Menahan diri saat anak sedang tantrum memang tidak mudah, tetapi dengan latihan dan kesabaran, Anda dapat belajar untuk merespons dengan tenang dan penuh kasih, yang pada gilirannya akan membantu anak belajar mengelola emosinya dengan lebih baik.