Perkembangan Motorik Usia 8—12 Bulan: Duduk Stabil, Merangkak, Berdiri, dan Berjalan

Dipublikasikan: Senin, 7 Oktober 2024

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Julie

Editor: Julie

Klinik MyKidz – Setelah mencapai usia sekitar 8 bulan, bayi mulai lebih banyak bergerak. Ketika berbaring di permukaan yang datar, si kecil akan membalikkan badannya untuk tengkurap. Saat tengkurap, ia akan mengangkat kepalanya dan memutar lehernya untuk melihat sekeliling. Ketika kembali telentang, ia akan memegang kakinya—atau apa pun yang ada di dekatnya—dan menariknya ke mulutnya.

Si kecil tidak akan puas hanya dengan berbaring telentang. Ia akan membalikkan badan sesuka hatinya dan tentu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Hati-hati, ini bisa berbahaya saat Mama mengganti popoknya. Sepertinya inilah saat tepat untuk menyingkirkan meja ganti popok dan menggantinya dengan tempat tidur, yang lebih kecil kemungkinannya untuk terjatuh. Namun begitu, Mama tetap tak boleh meninggalkan si kecil sendirian sekalipun hanya untuk sesaat saja.

 

# Duduk Sendiri dengan Stabil

Pada usia 9 bulan, hampir semua bayi dapat duduk sendiri dengan stabil.
Pada usia 9 bulan, hampir semua bayi dapat duduk sendiri dengan stabil. (Freepik)

Di awal tahapan usia ini, bayi dapat duduk tanpa dukungan dengan punggung lurus dan kaki keluar ke samping untuk menopangnya dan memberinya stabilitas. Ini akan membebaskan tangan bayi untuk menjelajah dan ia akan belajar cara berputar ketika duduk atau membungkuk untuk meraih mainan. Selanjutnya, si kecil akan belajar bagaimana cara berguling tengkurap dan kembali ke posisi duduk. Pada usia 9 bulan, hampir semua bayi sudah dapat duduk sendiri dengan stabil.

 

# Merangkak

Masih ingatkah Mama saat si kecil melakukan gerakan mini push-up di usia 6—7 bulan? Nah, pada usia ini, dalam posisi tengkurap, si kecil mengangkat kepala dan dadanya ke atas dengan menggunakan lengan sebagai tumpuan. Selanjutnya si kecil dapat berdiri dengan “keempat kakinya” dan bergoyang maju-mundur untuk kemudian bergerak maju. Awalnya ia mungkin akan mundur sebelum belajar untuk maju. Ia mungkin juga akan belajar merangkak silang untuk bergerak maju. Di sinilah ia menggerakkan satu lengan dan kaki yang berlawanan secara bersamaan.

Sebagian besar bayi dapat bergerak merangkak saat berusia 9 bulan. Pada ulang tahun pertamanya, kebanyakan bayi sudah terampil merangkak dan mereka dengan senang akan menjelajahi lingkungan sekitarnya. Mereka mungkin juga akan "berjalan seperti beruang", merangkak dengan bokong terangkat ke udara.

Setelah terampil merangkak, si kecil mungkin akan
Setelah terampil merangkak, si kecil mungkin akan "berjalan seperti beruang", merangkak dengan bokong terangkat ke udara. (Freepik)

Perhatikan keamanan lingkungan sekitar bayi.

Waspadai benda-benda kecil di lantai, di bawah sofa, atau di lokasi mana pun yang dapat ditemukan bayi ketika merangkak. Bayi akan meraih apa saja yang ditemukannya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Benda-benda, seperti pecahan balon, kancing-kancing kecil, dan koin sangatlah berbahaya.

Jauhkan furnitur rendah dari jendela. Bayi dapat menggunakan furnitur rendah untuk memanjat keluar jendela. Pastikan pula jendela tertutup dan terkunci atau pasang penahan pada jendela yang menghentikannya agar tidak terbuka lebar .

Jika ada tangga di rumah, beri pintu kokoh di bagian atas dan bawah tangga. Meski bayi perlu belajar naik dan turun tangga, Mama tak boleh membiarkannya bermain sendirian di tangga. Saat Mama bermain bersama si kecil di tangga, dorong ia untuk menuruni tangga dengan cara mundur, sebuah keterampilan yang kemungkinan besar akan ia kuasai dengan cepat.

Ingat, ya, Ma, jangan pernah meninggalkan si kecil sendirian meski hanya sekejap saja.

Bagaimana jika si kecil tidak merangkak?

Jangan khawatir, Ma. Beberapa bayi tidak pernah merangkak. Mereka bergerak dengan menggunakan “metode alternatif”, seperti meluncur dengan menggunakan bokongnya atau merayap dengan perutnya. Selama bayi mengoordinasikan setiap sisi tubuhnya dan menggunakan setiap lengan serta kakinya secara seimbang, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Yang penting, si kecil dapat menjelajahi lingkungannya dan memperkuat tubuhnya sebagai persiapan untuk berjalan.

 

# Berdiri, Terhuyung-huyung, dan Mulai Berjalan

Si kecil belajar berdiri sebagai persiapan untuk berjalan.
Si kecil belajar berdiri sebagai persiapan untuk berjalan. (Freepik)

Berdiri merupakan persiapan untuk berjalan. Si kecil akan menarik dirinya ke posisi berdiri setiap kali ada kesempatan. Saat pertama kali memulai, si kecil tidak tahu caranya menurunkan tubuh dari berdiri ke posisi duduk. Jika ia menangis minta tolong, Mama sebaiknya tidak langsung membantu, melainkan tunjukkan secara fisik cara menekuk lututnya untuk menurunkan diri tanpa terjatuh. Cara ini dapat “menyelamatkan” Mama dari banyak perjalanan ke kamarnya saat ia berdiri di tempat tidurnya (dengan berpegangan pada pagar yang mengelilingi tempat tidur) dan menangis karena tidak tahu cara duduk dari berdiri.

Setelah si kecil merasa aman berdiri, ia akan mencoba melangkah sambil berpegangan untuk mendapatkan dukungan. Ketika tangan Mama tidak tersedia, si kecil akan berjalan di sepanjang perabotan. Pastikan apa pun yang ia gunakan sebagai penopang harus kokoh atau melekat pada lantai dan tidak memiliki ujung yang tajam.

Seiring dengan keseimbangannya yang meningkat, si kecil akan melepaskan diri sesekali sebelum mencari penyangga lagi ketika ia merasa dirinya akan terjatuh. Langkah pertamanya akan goyah, si kecil mungkin hanya mengambil satu langkah sebelum terjatuh, entah karena terkejut atau lega. Namun, segera ia akan berhasil menjaga dirinya tetap berdiri dan bergerak sampai Mama menangkapnya beberapa langkah kemudian.

Banyak bayi mendapatkan langkah pertama mereka tak lama setelah ulang tahun pertama. Awalnya, si kecil akan berjalan dengan kaki terbuka lebar untuk memperbaiki keseimbangannya yang goyah. Selama hari-hari dan minggu-minggu awal tersebut, ia mungkin berjalan terlalu cepat dan jatuh ketika mencoba berhenti. Saat ia menjadi lebih percaya diri, ia akan belajar cara berhenti dan mengubah arah. Tak lama kemudian, ia akan dapat berjongkok, mengambil sesuatu, dan berdiri lagi. Ketika si kecil mencapai tingkat ini, ia akan mendapatkan kesenangan luar biasa dari mainan dorong-tarik—semakin berisik semakin baik.

Si kecil belajar berjalan dengan bantuan Mama.
Si kecil belajar berjalan dengan bantuan Mama. (Freepik)

Bila si kecil tersandung dan jatuh.

Sekalipun Mama telah berusaha keras untuk menyediakan lingkungan yang aman, hampir tidak mungkin untuk menghindari benturan dan memar. Bersikaplah biasa saja terhadap kecelakaan ini. Berikan saja pelukan singkat atau kata-kata yang meyakinkan, lalu minta ia melanjutkan perjalanannya lagi.

Jangan gunakan baby walker.

Alat bantu jalan ini bukannya membantu bayi belajar berjalan, malah sebaliknya, menghilangkan keinginan bayi untuk berjalan. Lebih buruk lagi, alat ini menimbulkan bahaya terjungkal yang serius saat bayi menabrak rintangan, seperti mainan kecil atau karpet. Bayi yang menggunakan baby walker juga lebih mungkin jatuh dari tangga dan masuk ke tempat-tempat berbahaya yang berada di luar jangkauan mereka. Itulah mengapa, AAP (American Academy of Pediatrics) sangat menganjurkan para orangtua untuk tidak menggunakan baby walker.

Sepatu pertama.

Si kecil tidak membutuhkan sepatu pertamanya sampai ia berjalan dengan percaya diri dan pergi keluar rumah secara teratur. Jadi, biarkan si kecil belajar berjalan tanpa alas kaki di sekitar rumah dan simpan semua sepatu untuk di luar saja. Berjalan tanpa alas kaki dapat membantu memperkuat lengkungan kaki dan otot-otot kakinya. Si kecil mungkin juga merasa lebih mudah untuk menjaga keseimbangan ketika kakinya bebas merasakan berbagai tekstur yang dipijaknya.

Saat si kecil mulai berjalan di luar, barulah ia membutuhkan sepatu. Sepatu harus tertutup, nyaman, dan fleksibel, dengan sol antiselip, dan harus menyediakan ruang untuk tumbuh—sepatu kets adalah pilihan yang bagus. Kakinya akan tumbuh dengan cepat selama bulan-bulan ini dan sepatunya harus mengimbanginya. Sepasang sepatu pertamanya mungkin akan bertahan sekitar 2—3 bulan, tetapi Mama harus memeriksa kecocokannya setiap bulan selama periode formatif ini. (*)

 

Sumber:

  1. BabyCentre
  2. HealthyChildren.org

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?