Rutinitas itu Seperti Peta, Menunjuk Arah agar Anak Tidak Tersesat

Dipublikasikan: Senin, 11 Agustus 2025

Waktu membaca: 3 menit

Penulis: Candra Widanarko

Editor: Candra Widanarko

MyKidz - Pernah nggak, pagi-pagi suasana rumah rasanya seperti balapan Formula 1? Anak belum bangun, seragam belum siap, sarapan masih di dapur, dan ujung-ujungnya semua orang keluar rumah dengan napas ngos-ngosan.

Kebalikannya, pernah juga nggak merasa pagi itu tenang, anak bangun tepat waktu, sarapan siap, dan semua berjalan mulus? Perbedaan besarnya biasanya ada di satu hal: rutinitas.

Banyak orang tua mengira rutinitas itu membuat hidup jadi kaku. Padahal, buat anak, rutinitas justru memberi rasa aman, seperti peta yang menunjukkan ke mana ia harus melangkah, tanpa harus takut tersesat.

Kenapa Rutinitas Penting untuk Anak?

Bagi anak, dunia itu besar dan penuh hal baru. Rutinitas membantu mereka merasa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, dan itu sangat menenangkan. Psikolog perkembangan anak menjelaskan bahwa rutinitas memberi struktur pada hari anak. Struktur ini membantu:

  • Membangun rasa aman: Saat anak tahu urutan kegiatan, ia lebih tenang karena bisa memprediksi apa yang akan terjadi.
  • Mengatur emosi: Anak jadi lebih mudah mengelola diri karena ritme hari yang teratur membuat mereka tidak kaget atau terburu-buru.
  • Membentuk perilaku positif: Kebiasaan sederhana yang diulang setiap hari, seperti membereskan mainan sebelum tidur, akan tertanam menjadi perilaku otomatis.
  • Mendukung perkembangan otak: Otak anak yang sedang berkembang sangat menyukai pola yang konsisten. Rutinitas membantu membangun jalur memori dan meningkatkan kemampuan fokus.

Contoh Rutinitas Harian yang Sederhana

Rutinitas tidak harus rumit atau seperti jadwal militer. Justru yang efektif adalah yang sederhana dan konsisten. Misalnya:

Pagi

  • Bangun jam 6.30
  • Sikat gigi dan cuci muka
  • Sarapan bersama keluarga
  • Siap-siap sekolah

Siang

  • Pulang sekolah, cuci tangan
  • Makan siang
  • Waktu istirahat atau tidur siang

Sore

  • Bermain di luar atau beraktivitas kreatif
  • Mandi sore
  • Makan malam

Malam

  • Waktu keluarga (membaca buku, cerita, main bareng, atau ngobrol santai)
  • Sikat gigi
  • Tidur jam 8 malam

Kuncinya adalah urutan yang konsisten, bukan jam yang terlalu kaku. Kalau sekali-sekali ada perubahan karena liburan atau acara keluarga, tidak masalah kareng yang penting rutinitas kembali dijalankan setelahnya.

Rutinitas Bikin Aman, Bukan Kaku

Rutinitas tidak bertujuan mengatur anak seperti robot, melainkan menciptakan rasa aman yang menjadi pondasi untuk berkembang. Saat anak merasa aman, ia lebih percaya diri untuk mencoba hal baru, lebih tenang dalam menghadapi perubahan, dan lebih mudah diajak bekerja sama.

Tanpa disadari, rutinitas juga membentuk momen kebersamaan. Sarapan bareng tiap pagi, baca buku sebelum tidur, atau cium dan pelukan sebelum berangkat sekolah. Semua itu memberi “bekal emosional” yang membuat anak tumbuh dengan rasa dicintai.

Di Klinik Tumbuh Kembang MyKidz, kami sering melihat bagaimana rutinitas yang konsisten membantu anak berkembang lebih optimal, baik secara emosi maupun perilaku. Kalau Mom/Dad ingin tahu rutinitas apa yang paling sesuai dengan usia dan kebutuhan anak, kami siap mendampingi setiap langkahnya. Rasa aman adalah hadiah pertama yang bisa kita berikan untuk masa depan mereka.

Foto: Ketut Subiyanto/Pexels.com

Referensi:

• Mindell, J. A., & Williamson, A. A. (2018). Benefits of a bedtime routine in young children: Sleep, development, and beyond. Sleep Medicine Reviews, 40, 93–108. https://doi.org/10.1016/j.smrv.2017.10.007
• Spagnola, M., & Fiese, B. H. (2007). Family routines and rituals: A context for development in the lives of young children. Infants & Young Children, 20(4), 284–299. https://doi.org/10.1097/01.IYC.0000290352.32170.5a
 

Punya pertanyaan lain seputar layanan kami?