Mengatasi Keterlambatan Berjalan pada Anak: Penyebab dan Solusinya
Dipublikasikan: Rabu, 29 Mei 2024
Waktu membaca: 3 menit
MyKidz, Jakarta - Ibu tidak perlu panik ketika bayi Anda yang berusia 12 bulan belum bisa berjalan, kendati secara teori perkembangan, 25 persen anak sudah dapat berjalan pada usia 11 bulan. Nah, kapan anak dinyatakan terlambat berjalan?
Perkembangan berjalan pada bayi dan anak merupakan tahap penting dalam perkembangan motoriknya. Berikut adalah tahap-tahap perkembangan motorik anak yang mendukung kemampuan berjalannya kelak:
1. 3 (tiga) - 6 (enam) bulan
Bayi mulai menguatkan otot-otot lehernya, dapat mengangkat kepala dan dada ketika berbaring telentang. Bayi juga mulai menendang kaki dan meraih mainan yang terletak di depan mereka.
2. 6 (enam) - 9 (sembilan) bulan
Bayi mulai belajar duduk dengan bantuan dan mungkin dapat duduk tanpa bantuan untuk beberapa saat lamanya. Bayi juga bisa merangkak atau berguling untuk bergerak.
3. 9 (sembilan) - 12 (dua belas) bulan
Banyak bayi mulai merangkak dengan lancar, bisa berdiri dengan bantuan, atau bahkan berdiri sendiri sebentar. Mereka juga bisa memegang benda dengan jari-jari.
4. 12 (dua belas) - 18 (delapan belas) bulan
Sebagian besar anak mulai berjalan dengan bantuan (pegangan tangan orang dewasa) dan kemudian mulai berjalan sendiri walaupun masih oleng/goyah.
5. 18 (delapan belas) - 24 (dua puluh empat) bulan
Kemampuan berjalan semakin meningkat dan anak mulai berjalan dengan lebih percaya diri dan lebih mantap. Anak bisa mulai berlari, naik turun tangga dengan dukungan, atau bahkan menggunakan mainan yang beroda.
6. 2 (dua) - 3 (tiga) tahun
Biasanya, pada usia ini, anak-anak mulai berjalan dengan sangat baik, bahkan mungkin sudah bisa berlari dengan lancar. Mereka juga dapat melompat, menaiki tangga dengan sendiri, dan mulai mengembangkan keterampilan motorik kasarnya.
Apa Yang Bisa Orang tua Lakukan?
Orang tua bisa memberikan stimulasi yang tepat untuk mengembangkan keterampilan berjalan sesuai dengan tahapan usia anak. Berikut beberapa contoh stimulasi yang bisa diberikan:
1. Tummy Time
Letakkan bayi Anda di atas perut dan dada. Bermain seperti ini membantu menguatkan otot-otot leher, bahu, dan lengan yang diperlukan untuk kemampuan berjalannya kelak. Lakukan kegiatan ini sejak masih bayi 1 bulan. Kegiatan ini juga bisa menjadi sarana bonding melalui bermain yang menyenangkan. Papa dan Mama bisa melakukannya bergantian.
2. Memberikan Stimulasi yang Sesuai
Berikan mainan dan aktivitas yang merangsang perkembangan motorik kasar anak, seperti mainan yang memperkuat otot dan permainan yang melibatkan gerakan tubuh, seperti mainan yang dapat digenggam, bola yang bergulir, atau mainan guling. Papa dan Mama bisa mendampingi anak.
3. Berinteraksi Aktif
Mama-Papa bisa duduk bersama bayi di lantai. Lakukan permainan yang mendorong bayi untuk meraih mainan atau benda-benda di sekitarnya. Aktivitas ini membantu mengembangkan koordinasi mata-tangan dan otot-otot yang diperlukan untuk berjalan.
4. Fasilitasi Ruang Aman dan Nyaman
Pastikan ruang bermain anak aman dan bebas hambatan, sehingga dia bisa bergerak bebas tanpa risiko terluka. Jangan meletakkan barang-barang berbahaya di sekitar area bermain.
5. Latihan Berdiri dan Berjalan
Saat anak sudah siap, bantulah untuk berdiri dengan dukungan semisal berpegangan pada tangan orang tua atau menggunakan meja mainan yang stabil. Beri pujian saat dia mencoba berjalan, meskipun hanya beberapa langkah. Jangan memaksanya bila anak belum siap. Lakukan kegiatan ini di lain waktu.
6. Aktivitas Outdoor
Ajaklah anak berjalan-jalan di taman perumahan atau di tempat-tempat terbuka lainnya. Kegiatan ini bisa membantu anak mengembangkan keterampilan berjalan dan keseimbangan dengan cara yang menyenangkan. Berikan kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas fisik, seperti merangkak, memanjat, dan melompat dengan menggunakan fasilitas yang ada di taman/arena bermain. Semua aktivitas ini membantu menguatkan otot dan meningkatkan keterampilan motorik kasar.
7. Beri Contoh
Tunjukkan kepada anak bagaimana berjalan dengan berjalan di depannya atau berjalan di sekitar rumah bersamanya. Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka akan meniru apa yang mereka lihat.
8. Bersabar dan Selalu Mendukung
Perkembangan berjalan bisa menjadi proses yang menantang bagi anak dan orang tua. Mama dan Papa tetap harus bersabar dan memberikan dukungan tanpa tekanan saat anak belajar dan mengatasi rintangan. Berikan dukungan fisik dan emosional kepada anak saat mereka belajar berjalan. Berikan pujian dan dorongan positif setiap kali anak mencoba berjalan, meskipun hanya beberapa langkah kecil.
Kapan Anak Dikatakan Terlambat Berjalan?
Jika usia anak sudah menginjak usia 18 bulan (1,5 tahun) hingga 2 tahun dan belum mampu berjalan sendiri, bisa jadi ia mengalami kondisi terlambat jalan. Mama-Papa perlu memantau bila anak 15 bulan belum bisa berdiri sendiri dan 18 bulan belum bisa berjalan, mungkin Mama perlu mengonsultasikannya ke dokter untuk mengecek kemungkinan adanya masalah.
Ada beberapa alasan mengapa anak bisa terlambat dalam perkembangan berjalan, di antaranya:
1. Perkembangan Individual
Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Ada variasi yang luas dalam kapan anak mulai berjalan secara mandiri. Beberapa anak mungkin berjalan pada usia yang lebih muda, sementara yang lain mungkin memerlukan waktu lebih lama.
2. Faktor Genetik
Genetika bisa memainkan peran dalam perkembangan motorik anak. Jika ada riwayat keluarga di mana anak-anak terlambat berjalan, kemungkinan anak Anda juga akan mengalami hal yang sama.
3. Keterlambatan Perkembangan Fisik atau Kesehatan
Beberapa anak mungkin mengalami keterlambatan perkembangan fisik karena berbagai masalah kesehatan atau kondisi medis tertentu seperti gangguan otot atau tulang, masalah dengan keseimbangan atau koordinasi, atau masalah neurologis. Pada kasus-kasus seperti ini, konsultasi dengan dokter anak atau pakar perkembangan anak mungkin diperlukan.
4. Kurangnya Stimulasi atau Latihan
Lingkungan yang tidak memberikan banyak kesempatan untuk latihan motorik, atau kekurangan stimulasi fisik yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan berjalan, juga dapat memperlambat perkembangan berjalan.
5. Perkembangan Motorik Kasar yang Kuat
Beberapa anak mungkin fokus pada pengembangan keterampilan motorik kasar lainnya, seperti merangkak atau memanjat, sebelum mulai berjalan. Ini bisa membuat mereka tampak terlambat dalam berjalan, meskipun mereka mungkin sedang mengembangkan keterampilan motorik lainnya.
6. Kesehatan atau Kelainan Fisik
Beberapa kondisi medis atau kelainan fisik tertentu bisa mempengaruhi kemampuan anak untuk berjalan. Contohnya termasuk masalah pada otot, tulang, atau sistem saraf. Misalnya, ada gangguan pada kaki seperti clubfoot atau penyandang cerebral dapat memengaruhi kemampuan berjalan.
Segeralah berkonsultasi dengan dokter tumbuh kembang, jika orang tua memiliki kekhawatiran tentang perkembangan berjalan anak.