Mitos dan Fakta Menyusui: Apakah Menyusui Itu Benar-Benar Mudah? Simak Penjelasannya di Sini

Dipublikasikan: Kamis, 1 Agustus 2024

Waktu membaca: 4 menit

Penulis: Julie

Editor: Arif R. H.

Klinik MyKidz - Biasanya ibu yang baru melahirkan menerima banyak info dan saran ataupun nasihat seputar perawatan bayi, termasuk menyusui. Sayangnya, tak sedikit dari info dan saran itu ternyata hanya mitos belaka. Berikut ini 12 mitos tentang menyusui dan faktanya.

  1. Mitos: Menyusui itu gampang karena bayi sejak lahir sudah memiliki refleks menyusu.

    Fakta: Memang, bayi terlahir dengan refleks alamiah untuk mencari payudara ibu. Namun, hal ini tak serta-merta menjadikan proses menyusui berjalan lancar dan sukses.

    Selain itu, keberhasilan menyusui juga bergantung pada posisi dan pelekatan bayi. Banyak ibu yang memerlukan bantuan untuk posisi dan pelekatan ini agar bayi dapat melekat dengan benar sehingga nyaman menyusu.

    Jadi, ibu dan bayi sama-sama membutuhkan waktu dan latihan.

  2. Mitos: Nyeri saat menyusui itu wajar. Bagaimanapun, nyeri pada puting, seperti puting lecet, memang tak bisa dihindari.

    Fakta: Banyak ibu merasa tidak nyaman pada hari-hari pertama setelah melahirkan. Namun, puting lecet dapat dihindari jika ibu mendapatkan bantuan posisi dan pelekatan ketika menyusui.

    Bagi ibu yang menghadapi tantangan menyusui, seperti puting lecet, bantuan dari konselor menyusui atau tenaga kesehatan yang kompeten di bidang laktasi akan sangat membantu mengatasi masalah ini.

  3. Mitos: Puting harus selalu dibersihkan sebelum ibu menyusui.

    Fakta: Tidak perlu, Ma.

    Ketika lahir, bayi sudah sangat mengenal aroma dan suara ibunya. Puting juga mengeluarkan aroma yang dikenali bayi. Bahkan, puting memiliki “bakteri baik” yang membantu bayi membangun kekebalan tubuh hingga seumur hidupnya.

  4. Mitos: Ibu menyusui hanya boleh mengonsumsi makanan yang minim bumbu dan harus menghindari makanan “bergas”, seperti kol dan kubis.

    Fakta: Ibu menyusui, sama halnya dengan orang lain, membutuhkan menu makanan bergizi seimbang. Secara umum, Mama tidak perlu mengubah pola makan.

    Meski beberapa rasa dari makanan dan rempah-rempah dapat mengubah rasa ASI, penelitian menunjukkan, perubahan tersebut tidak akan memengaruhi waktu menyusui ataupun membuat bayi jadi rewel.

    Tentang makanan mengandung gas, seperti kol dan kubis, meski mungkin membuat Mama mengeluarkan gas, menurut tinjauan penelitian, senyawa pemicu gas tidak berpindah ke ASI.

    Selain itu, si kecil sejak dalam kandungan sudah terpapar pilihan makanan yang Mama konsumsi.

    Namun, jika si kecil menampakkan reaksi tertentu terhadap makanan yang Mama konsumsi, berkonsultasilah dengan dokter.

  5. Mitos: Ibu menyusui harus menghindari olahraga karena olahraga dapat mengubah rasa ASI.

    Fakta: Berolahraga itu menyehatkan, termasuk untuk ibu menyusui. Tak ada bukti yang menunjukkan olahraga mengubah rasa ASI.

  6. Mitos: Menyusui akan menjadi sulit bila tidak dimulai segera setelah kelahiran bayi.

    Fakta: Menyusui akan lebih mudah dilakukan segera sejak satu jam pertama setelah kelahiran. Pada masa inilah refleks bayi sangat kuat, sehingga bayi siap untuk menyusu langsung dari ibu.

    Namun, jika Mama tidak dapat melekat dengan bayinya segera setelah melahirkan, maka lakukanlah setelah keadaan memungkinkan. Mama dapat meminta bantuan konselor menyusui atau tenaga kesehatan yang kompeten di bidang laktasi.

    Selain itu, sesering mungkin lakukan kontak kulit-ke-kulit Mama dan si kecil, karena akan membantu memulai proses menyusui.

  7. Mitos: Banyak ibu tidak menghasilkan cukup ASI.

    Fakta: Hampir semua ibu dapat memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayinya. Produksi ASI dipengaruhi oleh posisi dan pelekatan, frekuensi menyusui, dan isapan bayi saat menyusu.

    Penting dipahami, menyusui bukan hanya tugas seorang ibu semata. Ibu membutuhkan dukungan, baik dari keluarga di rumah maupun tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.

    Ibu juga perlu menjaga kesehatannya dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan cukup cairan.

  8. Mitos: Air dingin dapat memengaruhi kulitas dan suhu ASI, juga dapat menyebabkan si kecil yang baru lahir jadi masuk angin.

    Fakta: ASI yang dibuat tubuh ibu adalah satu-satunya makanan yang tersedia pada waktu yang tepat, tempat yang tepat, jumlah yang tepat, dan pada suhu yang tepat. Antibodi yang ibu berikan kepada bayi melalui ASI akan melindunginya dan membantu membangun kekebalannya.

    Jadi, jangan merasa bersalah, ya, Ma, karena telah minum segelas air dingin untuk menyegarkan diri Mama.

  9. Mitos: Payudara kecil menghasilkan ASI tidak sebanyak payudara besar.

    Fakta: Jangan khawatir, ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan jumlah ASI yang diproduksi.

  10. Mitos: Ibu tidak boleh menyusui saat sedang sakit.

    Fakta: Pada umumnya, ibu yang sedang sakit tetap dapat terus menyusui bayinya walaupun bergantung pada jenis penyakitnya. Ibu perlu memastikan dirinya mendapatkan perawatan yang tepat, istirahat, cukup makan dan minum.

    Dalam banyak kasus, antibodi yang dihasilkan tubuh ibu untuk melawan penyakit akan diteruskan kepada bayi melalui ASI, sehingga bayi dapat membangun kekebalan tubuhnya sendiri.

  11. Mitos: Ibu menyusui tidak dapat minum obat apa pun.

    Fakta: Jika sakit, Mama sebaiknya ke dokter dan beri tahu dokter bahwa Mama sedang menyusui sehingga peresepan obat disesuaikan dengan kondisi Mama.

    Mama juga perlu menyampaikan kepada dokter anak, semua jenis obat yang dikonsumsi. Selain itu, ingat selalu untuk membaca dengan teliti keterangan semua jenis obat bebas yang Mama beli di apotek.

  12. Mitos: Menyusui akan merusak bentuk payudara ibu.

    Fakta: Kebanyakan wanita mendapati payudara mereka kembali ke ukuran dan bentuk seperti sebelum hamil, setelah mereka berhenti menyusui.

    Sebenarnya yang lebih memengaruhi ukuran payudara adalah usia, efek gravitasi, dan pertambahan berat badan. Konsistensi payudara akan selalu berubah setelah kehamilan. (*)

Sumber:

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?