Skrining Penting Dua Belas Bulan Pertama Kehidupan
Dipublikasikan: Senin, 15 September 2025
Waktu membaca: 3 menit
MyKidz - Banyak orang tua mengira kalau bayi tampak sehat, berarti tumbuh kembangnya pasti baik-baik saja. Padahal, ada banyak aspek tumbuh kembang bayi yang perlu diperhatikan sejak dini; tidak hanya berat badan, tapi juga cara bergerak, merespons, hingga berinteraksi. Nah, di sinilah peran skrining tumbuh kembang bayi di bawah 12 bulan jadi sangat penting.
Skrining bukan untuk mencari-cari masalah, melainkan untuk memastikan setiap tahap perkembangan anak berjalan sesuai usianya. Kalau ada keterlambatan, intervensi dini bisa dilakukan supaya bayi punya kesempatan tumbuh optimal.
1. Pengukuran Pertumbuhan (Antropometri)
Pengukuran pertumbuhan adalah langkah pertama. Alat yang diperlukan antara lain timbangan bayi, alat ukur panjang badan, dan pita ukur lingkar kepala. Beberapa hal yang dicatat:
- Berat Badan: Menggambarkan status gizi dan kesehatan bayi sehari-hari. Berat badan yang tidak naik sesuai kurva pertumbuhan bisa menandakan masalah gizi atau kesehatan.
- Panjang/Tinggi Badan: Menggambarkan pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh.
- Lingkar Kepala: Indikator penting untuk menilai pertumbuhan otak. Lingkar kepala yang terlalu kecil atau besar bisa menandakan adanya gangguan perkembangan otak.
- Lingkar Lengan Atas: Digunakan untuk menilai status gizi, terutama risiko gizi kurang.
Data ini biasanya dicatat di Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), sehingga orang tua bisa melihat tren pertumbuhan bayi secara rutin.
2. Penilaian Perkembangan
Selain pertumbuhan fisik, perkembangan bayi juga harus dinilai. Ada beberapa cara:
Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP)
KPSP berisi daftar pertanyaan sederhana yang membantu menilai tahapan perkembangan bayi, meliputi:
- Motorik kasar: misalnya, apakah bayi bisa mengangkat kepala, berguling, atau duduk sesuai usianya.
- Motorik halus: kemampuan meraih mainan, menggenggam benda kecil, atau koordinasi mata-tangan.
- Bahasa: apakah bayi mulai mengoceh, merespons suara, atau tersenyum saat diajak bicara.
- Sosial-emosi dan perilaku: misalnya apakah bayi tersenyum balik ketika diajak tersenyum, atau menunjukkan rasa nyaman saat dipeluk.
Tes Daya Lihat dan Daya Dengar
Bayi perlu diperiksa kemampuan melihat dan mendengarnya sejak dini. Misalnya, apakah matanya bisa mengikuti objek bergerak, atau apakah bayi kaget mendengar suara keras. Deteksi dini penting untuk mencegah gangguan yang bisa memengaruhi bahasa dan kognitif di kemudian hari.
Pemeriksaan Fisik oleh Dokter Anak
Selain skrining sederhana di rumah, dokter anak akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang memengaruhi perkembangan bayi.
3. Dokumentasi dan Konsultasi
Semua hasil skrining sebaiknya didokumentasikan di Buku KIA. Buku ini bukan hanya catatan kesehatan, tapi juga panduan praktis bagi orang tua.
Setelah itu, konsultasi dengan dokter anak sangat disarankan. Jika ditemukan keterlambatan atau penyimpangan, dokter bisa memberikan arahan stimulasi atau intervensi lebih lanjut, seperti terapi tumbuh kembang.
4. Pengetahuan tentang Tahap Perkembangan
Mencatat itu satu hal. Memahami apa saja pada usia berapa yang perlu dapat perhatian, itu hal lain. Sehingga kita sebagai orang tua perlu memahami tonggak perkembangan bayi. Misalnya:
- Usia 3 bulan → mulai bisa mengangkat kepala, tersenyum sosial.
- Usia 6 bulan → bisa berguling, mulai mengenal wajah orang dekat, mengoceh.
- Usia 9 bulan → duduk tanpa bantuan, mulai meraih benda dengan jari.
- Usia 12 bulan → berdiri berpegangan, mengucapkan kata sederhana, berinteraksi lebih aktif.
Dengan memahami tonggak ini, orang tua bisa lebih sigap mengenali bila ada keterlambatan.
Rekomendasi Jadwal Skrining Menurut AAP
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP, 2020), bayi perlu menjalani skrining tumbuh kembang secara rutin pada usia:
9 bulan
18 bulan
30 bulan
Namun untuk bayi di bawah 12 bulan, pemeriksaan perkembangan sudah bisa dilakukan setiap kali kunjungan rutin ke dokter anak, terutama pada usia 2, 4, 6, dan 9 bulan.
Skrining tumbuh kembang bayi di bawah 12 bulan adalah langkah penting untuk memastikan anak tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia. Pengukuran fisik, penilaian perkembangan, pemeriksaan daya lihat dan dengar, serta konsultasi dokter akan membantu orang tua lebih tenang dalam mendampingi tumbuh kembang si kecil.
Kalau ayah dan ibu ingin tahu lebih detail bagaimana menstimulasi bayi sesuai tahap usianya, Klinik Tumbuh Kembang Anak MyKidz siap mendampingi dengan layanan skrining, konseling, hingga terapi sesuai kebutuhan anak.
Foto: Ryutaro Tsukata/Pexels.com
Referensi:
• American Academy of Pediatrics. (2020). Recommendations for Preventive Pediatric Health Care.
• Kementerian Kesehatan RI. (2021). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.
• World Health Organization (WHO). (2019). Child Growth Standards.