Flat Foot pada Anak: Kapan Perlu ke Dokter?

Dipublikasikan: Sabtu, 28 September 2024

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Rien

Editor: Rien

Klinik MyKidz - Apa itu flat foot? Flat foot atau telapak kaki rata/datar pada anak adalah kondisi di mana hilangnya lengkungan kaki bagian dalam, sehingga seluruh telapak kaki menempel dengan sempurna pada permukaan lantai/tanah.

Hal ini masih dinilai normal bila terjadi pada anak balita. Orang tua tidak perlu khawatir, karena biasanya flat foot akan hilang seiring dengan pertumbuhan anak.

Penyebab Flat Foot

Flat foot pada anak bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

•   Genetik atau bawaan lahir.

•  Ligamen Laxity yang tidak mengencang, yakni tendon kaki dan tungkai bawah tidak mengencang dengan sempurna seiring bertambahnya usia anak.

•  Obesitas yang dapat memberikan tekanan ekstra pada kaki.

Jenis Flat Foot

•  Flat Foot Fleksibel

Jenis ini paling umum terjadi. Mama bisa melihat lengkungan di kaki saat anak berjinjit, tapi lengkungan menghilang saat memberikan beban pada kaki saat anak berdiri. Bisa juga lakukan cara sederhana dengan membasahi kaki anak dan minta kaki menapak pada lembaran kertas. Bila semua telapak menempel rata pada kertas, anak memiliki flat foot.

•  Flat Foot Rigid (Kaku)

Anak dengan telapak yang rata dan kaku serta tidak memiliki lengkungan saat berdiri (meletakkan beban pada kaki) atau duduk selonjor (tidak ada beban pada kaki). Untuk rigid flat foot bisa juga terjadi sejak kecil.  Bisa dilihat saat anak jinjit, kondisi telapak kaki tetap rata. Bila kondisi ini yang terjadi, segera bawa anak konsul ke dokter ortopedi.

Gejala Yang Bisa Dirasakan Anak

Beberapa gejala yang mungkin dirasakan anak, di antaranya:

•   Rasa sakit di telapak kaki, pergelangan kaki, atau area di sekitar kaki.

•   Pergelangan kaki yang sedikit bengkok ke samping.

•   Anak merasa lelah/pegal yang berlangsung terus menerus di bagian betis atau kaki.

Pengobatan & Penanganan

Penanganan flat foot pada anak biasanya tidak memerlukan intervensi medis kecuali jika menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Penggunaan Sepatu Ortotik

Sepatu yang dirancang khusus atau memasukkan bantalan sol khusus ke dalam sepatu untuk memberikan dukungan tambahan pada lengkungan kaki. Sepatu khusus semacam ini biasa dibuat oleh ahli Ortotik-Prostetik.

2. Latihan Peregangan dan Penguatan

Latihan untuk memperkuat otot kaki dan tungkai bawah dapat membantu. Beberapa latihan yang bisa dicoba meliputi:

•  Anak berjalan di berbagai tekstur permukaan.

•  Berjalan di titian balok untuk melatih keseimbangan.

•  Minta anak untuk menggulung jari-jari kaki anak ke arah telapak kaki.

•   Anak berdiri di ujung jari kaki dan kemudian menurunkan tumit perlahan.

•   Anak mencoba mengangkat lengkungan kaki mereka sambil tetap menjaga tumit dan jari-jari kaki di lantai.

3. Konsultasi dengan Dokter

Jika anak mengalami rasa sakit yang berkelanjutan atau gejala yang memburuk, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan merujuk ke spesialis ortopedi atau fisioterapis untuk penanganan lebih lanjut.

4. Mengelola Berat Badan

Anak dengan obesitas perlu mengelola berat badan dengan diet sehat dan aktivitas fisik yang terjadwal dan terkontrol. Hal ini dapat mengurangi tekanan pada kaki.

Bila tak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter.
Bila tak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter. (freepik.com)

Kondisi Apa Yang Memerlukan Tindakan Operasi

Tindakan operasi untuk flat foot biasanya hanya diperlukan dalam kasus yang jarang terjadi, terutama jika metode perawatan konservatif tidak efektif dalam meredakan gejala atau rasa sakit. Berikut adalah beberapa kondisi di mana operasi mungkin diperlukan:

1.  Anak mengalami nyeri terus-menerus di kaki, pergelangan kaki, atau lutut.

2.  Kondisi tendon Achilles yang pendek mungkin memerlukan tindakan operasi memperpanjang untuk tendon tersebut.

3.  Jika kondisi flat foot memburuk dan mengganggu aktivitas sehari-hari anak.

4.  Jika terdapat masalah struktur pada tulang atau tendon yang menyebabkan nyeri dan tidak dapat diperbaiki.

5. Operasi biasanya baru dilakukan setelah anak berusia minimal 8 tahun, karena pada usia ini kaki sudah lebih berkembang dan stabil.

 

Konsultan Ahli: dr. Clara Natasya, Sp.KFR

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?