Cara Sederhana Agar Ayah Hadir Buat Anak

Dipublikasikan: Rabu, 10 September 2025

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Candra Widanarko

Editor: Candra Widanarko

MyKidz - Beberapa tahun terakhir, istilah fatherless makin sering terdengar di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara dengan tingkat fatherless yang tinggi di Asia. Fatherless tidak selalu berarti anak sama sekali tidak memiliki ayah. Bisa jadi ayah ada secara fisik di rumah, tetapi tidak hadir secara emosional maupun psikologis. Anak tumbuh tanpa dukungan, tanpa teladan, dan tanpa ikatan yang kuat dengan figur ayah.

Fenomena ini tidak bisa dianggap sepele. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ayah berpengaruh besar pada perkembangan anak. Peran ayah bukan hanya soal mencari nafkah, tetapi juga tentang kelekatan emosional, cara mendidik, hingga memberikan rasa aman bagi anak.

Apa Itu Fatherless?

Fatherless merujuk pada kondisi di mana seorang anak tumbuh tanpa peran ayah yang hadir secara konsisten. Alasannya bisa bermacam-macam: perceraian, kematian, pekerjaan yang membuat ayah jarang di rumah, atau bahkan karena pola asuh yang menempatkan ayah sebagai sosok “jarak jauh”.

Dampaknya luas, karena anak kehilangan figur teladan yang seharusnya memberikan bimbingan, kasih sayang, dan perlindungan.

Pentingnya Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak

• Membentuk Rasa Percaya Diri

Anak yang memiliki hubungan positif dengan ayah cenderung lebih berani mencoba hal baru dan tidak mudah minder. Kehadiran ayah memberikan rasa aman ketika anak mengeksplorasi dunia. Menurut American Psychological Association (2020), keterlibatan ayah meningkatkan kepercayaan diri akademik dan sosial anak.

• Mengembangkan Empati

Anak belajar tentang perasaan orang lain melalui interaksi hangat dengan ayah. Dari situ, mereka memahami bahwa kasih sayang hadir dalam berbagai bentuk, tidak hanya dari ibu.

• Meningkatkan Kemampuan Sosial

Anak dengan ayah yang aktif bermain, berdiskusi, dan memberi dukungan, biasanya lebih mudah bergaul, bekerja sama, dan memiliki ikatan sosial yang sehat.

Apa yang Terjadi Jika Ayah Tidak Hadir?

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak yang tumbuh dalam kondisi fatherless lebih rentan menghadapi masalah, seperti:

  • Gangguan Emosi: lebih mudah marah, cemas, atau kesulitan mengelola perasaan.
  • Kesulitan Sosial: sulit menjalin pertemanan sehat, kurang percaya diri di lingkungan baru.
  • Risiko Perilaku Negatif: penelitian dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry (2019) mengaitkan ketiadaan peran ayah dengan risiko kenakalan remaja, penyalahgunaan zat, hingga perilaku menyimpang.
  • Dampak Jangka Panjang: saat dewasa, anak bisa kesulitan membangun hubungan romantis yang sehat karena tidak memiliki model figur ayah yang positif.

3 Cara Ayah Bisa Lebih Hadir dalam Kehidupan Anak

  1. Luangkan waktu khusus setiap hari. Tidak perlu lama, bahkan 15 menit ngobrol atau main bersama sudah sangat berharga.
  2. Berikan dukungan emosional. Dengarkan cerita anak tanpa menghakimi, hargai pendapatnya, dan validasi perasaannya.
  3. Jadilah teladan nyata. Tunjukkan nilai integritas, kerja keras, dan cara memperlakukan orang lain dengan hormat.

Kehadiran ayah tidak diukur dari seberapa lama, melainkan dari kualitas interaksi yang dibangun bersama anak.

Setiap anak berhak tumbuh dengan dukungan penuh dari kedua orang tua. Tetapi, jika orang tua merasa kewalahan atau bingung bagaimana cara membangun ikatan yang sehat, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Di Klinik Tumbuh Kembang Anak MyKidz, kami memahami betapa pentingnya peran keluarga, termasuk ayah, dalam proses tumbuh kembang. Konseling parenting, evaluasi tumbuh kembang, hingga panduan membangun ikatan emosional bisa membantu Mom/Dad menemukan cara terbaik mendampingi anak.

Fenomena fatherless mengingatkan kita bahwa peran ayah sama pentingnya dengan ibu dalam perjalanan tumbuh kembang anak. Kehadiran ayah mampu membentuk anak yang percaya diri, empatik, dan mudah beradaptasi sosial. Jika peran ini hilang atau minim, dampaknya bisa terasa hingga anak dewasa.

Foto: Pavel Danilyuk/Pexels.com

Referensi:

• American Psychological Association. (2020). Fathers’ involvement and child outcomes.
• Journal of Child Psychology and Psychiatry. (2019). Father absence and child developmental outcomes.
• Badan Pusat Statistik (BPS), 2021. Data Fatherless di Indonesia.
 

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?